Rambu-rambu PMB

67.2K 2.8K 115
                                    

Hai, ketemu lagi dengan saya di cerita baru. Dan sama seperti cerita-cerita sebelumnya, PMB juga memiliki beberapa rambu-rambu untuk diperhatikan. Yuk kita cek.

1. Jangan plagiatin tulisan saya. Saya adalah "Ibu" yang sangat protektif terhadap anak-anaknya. Saya nggak mau anak-anak saya muncul di tempat lain dan tiba-tiba udah ganti nama jadi entah siapapun itu. Jadi jangan ya. Kamu nggak mau kan dibacotin sama Ibu-ibu rese kayak saya?

2. This story is cliche as shit. Jadi kalau kalian nggak suka baca cerita pasaran, nggak usah dibaca, okay? Jadilah pembaca cerdas yang tahu mana bacaan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

3. Cerita ini cuma untuk lucu-lucuan... Okay, saya tahu kalian nggak akan percaya lagi sama janji-janji busuk saya. Saya nggak janji ceritanya bakalan manis-manis atau sedih-sedih karena saya cuma bocah yang bahkan nggak ngerti cara menulis yang baik dan benar. Kadang di lubuk hati yang terdalam saya udah berniat untuk nulis cerita yang sedih banget. Eh ternyata pas diposting kalian komentarnya "HAHAHA" semua. Sampai sekarang saya masih bingung, yang nggak normal itu saya atau kalian. Hufth.

4. Tolong jangan tanyakan sesuatu yang bersifat pribadi kepada saya. Saya adalah JessJessica, bocah yang sok-sokan pengen belajar nulis tapi hasilnya kacau balau semua. Meskipun begitu saya suka dengan apa yang saya lakukan sekarang, saya menikmati proses menulis itu sendiri dan saya benar-benar berharap kalian juga menikmati tulisan saya tanpa harus memikirkan apakah saya punya rambut atau botak.

5. Saya bukan tempat request cerita jadi tolong jangan minta apapun pada saya.

6. Untuk pembaca Bad Boys Series, mungkin udah tahu soal ini, tapi saya akan kasih tahu lagi untuk pembaca baru. Saya pernah menjelaskan kalau keberadaan saya di akun tulis menulis ini adalah untuk belajar bersosialisasi karena saya punya kesulitan dalam berkomunikasi. Setahun berlalu dan ternyata terapi ini belum membuahkan hasil yang memuaskan. Entah saya yang terlalu lamban dalam belajar atau memang sifat saya yang sulit dipahami, saya juga nggak ngerti masalahnya ada di mana. Tapi sampai sekarang kayaknya saya masih sering membuat pembaca sakit hati yang akhirnya melemparkan komentar kalau saya ini angkuh atau sombong dan hal ini membuat saya frustrasi. Iya, itu alasan kenapa saya jarang membalas komentar pembaca. Selain karena nggak tahu mau bales apa, saya juga cemas akan menyinggung kalian.

Terus, saya juga sedikit brutal dalam berbicara. Bukan brutal dalam artian suka memaki-maki tapi kalimat yang saya ucapkan mungkin terdengar sinis untuk orang-orang yang lembut hatinya. Percayalah, saya nggak berniat untuk melakukan itu. Emang saya begitu dari lahirnya. Kalau saya marah pada kalian atau komentar kalian saya anggap menganggu akan langsung saya blokir orangnya. Kalau saya masih balas komentar kalian dan mungkin kalian berpikir nada bicara saya nggak ramah, itu bukan karena saya marah, melainkan karena saya emang nggak ngerti caranya ngomong lemah lembut itu gimana. Kadang saya berpikir ucapan saya itu udah lemah lembut, eh balesan selanjutnya, "dasar angkuh!" Kan saya shock. Serangan jantung. Terus galau dan natap bulan dengan pandangan sendu sambil bertanya-tanya, jodoh saya lagi pacaran dengan siapa ya sekarang?

Intinya, ini salah satu kekurangan yang sedang saya coba perbaiki. Saya benar-benar berusaha keras untuk berteman dengan kalian semua dan ternyata hasilnya belum terlalu memuaskan. Maafkan saya ya.

7. Lalu, saya terkenal keras kepala, suka ngotot dan nggak mau kalah. Jadi kalau kebetulan kalian berkomentar dengan kalimat yang menyatakan ketidaksetujuan atau bahasa mudahnya memberi kritik, bisa jadi saya akan mendebat komentar kalian. Yang perlu kalian ingat adalah, kalau kalian sebagai pembaca berhak memberi kritikan terhadap tulisan saya, maka saya berhak untuk memberikan penjelasan atas tulisan saya atau memberikan bantahan atas kritik kalian. Ketika saya tidak menerima kritik kalian dan membalas dengan bantahan, bukan berarti saya marah atau nggak terima dikritik, melainkan mungkin kita punya cara pandang berbeda tentang suatu topik. Ayo kita cari jalan keluarnya bersama-sama. Jangan langsung menuduh saya angkuh atau sombong. Bukankah mempertahankan diri itu kodratnya manusia? Saya manusia, bukan bidadari (yang mau muntah silakan antri untuk kresek, saya udah duluan) jadi mempertahankan diri itu sudah kodrat untuk saya.

Intinya, jangan takut untuk mengkritik saya (dengan kalimat sepantasnya. Kalimat nggak sopan dan bermaksud untuk menyakiti akan langsung saya blokir).

8. Punggung yang Merindukan Bulan (PMB) kembali berada di genre teen fiction. Saya memang lagi tergila-gila menuliskan kisah percintaan anak kuliahan karena kangen dengan kampus. Hihihi. Sama seperti cerita-cerita sebelumnya tulisan ini akan jadi yang seperti saya inginkan, bukan orang lain. Kalau kalian percaya dengan saya, simpan ke dalam RL dan saya akan mendongeng untuk kalian ^^

9. Slow update. Don't ask for more.


Salam sayang, JessJessica.

Pungguk Yang Merindukan Bulan - Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang