[REPOST] Chapter 5

463 21 0
                                    

Maaf semua, waktu itu chapter ini nggak bisa kebuka entah kenapa.. bisa tapi gak keluar tulisan jadi aku respost lagi :) please vomment chapter ini tengkyu :)

Sebelumnya maaf maaf nih di chapter ini ada beberapa kata-kata kasar, dikit kok, bagi para anak-anak mohon jangan di tiru ya xD hohoho...

"IYAAAANNNNNN???!!" teriak Amel, Manda, Rara seperti sedang mengajak ribut.
"Iya?" Ternyata yang keluar Mamah Iyan.

Deg, 'duh kok emaknya yang keluar si, bisa di cap apa gua sama emaknya' batin Amel.

"Haduhhh tante maaf kita teriak-teriak, Iyan nya ada?" Tanya Rara.

"Haha gapapa Mel, Man, Ra bukannya emang biasa gitu ya? Iyan lagi mandi, ayo masuk dulu" jawab ramah Mamah Iyan.

'Jam 11 siang baru mandi? Dasar laki' batin Amel. Mereka bertiga masuk ke dalam rumah Iyan.

Setengah jam kemudian..
Iyan keluar dengan celana main berwarna cokelat, kaos berwarna biru dongker, dengan rambut yang basah menandakan Iyan mandi. (Berarti selama rambut dia kering dia gak pernah mandi dong-_-).
"Sorry ya lama" Iyan memberi tau 3 sahabatnya yang sudah menunggu lama.

"Sorry sorry pala lu peang, lama bat mandinya" cibir Manda.

"Luluran lu yak? Lama bat anjir" kesal Rara.

"Sorry lah sorry kan gua udah minta maaf, ada lagi yang mau marahin gua?" Iyan memohon sambil melirik Amel yang sedang menatap Hp Samsungnya.

"Mel?" Rara menyenggol tangan Amel yang sedang memperhatikan Hpnya.

"Iyaa? Eh Yan udah selese mandinya?" Tanya Amel.

Manda, Rara, bahkan Iyan bingung dengan sikap Amel yang tidak mencari ribut dengan Iyan.

"Ye gua udah selese mandi" jawab cuek Iyan.

"Oh. Untung lu sahabat gua kalo gak lu udah gua ceburin bak mandi kali" jawab Amel sambil jalan keluar dari rumah Iyan.

"Ihhhh dasar, masih aja ngajak ribut" cibir Iyan.

Mereka berempat menuju rumah Rara dan duduk di teras rumah.

"Hari ini mau ngapain nih? Kalo gak ngapa ngapain gua mau ke warnet" jelas iyan.

"Gimana kalo kita masak aja?" Tanya Rara.

"Yaelahhh kalo mau ke warnet, gihhh sono, ngapain lu kesini?" Tanya Amel mulai ngajak ribut.

"Udah udah ah nanti ribut lagi" lerai Manda.

"Kan gua cuman bercanda, sorry Yan. Masak apa emang? Jangan masak deh, emang lu gak puasa apa?" Jelas Amel.

"Kalo main T.O.D gimana?" Usul iyan sambil sibuk bermain COC.

"Lehh ugha, lagi pula kita udah jarang cerita-cerita kan?" Rara setuju.

"Kalo dapet dare gua maunya yang antimainstream, kayak nelpon si gebetan, nembak orang tapi harus di video, gimana?" Jelas Manda.

'Aduhhh mati gua, kalo kena dare gua gak mungkin nelpon kak Hito ataupun nembak dia' batin Amel.

"Mell, call(setuju)?" Tanya Manda dengan tatapan 'lo harus mau!'. Rara dengan tatapan cute nya 'ayolahhhh'. Iyan? Gak usah ditanya dia sibuk COC.

"Oke lah" jawaban 2 kata yang membuat kedua sahabatnya kegirangan, jelas saja diantara mereka hanya Amel yang sulit menerima pendapat.

***

#Amel POV
Pulpen diputar oleh Rara sambil berkata "kalo ada yang kena hanya ada satu penanya ya" dan berharap bukan aku yang mendapat giliran. Lama-kelamaan pulpen berhenti dan mengarah ke Manda, Manda menjawab Truth.

Yes! I Love HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang