Part 28

12.6K 1K 8
                                    

Hai.

Gue bawa part bonus nih buat kalian. ;3 nggak tahu kenapa lagi pengen nulis dan akhirnya bisa update lagi deh

Selamat membaca.

Hari senin, tanggal 30 mei 2016. Ini adalah hari pertama Ulangan Kenaikan Kelas atau UKK.

(Namakamu) menelusuri koridor untuk mencari ruangannya. Dia melihat kertas ujiannya, disana tertera tulisan ruang 8.

"Ruang 8 dimana ya?" gumamnya.

"Woiii (Namakamu)!!" Teriak Tasya berlari menghampiri (Namakamu).

(Namakamu) memutar kedua bola matanya. "Ini sekolah, Tas, bukan hutan."

Tasya hanya nyengir. "Sorry. Oh ya, lo ruangan berapa?"

"Ruang delapan. Lo?"

"Gue juga ruang delapan. Lo tahu nggak? Katanya kita duduk sama kakak kelas." Ujar Tasya.

"Sama kakak kelas? Dih males banget gue." Ucap (Namakamu).

"Tau tuh. Kalo dapet kakak kelas yang ganteng, baik, sih nggak pa-pa. Nah, kalo dapet yang culun, jelek, item, idiot... ew, gue nggak bisa bayangin sumpah." Cerocos Tasya panjang lebar.

(Namakamu) terkekeh dan berkata. "Lo udah mikir yang nggak-nggak aja. Dapet yang culun, item aja tau rasa lo."

Tasya mengerucutkan bibirnya. "Doa lo jelek banget nyet."

"Eh, gila, udah pada dateng aja nih. Semangat bener mau ulangan." Ujar Hanif yang tiba-tiba saja muncul.

"Ye, kita mah emang semangat, nggak kayak lo." Balas Tasya.

Hanif mendengus. "Eh, emang kita duduknya sama kakak kelas ya?" tanyanya.

(Namakamu) menganggkat kedua bahunya. "Denger-denger sih gitu. Tapi, nggak tahu juga deng."

"Waah. Semoga aja bener dah, dan gue berharap bisa duduk sama Kak Angeline yang cantiknya nauzubileh itu." Kata Hanif dengan wajah mupengnya.

"Kayak Kak Angeline mau aja duduk sama gembel kayak lo." Cibir Tasya.

"Ya, mau lah. Lo nggak liat gue ganteng gini." Ujar Hanif dengan percaya dirinya. Tasya dan (Namakamu) memutar kedua bola matanya dengan malas. Hanif memang over PD.

"Weh, udah pada ngumpul nih." Deandra berjalan menghampiri ketiga temannya itu, diikuti oleh Ari dibelakangnya.

"Lo ruangan berapa, De, Ri?" tanya Tasya.

"Gue ruang 7." Jawab Deandra.

"Gue juga ruang 7." Ujar Ari.

"Kalo lo, Nif?" tanya Tasya kepada Hanif yang sedang membolak-balikkan buku paket.

"Ruang 7 juga." Ujarnya. Tasya hanya ber'oh'.

"Alah, kagak usah sok belajar lo, Nif. Ujung-ujungnya nyontek geh." Cibir Deandra.

"Siapa yang belajar, orang gue lagi liat mana aja yang belum gue foto."

"Eh anjirrr. Lo bikin contekannya di hp?" Tanya Ari.

Hanif nyengir dengan wajah tanpa dosanya.

"Gila ya lo, Nif, cari mati emang. Diruangan kan ada CCTV ege. Ketauan tau rasa lo." Ucap Tasya.

"Nggak bakal ketauan." Ucap Hanif dengan yakin. Semua temannya mendengus.

(Namakamu) membuka buku paket kimianya. Hah, baru hari pertama udah itung-itungan aja. Udah mana rumus banyak banget lagi yang harus di hafal.

My GirlWo Geschichten leben. Entdecke jetzt