Remember When

welcome to jakarta!

"Kekei, kamu punya pacar?!" Tante Risti senyum liat Keisya ternyata ngenalin pacarnya.

"Iya Ma hehehe." Keisya jadi malu sendiri.

"Anak Papa pulang dari Sydney bawa oleh-olehnya pacar ya?" Om Hery ngeledek Keisya.

"Ih, Papa hahahaha." muka Keisya merah diledekin sama papanya.

"Ah, Om, ada juga Keisya itu oleh-oleh buat mama papa saya nanti." Changkyun nimpalin omongan papanya Keisya. Mereka ketawa bareng.

"Ya, udah yuk kita pulang!" Tante Risti ngajak pulang. "Changkyun dijemput atau?"

"Nggak, Tante, aku sengaja nggak ngabarin mau pulang jadi nggak ada yang jemput, lagian biar jadi kejutan hehehe."

"Oh, kalau gitu kamu pulang bareng kita aja. Rumah kamu di mana?" Om Hery nanya.

"Di perumahan Kiara Residence, Om."

"Mampir ke rumah kita dulu mau nggak? Kita ngobrol-ngobrol sambil minum teh, sekalian nyambut kepulangan anak kesayangan Tante yang sekarang udah punya pacar." Tante Risti nyubit pipi Keisya.

"Ih, Mama ngeledekin mulu nih. Yuk, Changkyun mampir ke rumah aku dulu sebentar. Mau ya, please?" Keisya natap muka Changkyun, Changkyun senyum.

"Duh, saya paling nggak bisa nolak deh kalo Keisya udah mohon-mohon gini. Kenapa ya, Tante?"

Mama sama papanya Keisya ketawa.

"Wah, berlaku ke kamu juga ya? Om kira cuma kita aja yang emang nggak bisa nolak kemauan Keisya kalau udah ngerengek, ternyata ke kamu juga hahaha."

Mereka pergi ke mobil. Changkyun akhirnya ikut mampir sebentar ke rumah Keisya. Dari bandara sampe mobil, Keisya megangin tangan Jungkook terus. Emang udah kebiasaan kali ya, mau di manapun setiap ada Jungkook, Keisya pasti megang tangan Jungkook. Padahal ada Changkyun. Tapi Keisya megangnya tangan Jungkook, bukan Changkyun. Changkyun yang liat itu coba buat ngerti. Mereka cuma sahabatan. Itu yang selalu Changkyun inget setiap liat momen Keisya sama Jungkook.

Di mobil, Om Hery yang nyetir mobilnya, Jungkook duduk di depan sebelahnya Om Hery, di belakang yang duduk Tante Risti, Changkyun, sama Keisya. Mereka ngobrol bareng-bareng.

"Jadi, boleh dong Papa tau gimana kalian bisa kenal, bahkan sampe pacaran?" Om Hery mulai buka pembicaraan.

Changkyun sama Keisya malah saling ngeliatin.

"Siapa yang mau cerita nih? Kekei apa Changkyun?" Tante Risti yang duduk di tengah-tengah antara Keisya sama Changkyun ngelirik ke kanan, ke kiri.

"Aku aja yang cerita ya?" Keisya ngelirik Changkyun. Changkyun senyum sambil ngangguk.

Keisya mulai cerita dari awal mereka ketemu di bandara, terus ternyata mereka satu apartment malah sebelahan. Dan ternyata mereka satu universitas juga. Kebetulannya banyak banget. Terus Keisya cerita Changkyun anak yang dingin awalnya, tapi sebenernya baik. Cerita mereka makin deket, cerita Changkyun suka jagain Keisya, cerita Changkyun suka nganter Keisya ke mana-mana, sampe akhirnya cerita gimana Changkyun nembak Keisya. Muka Keisya sama Changkyun sama-sama jadi merah.

"Ih, Papaaaaa, so sweet banget cerita mereka ya, Pa." Tante Risti senyum-senyum sendiri.

"Ah, kan nggak kalah sweet sama kita dulu ya, Ma." Om Hery juga senyum denger cerita dari gadis kecilnya yang sekarang udah beranjak dewasa.

"Om sama Tante cuma minta tolong sama kamu, titip Keisya, jagain dia waktu kita nggak bisa jagain dia, apalagi di Sydney. Om yakin kamu anak baik, jadi kamu pasti bisa tanggung jawab sama anak kesayangan Om satu-satunya ini."