Chapter 4

453 26 2
                                    

Haiiiii.. di chapter ini kak Hito gak keluar dulu yaa hihihi di chapter sebelumnya kan kak Hito udah keluar banyak dan juga di chapter ini bakal panjang banget :D. Selamat membaca readers!

***********************

#Author POV

BRRUUUKKKK!

"Hadowhhhhh kepala ku kepentok!" Teriak Amel sambil mengelus ngelus kepalanya.

Saat terbangun dari mimpi ternyata udara diluar sedang buruk membuat udara semakin dingin. 'Mimpi yang aneh' batin Amel.

Amel ngecek Hp melihat banyak sekali chat. Ia membacanya satu persatu dan membalasnya. Setelah membalas pesan-pesan tersebut Amel kembali tidur.

***

Sampai di Jakarta Amel sangatlah capek. Capek duduk. Selama 27 jam ia berada di bus karna kemacetan. Namun capeknya hilang setelah bertemu orang tua dan adik kecilnya.

"Ayahhhhhh??" Teriak Amel sambil melambaikan tangan.

"Haiiii anakku, gimana sekolahnya?" Tanya Ayah.

"Hmm gitulah, aku kangen ayah" sambil memeluk Ayah dan mengabaikan tentang sekolahnya.

Wajah Amel yang berminyak, badan pegal, pikiran yang lelah. Saat sampai di rumah Amel segera mandi dan beristirahat. Tidak lama Andra adik perempuan Amel menghampirinya.
"Kak nanti kita makan di luar ya" kak Andra.

"iya dek" sambil tersenyum jawab Amel.

Saat di luar rumah Amel melihat gelapnya malam, sunyinya jalan, dinginya udara. Amel benci udara malam, dingin brrr....
"Kak dimakan ya, aku sama mamah dan ayah sering kesini" jelas Andra.

"Iya? Wehhh berarti enak-enak ya makanannya" respon Amel sambil menyuap satu sendok makanan tersebut.

"Enak gak ka?" Tanya Andra.

"Hmm.. kok pedes banget ya dek?" Tanya Amel.

"Iyalah pedes kan aku minta masnya kasih cabe banyak buat kaka" jelas polos Andra.

"Astagaaaaa... pedesnya. Kamu ngerjain kakak ya?? Aduh mamah minum aaaa" respon kaget Amel sambil mencari-cari minuman.

"Ohh iya minumnya lupa dipesen" jawab Ayah santai.

"Hah? Aduhh duh udah gak tahan ini, mas masnya.. air mineral satu dong, cepet ya makasih" Amel pedas yang kini menyerang mulut Amel dan meminum air mineral sampai perut Amel kembung. Mamah, Ayah, dan Andra tertawa melihat Amel dikerjain Andra.
"Ihhh aku diketawain" Amel cemberut.

"Lagian kamu ini sudah besar makan pedes kayak gitu aja gak kuat" jelas Mamah.

"Yah mah, tapi ini lebih dari pedes mah" Amel membela diri.

"Ahhh lebay kamu, udah dihabisin itu makananya" ledek Ayah.

"Ha?? I..i..ini harus dihabisin? Aaa mana kuat aku mah yah ndra" jawab Amel.

"Ahahahaha yaudah kamu pesen yang lain deh, pesen yang kamu suka" jawab Mamah yang merasa kasian dengan putri sulungnya.

Mereka berempat tertawa bersama di dalam gelapnya langit dan dinginnya udara malam. Amel sangat senang dan bahagia memiliki keluarga seperti ini walau harus rela jadi korban jahilnya Andra.

***

Sudah seminggu Amel di Jakarta...
Hobi Amel saat di Jakarta adalah bercerita panjang lebar tentang kejadian apapun dia ke Mamah. Kenapa gak ke Ayah? Karna dia bakal di cuekin abis-abisan.

(FLASHBACK)
"Yah... ayah, kemarin aku main sama Manda dan Rara kita masak bareng. Pas masak itu seru banget yah..." belum selese ngomong Ayah memotong pembicaraannya.

"Emang kamu bisa masak?" Tanya cuek Ayah sambil membaca koran.

"Enggak sih tapi kan berasa banget kebersamaannya, trus yah kan aku nyoba nggoreng kan yang pertama gosong trus yang kedua minyaknya nyiprat jadi sendok yang aku pegang aku lempar trus aku lari ahahahaha tapi mereka gak marah sama aku, mereka malah ketawa-tawa, ihh ya ampun seneng banget deh" Amel cerita panjang lebar.

"Ohhh ya ya" respon cuek Ayah sambil mengangguk dan tetap fokus terhadap koran yang ia baca.

"Ayah? Ayah dengerin aku cerita kan?" Tanya polos Amel.

"Ha? Iya nak tadi ceritanya gimana?" Jawab Ayah sambil melipat koran yang dibaca.

"Tadi aku cerita kalo ada temen ku yang lagi sharing ke Ayahnya tapi didiemin, gitu"

#Balik lagi ke cerita

Makanya itu Amel lebih memilih cerita ke Mamah, tapi kalo cerita ke Mamah kadang Amel dibuat speechless.

(FLASHBACK)
"Mah tadi aku liat guru ku di Mall, tapi gak aku sapa, lah dia gak liat aku hehe" jelas Amel.

"Lah kenapa gak disapa?? Itu guru kamu, kalo nilai kamu dikurangin gimana?" Tanya Mamah sambil melihat Amel.

"Yah mah gak gitu juga hadehh dia gak liat aku lagi pula beda arah juga" jelas Amel lagi.

"Lain kali disapa ya, kamu harus sopan sama semua orang"

"Iya deh" jawab singkat Amel yang sudah tidak bisa berkata apa-apa.

#Balik lagi ke cerita

#Amel POV
Ya gitu lah perbedaan orang tua ku. Mereka saling mengisi kekurangan, Ayah ku yang cuek dan Mamah ku yang peduli.

Hari ini aku ada janji bermain dengan Manda, Rara, dan Iyan. (Mungkin mereka sudah pernah Author singgung di awal cerita).

Manda memiliki kulit putih, tinggi, dengan rambut sebahu adalah sahabatku yang paling hobi sekali baca Wattpad dan selalu up to date tentang K-POP.

Rara anak tatra(tari tradisional) yang memiliki gigi gingsul, paling hobi nonton drama korea dan sahabatku yang paling dramatis.

Iyan laki laki nyebelin yang paling suka ngajak ribut tiap ketemu, hobi dia ngegame, rela ngabisin waktu libur di warnet, dan menyukai apapun yang bertentangan dengan Jepang.

#Author POV
"AAAMEEEELLLLLL??!!" Suara siapa lagi kalau bukan Manda dan Rara.

"Haiiiii" jawab Amel sambil keluar rumah.

"Ayo main! Gua kangen bats sama lu melllll!!" Jelas Rara sambil meluk Amel.

"Ahahaha Iyan mana? Katanya main berempat" Tanya Amel.

"Ada dirumah, dia minta disamper. Gevlek emang" jelas Manda.

"Oh yaudah. Sok atuh" sambil menarik tangan Manda dan Rara.

Saat sampe depan rumah Iyan.
"IYAAAAAAAANNNNNN?!!!" Teriak Amel, Manda, dan Rara seperti kang kredit nagih utang.

"Iya?"

Opss,.. Jawaban itu membuat Amel, Manda, Rara kaget dan terdiam saling memandangi satu sama lain.....

****************************
Kira-kira kenapa ya mereka kaget sampe terdiam gitu?? :O

****************************

Aku mau ngasih tau, mungkin aku bakal butuh waktu buat posting chapter selanjutnya dikarenakan aku mau Mid semester (UTS), doakan semoga lancar hihihi..

See you~ don't forget for vomment my story :D

Thankyou~

Yes! I Love HimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang