Epilog.

2.2K 290 24
                                    

Runa berjalan masuk ke dalam kamarnya, diikuti oleh Becca dari belakang. Pandangan Runa terfokus pada sebuah kotak yang ada dalam genggamannya ini. Runa sudah membaca surat dari Harry minggu lalu, dan hasilnya dia menangis semalaman. Dia tahu Harry sudah memintanya untuk tidak menangis, tapi dia tidak sanggup. Surat itu sudah disimpannya baik-baik. Secara fisik Runa tampak baik-baik saja. Satu minggu pertama dia memang berniat mogok makan, tapi niat itu diurungkannya karena tidak ingin membuat Harry sedih. Dia tahu pria itu masih mengawasinya, pasti. Badannya memang menjadi sedikit lebih kurus, tapi tidak parah. Dia tidak terlihat seperti zombie yang berkeliaran di siang hari lagi. Untungnya Yaser dan Margareth juga tidak banyak bertanya padanya, dan Runa benar-benar mensyukuri itu. Mungkin Zayn sudah bercerita pada mereka tentang apa yang sudah terjadi, terserahlah.

Runa tidak langsung mengecek isi kotak itu karena menurutnya, dia harus mempersiapkan batinnya. Entah apa saja yang ada di dalam kotak itu nanti.

Hari ini hari Sabtu lagi, tepat satu minggu sejak kematian Harry. Malam nanti akan diadakan doa keluarga di kediaman Styles, dan tentunya Runa akan datang. Minggu depan dia akan menghadapi ujian, dan Runa sudah mengusahakan yang terbaik. Dia bilang pada Harry kalau dia tahu ingin menjadi apa dia nanti, jadi dia akan mewujudkannya. Dia tidak ingin mengecewakan pria itu. Jadilah dia meminta tolong bantuan Lea, sepupunya yang jenius. Lea, Niall, Liam dan Louis juga sudah mengucapkan ucapan berbelasungkawa dan Runa hanya tersenyum tipis. Setelah itu mereka kembali bercerita seperti biasa, hanya saja geng mereka ditambah dengan Lea kali itu.

Runa duduk di atas tempat tidurnya, dan Becca duduk di sebelahnya. Anjing itu sudah bertambah besar dan lincah melompat naik-turun tempat tidur pemiliknya. Becca hanya duduk dengan tubuh melingkar, sepertinya dia tahu mood Runa akhir-akhir ini. Itulah seekor anjing. Dia memang anjing, tapi dia bisa menjadi sahabat terdekatmu pula.

Akhirnya Runa membuka kotak itu setelah beberapa lama, dan yang pertama kali dilihatnya adalah sebuah bingkai fotonya dan Harry, saat berada di taman bermain dulu. Runa tersenyum. Dia meletakkan foto itu di sisinya, dan mengecek isi kotak itu. Ada sebuah tape, dan Runa memutuskan untuk membukanya nanti. Lalu ada selembar foto Harry, dengan pria lain yang mirip persis dengannya. Edward. Runa mengambil foto itu, tapi di balik foto itu ada sebuah kertas yang dilipat rapi, ditempel disitu. Runa mengernyitkan kening. Dibukanya lipatan kertas itu, dan menemukan tulisan tangan Harry.

Tulisan tangan Harry yang ini tak begitu rapi, seolah-olah dia menulisnya dengan terburu-buru.


Ru, rahasiakan ini dari ayah, ibu dan Gemma.
Edward belum mati. Dia selamat. Setelah kecelakaan itu dia memang amnesia, tapi aku menemukannya saat pergi ke Golden Park, jauh sebelum aku bertemu denganmu. Bukan berarti dulu aku pembalap, tidak. Aku hanya sekedar datang melihat-lihat. Dia masih mengingatku setelah kami bertemu beberapa kali, tapi menolak untuk pulang. 'Apa gunanya aku pulang?' katanya. Dia minta padaku untuk merahasiakan ini dari ayah dan ibu, jadi kulakukan. Itu tahun lalu, saat aku masih 17 tahun. Kami menjadi cukup dekat tapi kemudian dia memutuskan hubungan kami, lagi. Aku tidak tahu dia tinggal dimana, tapi temannya di GP bilang rumahnya tak jauh dari sirkuit itu. Coba saja kau cari informasi di GP. Nama samarannya Curly. Maaf aku berbohong padamu pada awalnya. Tapi kuharap kau bisa mengerti.
Hanya itu saja yang aku tahu, Ru. Permintaanku, tolong temukan dia. Bawa dia pulang pada Ibu. Ibu pasti sedih karena kehilangan
aku, dan juga Edward walaupun sebenarnya si bodoh itu masih hidup. Tolong bawa dia kembali. Tapi jangan kembali balapan ya. Aku tahu kau pasti akan pergi ke sana untuk mencari informasi. Dan Runa, pesan lain kutuliskan di kertas lain. Buka saja semua isi kotak ini. Kuharap kau bisa menerima semua kenyataan itu nanti dengan lapang dada.

Terima kasih, aku cinta padamu.

Harry xx.

Detik itu juga, suara berdebum terdengar di lantai kamar Runa.


Nobody Except You [H.S]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang