B [24]

5.6K 518 15
                                    

Setelah berhasil membuat alasan yang logis dan membuat kedua orang taunya percaya, Bulan mengatakan bahwa dirinya ada kegiatan osis untuk Ldks disekolah selama dua hari dan akan menginap disekolah, sekarang Bulan sedang dalam perjalanan menuju sekolah dengan diantar oleh kedua orang tuanya yang memaksa ingin mengantarkannya.

Sepanjang perjalanan dari rumah menuju sekolahnya ia terus berdoa semoga kedua orang tuanya tidak curiga, maka saat mobil Ayahnya berhenti didepan gerbang masuk sekolahnya, Bulan mengehela nafas lega segidaknya situasi ini akan cepat berakhir.

Bula terpaksa berbohong kepada kedua orang tuasnya, karena kalau ia jujur pasti tidak akan pernah mendapatkan ijin. Dalam hati Bulan berharap semuanya bakal baik - baik saja, entah kenapa perkataan sahabatnya kemarin membuat Bulan terus berpikir, padahal seharusnya ia bersikap biasa saja toh kalau disana nanti banyak cewek yang mendekati cowok itu dalam tanda kutip itu sama sekali bukan urusannya.

Memangnya Bulan siapanya Awan?

Bulan mencium tangan kedua orang tuanya sebelum keluar dari mobil sambil menggendong sebuah tas yang berukuran cukup besar "Ko masih sepi ya sayang?" tanya ibunya heran saat melihat lingkungan sekolahnya terlihat sepi.

"Mungkin aku datengnya kepagian mah," jawab Bulan sambil mencoba tidak terlihat gugup.

"Tapi Ara sama Ana ikut kan?" Tanya Ayahnya dengan wajah tegasnya.

"Iya pah mereka lagi dijalan katanya" jawab Bulan.

"Yaudah kalo gitu, kamu hati-hati ya, kalo ada apa-apa telepon papah sama mamah."

Bulan menganggukan kepalanya "Iya mah," jawab Bulan sambil melambaikan tangannya kepada kedua orang tuanya lalu mulai membalikan badannya melangkah memasuki area sekolah.

Dengan sedikit berlari Bulan melangkahkan kakinya menuju ke area parkiran utara, ia terlambat! Dari tadi Ara san Ana terus mengiriminya pesan mengatakan dimana keberadaannya.

Bulan menghembuskan nafasnya ketika melihat sebuah bis dan langsung saja masuk kedalam bis tersebut yang isinya ternyata sudah penuh, Bulan hanya memberi cengirannya ketika teman - temannya menggerutu kesal karna keterlambatannya.

"Ih ko lo duduk berdua sih, gue duduk sama siapa?" tanyanya ketika melihat Ana dan Ara sudah duduk manis di jok keempat dari depan.

"Lo duduk sama Awan tuh!" tunjuk Ara dengan santai ke arah belakang.

Bulan langsung membelakan matanya "Loh ko gitu sih?" tanyanya tidak setuju.

Ara dan Ana langsung mengangkat kedua bahunya acuh "Udah duduk aja, dari pada lo berdiri sepanjang jalan."

Bulan hanya mencibir dan dengan setengah hati ia berjalan kearah jok ke tujuh dari depan tersebut lalu mendaratkan bokongnya tepat disamping Awan yang sedang fokus dengan handphonenya. Baru saja cewek itu duduk para perempuan langsung menatapnya dengan sinis seakan dia adalah cewek gatal.

Menyadari kehadiran orang lain disampingnya Awan langsung mengangkat kepalanya dari handphone nya "Gue kira lo nggak jadi ikut."

"Tadi macet," jawab Bulan sambil tersenyum kecil, Bulan mengeluarkan earphone dan Sebuah novel dari tasnnya.

Merespon, Awan hanya mengangguk nganggukan kepalanya "Kita mau kemana?" Tanya Bulan

"Ke daerah Bogor."

Bulan menganggukan kepalanya lalu menghela nafas saat menyadari bahwa para perempuan itu kini terang - terangan menatapnya dengan tajam. Menyadari cewek disampingnya merasa tidak nyaman Awan memasangkan sebelah headsetnya ketelinga Bulan.

Bulan langsung terpaku sambil memandang cowok itu. Awan tersenyum lembut "Nggak usah di ambil pusing, abaikan saja mereka."

Bulan berusaha mengendalikan sikapnya, cewek itu langsung mengalihkan pandangannya ke depan "Fans lo garang-garang, Gue ngeri sendiri."

Awan tertawa geli "Mereka bukan fans gue, kan gue bukan artis. Mungkin mereka hanya mengangumi makhluk ciptaan Tuhan yang limited edition kaya gue."

Mau tak mau Bulan tertawa "Ih narsis banget lo!"

Tak ada lagi percakapan yang terjadi diantara mereka berudua, Bulan lebih memilih memasang earphone sambil membaca sebuah novel berjudul Fallen karya dari Lauren Kate, sebuah novel bahasa inggris yang merupakan hadian dari ibunya saat pulang dari London.

"Sepi woy! Kaya kuburan live music dong!" Teriak seseorang dari arah belakang.

"Nih Si Leon sama Daniel bawa gitar!" Teriak suara lain.

Lalu keadaan di bis pun menjadi ricuh dan akhirnya Leon dan Daniel pun bersedia untuk memainkan gitar dengan Awan yang menjadi sang vokalis, mereka bertiga sudah siap untuk menggelar konser dadakan.

"Permisi semua, maaf mengganggu perjalanannya, kami bertiga akan ikut meramaikan untuk sekedar menghilangkan bosan tapi siapin uang receh ya," Canda Leon menirukan gaya seorang pengamen membuat semua orang tertawa.

"Jangan lupa buat sedekahnya ya, nanti diganti sama allah berlipat ganda," ujar Daniel dengan gaya kalem dan solehnya, membuat semua orang berseru Amin sambil tertawa kecil.

Awan hanya geleng - geleng kepala melihat kelakuan kedua temannya "Udah lah cepet mulai pegel nih kaki gue berdiri terus,"

Lalu suara petikan gitarpun mulai terdengar dilanjutkan dengan suara merdu khas Awan.

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away

Bulan langsung terpesona kepada suara cowok itu, Bulan sama sekali tidak tau bahwa cowok itu bisa menyanyi.

Call me, baby, if you need a friend
I just wanna give you love
C'mon, c'mon, c'mon
Reaching out to you, so take a chance

No matter where you go
You know you're not alone

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away

Awan melihat kerah Bulan sambil menyanyi dan tatapannya terkunci ke arah Bulan, seakan ada sesuatu yang berusaha disampaikannya.

Come along with me and don't be scared
I just wanna set you free
C'mon, c'mon, c'mon
You and me can make it anywhere
For now, we can stay here for a while
Cause you know, I just wanna see you smile

No matter where you go
You know you're not alone

I'm only one call away
I'll be there to save the day
Superman got nothing on me
I'm only one call away

And when you're weak I'll be strong
I'm gonna keep holding on
Now don't you worry, it won't be long
Darling, and when you feel like hope is gone
Just run into my arms

Selanjutnya selama perjalan hanya diisi oleh nyanyian dan semua orang serempak bernyanyi bersama.

Karna jarak dari Jakarta ke bogor tidak terlalu jauh maka waktu perjalananpun tidak terlalu lama, jadi kini mereka semua telah sampai ditempat yang mereka tuju.

Bulan hanya geleng geleng kepala saat turun dari bis dan melihat sekelompok cewek yang membawa koper dan barang bawaan yang banyak.

"Isinya alat kosmetik semua itu!" celetuk Ara yang sudah berada disamping Bulan.

Bulan tertawa "Lo juga sama."

Mereka semua langsung membangun tenda masing-masing dan beriatirahat sejenak setelah perjalanan mereka yang cukup melelahkan.

[Keep vote and comment. Thx♡♡]

GravityWhere stories live. Discover now