Part 8

18.6K 1.4K 10
                                    


Cantiknya, cantiknya, aku tergila-gila....
Unyunya, unyunya, kau buat aku gila....
Oh mama oh papa, aku harus apa....
Sembuhkanlah aku dari demam unyu-unyu....

"Cukup boys."

Iqbaal, Aldi dan Kiki yang sedang konsentrasi menyanyikan lagu Demam Unyu-Unyu versi akustik langsung menghentikan nyanyian mereka.

"Latihan vokalnya sampai sini dulu. Kalian boleh istirahat." Ucap Kak Patrick tersenyum.

"Thanks kak Pat."

"Boys, ayo minum dulu." Kak Jimmy muncul dari pintu sambil membawa minuman.

"Wih, kayaknya enak nih." Aldi mengambil satu gelas yang berisi jus orange.

"Iyah dong. Kan gue yang bikin." Ucap Kak Jimmy percaya diri.

"Tumben lo mau repot-repot bikin minum, Jim." Ledek Kak Patrick.

"Ini nggak ada racun sianida-nya kan kak?" Tanya Iqbaal.

Kak Jimmy mendengus. "Korban berita banget sih lo, Baal."

"Ya aku takut aja kakak kasih racun biar aku keracunan, terus nanti kak Jimmy gantiin posisi aku di CJR." Ujar Iqbaal polos.

Semua yang berada di dalam studio pun tertawa mendengar penuturan Iqbaal. "Anjir apaan banget dah lo, Baal." Aldi melempar Iqbaal dengan kulit kacang.

Iqbaal nyengir. "Eh, udah jam berapa nih?" Tanyanya.

Kiki melihat jam yang melingkar ditangan kirinya. "Jam 10.00"

Iqbaal menepuk jidatnya dan buru-buru mengambil handphonenya. "Aduh, gue lupa ngabarin (Namakamu)."

Aldi dan Kiki memutar bola matanya. "Alay lo."

Iqbaal berjalan ke salah satu sudut ruangan dan menunggu seseorang menjawab telepon.

"Hallo?" Sapa seseorang diseberang sana dengan suara serak khas bangun tidur.

"Hallo sayang."

"Iqbaal?"

"Iya. Kamu pasti baru bangun tidur ya?"

"Eh, iyah nih."

Iqbaal tertawa kecil. "Dasar kebo."

"Hehe. Kamu lagi dimana, Baal? Kok kayaknya berisik banget?"

"Aku lagi di bascamp nih."

"Baal ayo latihan lagi." Ucap Kiki tiba-tiba muncul. Iqbaal menoleh. "Eh, iya, Bang sebentar."

"Sayang, udah dulu ya, aku mau latihan lagi."

"Iya. semangat latihannya sayang. I love you."

"I love you too."

***

(Namakamu) keluar dari kamar mandi dan langsung mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambutnya yang basah.

"(Namakamu)!" Panggil Iqbaal menggedor-gedor pintu.

"Buka aja, Baal." Ucap (Namakamu). Pintu kamar pun terbuka dan menampakan wajah tampan Iqbaal.

"Yaampun, kamu belum siap?" Tanya Iqbaal heboh saat melihat (Namakamu) yang masih sibuk mengeringkan rambut.

(Namakamu) nyengir. "Aku baru selesai mandi."

"Yaudah cepetan ya. Aku tunggu dibawah." Ucap Iqbaal seraya menutup pintu kamar.

Begitu sudah siap, (Namakamu) langsung mengambil tas dan turun ke bawah. Iqbaal sedang asyik mengobrol dengan Mamah-nya.

My GirlWhere stories live. Discover now