Chapter 6

366 20 1
                                    


#Amel POV
"Besok gua balik ke Solo"

"HAH?!!" 3 sahabatku kaget.

"Iya, gua ada pemilihan OSIS jadi harus masuk sekolah sebelum dimulai tahun ajaran baru" (aslinya sih enggak hahaha maaf ya jadi aneh)

"Yahh melll, perasaan belum lama lu di Jakarta" respon Manda kecewa.

"Tau lu, kasian noh 2 sahabat lu kalo kesepian gua jadi korban pelampiasan" respon Iyan.

"Mel yah nanti gua gak bisa nari bareng lu dong" respon Rara.

"Kapan lu berangkat?" Tanya Iyan.

"Besok" jawab aku singkat padat menyakitkan.

"Yahhhh mel cepet banget dan seriusan" respon Rara dan Manda.

Rara dan Manda memeluk aku kecuali Iyan.

***

Keesokkan harinya...

Drrttt...drrrttt..

Hp ku bergetar, terlihat nama Iyan di layar Hp. 'Iyan?' Batin ku.

"Assalamu'alaikum mel jam berapa lu berangkat?" Tanya Iyan.

"Wa'alaikumsalam sekitar jam 2, why?" Tanya ku.

"No prob, please take care"

"Wehh tumben care sama gua, tengkyuh deh ya" ledek ku.

"Salah lagi? Yaudah hati hati"

"Ya, thanks" aku menutup telpon dari Iyan dan menyiapkan barang yang akan di bawa.

#Iyan POV

Aku mondar mandir sesekali melirik ke arah rumah Amel. Entah apa yang aku lakuin, seakan gak rela dia balik ke Solo. Akhirnya aku menelfon Amel.

"Assalamu'alaikum mel jam berapa lu berangkat?" Tanya ku.

"Wa'alaikumsalam sekitar jam 2, why?" Jawab Amel.

"No prob, please take care"

"Wehh tumben care sama gua, tengkyuh deh ya" Amel meledek ku.

"Salah lagi? Yaudah hati hati" jawab aku mencoba cuek.

"Ya, thanks" ia menutup telpon dari ku.

***

#Author POV
17 jam kemudian, Amel sampai di Solo. Amel menghempaskan tubuhnya ke kasur, dan melirik jam masih pukul 5 pagi. Amel mencoba tidur tapi gak bisa. Amel mengambil Hp nya dan menciba bertanya pada ketua osis jam berapa ia harus menyerahkan datanya. Ke ketua osis. Si orang misterius itu. Ka Hito.

'Sms enggak sms enggak sms enggak?? Halah kelamaan' batin Amel. Akhirnya Amel SMS ka Hito.

"Kak" dengan jantung yang berdebar.

Beberapa menit kemudian "iya dek?" Jawab dia.

"Aku mau daftar osis" jawab Amel.

"Tulis nama kelas visi misi" jawab cuek dia.

"Iya ka, kapan nyerahinnya?" Jawab Amel.

"2 hari sebelum masuk ya" respon dia.

"Iya ka" jawab dan ka Hito hanya read balasan Amel.

***

Awal masuk..
Hari ini Amel dan para pendaftar osis akan melakukan wawancara.

"Nan, ikut osis?" Tanya Amel.

"Ikut" jawab Nanda.

"Udah siap proker?" Tanya Amel lagi.

"Udah tapi masih bingung apa lagi" jelas dia.

"Ohh begitu" jawab Amel.

#Amel POV

Saat memasuki ruang wawancara mataku tertuju pada kak Hito yang sedang duduk di depan seakan sedang menunggu orang untuk ia wawancarai. Tidak lama ka Hito melambaikan tangan ke aku dan seakan memberi kode 'lo sini wawancara sama gua'. Aku deg degan, kali pertama aku mengikuti osis.

Aku duduk di depan ka Hito dan mencoba untuk tidak menatapnya. Kak Hito melihat ku dengan teliti.

'Mel please, jangan sekarang deg degannya' sambil menatap lantai dan mengigit bibir bawah. (Berasa kayak mau nyatain perasaan aja xD hahaha ceritanya gugup gitu).

"Dek udah siap?" (Siap? Siapa tau gua jodoh lu ka) Sambil menepuk pundak aku.

"I.. iya siap" sambil salah tingkah.

'Please jangan blushing mel, tahan sampe selese wawancara' batin ku.

"Oke kita mulai dari proker?" (Mencari tau tentang perasaan ini ka) tanya ka Hito.

Rasanya jantung kayak mau copot. Cepet banget detaknya. Di bikin blushing ditiap tatapan dia. Bikin speechless ditiap ucapan dia. Bikin baper tiap dia mulai menyentuhku(WHAT?! please hadirin jangan ambigu). Apa aku jatuh cinta? Udah ah bapernya-_-

#Author POV
Sehari kemudian..

"Melllllll kamu lolos jadi osis" Nanda teriak-teriak.

"Lah kok bisa?" Amel gak percaya.

"Ihhh kamu, aku sama Lestari jadi calon wakil osis, besok orasi, dukung yaaaa cantikkk" Nanda memohon sambil memegang tangan Amel.

"Iyaiya.. congrats sist" sambil memeluk Nanda.

"Makasih ya mel makasih"

***

Keesokan harinya..
Saat pelajaran, bangku di samping Amel kosong karna dari pagi Nanda melakukan orasi ke tiap-tiap kelas. Saat bagian kelas Amel, mereka (calon ketua dan wakil osis) datang beserta pengurus osis yang lalu.

Kak Hito masuk duluan diikuti dengan para calon. Gak lama, kak Hito menuju arah Amel dan duduk disamping Amel. Deg,

'Cobaan apa lagi yang kau berikan Ya Allah?' Batin Amel membuat Amel salah tingkah. Temen Amel memandangnya dan meledekinya, Amel hanya fake smile.

Setelah para calon usai orasi, kak Hito berdiri dan berkata di samping telinga Amel "makasih ya".

(SLOWMOTION HAHA) Amel melihat kak Hito yang sedang tersenyum kepadanya. Amel speechless! (Mellllll inget dunia mela jangan jauh jauh terbangnya)

*****************************
Huwahhhhhh baper gak tuhh? Kalo aku jadi Amel bener-bener baper, padahal cuma kata makasih. Belum di perjuangin aja udah bikin speechless gimana udah di perjuangin haduhhh jadi nyelimur gini..

Tunggu chapter selanjutnya ya :). InsyaAllah bakal seru lagi kelanjutannya. Hohoho

Maaf maaf nih kalo banyak yang typo maklum lah jempol ke gedean hahaha. Btw, don't forget vomment yaaaa!! ^-^

Thank you~

Yes! I Love HimKde žijí příběhy. Začni objevovat