0.2 - club

35.9K 1.3K 16
                                    

Dentuman suara di club ini membuat Celly ingin segera pergi. Dia datang bersama sang mantan tapi lihat apa yang dilakukan mantannya itu. Dia malah TePe alias Tebar Pesona sama cewek yang ada di pesta Karen malam ini.

"Dasar, buaya muara tuh laki! Dasar juga tuh cewek, bukan lagi cabe-cabean tapi udah jadi pawang buaya kayaknya." Itulah salah satu deret dumelan Celly tentang Edgar.

"Sorry, boleh gue duduk di sini?" Tanya Lelaki tampan itu pada Celly. Celly pun menoleh ke arahnya. Ia hanya mengangguk.

"Lo sendirian aja, Cell? Gak mau gabung sama yang lain?" Tanya tuh cowok menatap wajah cantik Celly.

"Emang lo liat gue lagi ngobrol sama buto ijo?" Ketus Celly.

"Hehehe, maksud gue, lo sama siapa ke sini?" Perjelas lelaki itu.

"Edgar." jawabnya singkat.

"Kalian masih pacaran? Denger denger bukannya udah putus? tapi kalo masih jadian, kayaknya Edgar lagi sama cewek cewek di pojok sana." Wah ngelempar palu ke hakim nih cowok.

Celly langsung menatap tajam ke arah lelaki itu, Aidan.

"Lo yang pergi atau gue yang pergi, kak?" ucap Celly sarkas karena tambah badmood karena Aidan.

"Ya elah, lo marah, Cell? gue kan nanya." Tanpa dosa dan noda, ia ngomong seperti itu ke Celly.

Celly langsung berdiri dari duduknya. Dan meninggalkan Aidan.

"Cell!" panggilan Aidan pun hanya di anggapnya seperti siulan burung terkutut.

***

Edgar POV

Gue lagi di kerumunin sama cewek cewek cantik di sini. Sebenarnya nih para cewek satu sekolah sama gue, dan ada juga yang baru ketemu sama gue setelah sekian lama kadang main chatan di Line dan WA.

"Edgar, kamu udah punya pacar ya?" Tanya si Anggi, Anggi ini adalah adik tingkat di smp gue tapi sekarang kita udah beda SMA sih.

"Gak punya sayang." lah, dia tersipu. Ini mah gue bukan playboy tapi ceweknya aja yang gak ngeh kalo gue cuma... ya biasa lah.

Gue masih asik ngobrol sama Anggi, Nilam, Sutra, Katun. Ntah ini nama orang apa macam macam jenis dasar baju.

"Edgar." Gue langsung cari sumber tuh suara.

"Kenapa, Cell?" Yes, sang mantan.

"Pulang!" Ajak dia, belum ada sejam, dia udah minta balik. Ya Gusti!

"Iya, iya." Gue langsung berdiri. Tapi si Anggi malah tarik tangan gue, gue langsung lirik Anggi.

"Gar, aku pulang sama siapa?" Tuh kan baper nih bocah.

"Ya sama siapa aja deh. Gue mesti pulang nih, sorry ya." balas gue sebaik mungkin.

"Ahh... Edgarrr!" Lama lama gue jijik sendiri ama nih cewek. Pake ngelendot lagi di lengan gue.

"Ya udah Gar, gue pulang sendiri aja. Toh, kasian sama cewek lo." Gue langsung kaget denger Celly bilang gitu ama gue. Apalagi dia langsung pergi.

Gue lepas paksa tangan si Anggi dari gue.

"Sorry ya. Gue pergi dulu" Gue senyum dan langsung nyusulin dia.

***

Setelah melewati sesi konflik yang menegangkan, akhirnya Celly mau pulang sama gue. Si marmut udah masuk ke pekarang rumah dia.

"Thanks." Dia buka pintu, lirik gue juga kaga nih cewek. Gue langsung narik tangan dia, secara otomatis dia langsung ngadep ke gue.

"Apa sih Gar, gue ngantuk, mau tidur!" Gini nih kalo udah cemburu.

"Gue gak ada hubungan apa pun dengan siapa pun." Gue mau nepis pikiran buruk dia ke gue.

"Bodo amat, suka suka lo aja lah. Gue gak peduli." Yaelah kaga ngaku juga.

Gue langsung lepas cekalan tangan gue ke dia.

"Ya udah, night." Dia kayak bingung tapi terserah lah. Gue kesel sama dia.

Dia turun dari mobil gue, pas mau nutup pintu dia jongkokin badan dia.

"Besok kita latihan gladi buat 17an. Gue harap lo semangat." Dan suara pintu ketutup. Dia gak pernah berubah tetep bawel, yang selalu support dan selalu ada buat gue.

TBC

Edgar

Edgar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MANTAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang