5. Dinner Familly

29.4K 1.9K 5
                                    

Happy Reading;*


Kini, Prilly sedang merias mukanya untuk-- you knowlah. Ia mulai memoleskan compact powder milik nya itu dengan tipis. Prilly memang perempuan yang sangat cantik dengan make-up maupun natural sekalipun.

Sebenarnya, walaupun ia playgirl, akan tetapi ia juga tidak suka ber-make up tebal layaknya seperti gadis-gadis lainnya.

Ia hanya suka simple, simple, dan simple. Jika ditanya mengapa dandanan ia hanya natural saja pasti jawabannya selalu gini, Biar garibet dan Kalo gue pake bedak nya kebanyakan kayak cewek luaran sana, bisa bisa dempul dah tuh muka gue.

Setelah selesai mengurusi wajah cantiknya itu, sekarang ia sedang pusing memilih dress untuk acara malam ini. Akhirnya Prilly memakai Pink Dress yang terdapat pita cantik dibagian lingkar pinggangnya dan 5cm diatas lutut yang tidak terlalu terbuka dan tidak terlalu terlihat paha mulusnya tersebut.

Wedges dengan warna senada dan ia membiarkan rambutnya itu digerai dengan dibagian bawah rambut tersebut diberi curly-an sedikit. Sangat cantik bila dibayangkan, bukan?

Prilly juga mengambil lipbalm bening miliknya itu. Walaupun begitu, bibir tipis Prilly tetap saja berwarna merah muda merona.

"Pril, kamu udah siap selesai belom?" panggil Ully dari depan pintu kamarnya.

"Udah, Ma.."

Ully membuka pintu kamar Prilly dan tercengang melihat anaknya sendiri yang terlihat cantik seperti bidadari itu.

Prilly melambaikan tangannya di depan muka Ully tersebut. "Hei, Ma? Kenapa sih? Kok ngeliatin Ily nya gitu banget. Ily jelek ya pake dress ini? Ily ganti aja ya kalo gitu,"

"Eh,iya. Engga kok engga, kamu ga jelek pake baju gini. Malah kamu cantik banget kayak putri kerajaan."

"Yaampun, Ma. Dikirain kenapadah, bikin takut aja nih. Aku kira aku gacocok pake setelan kayak gini. Oh iya, keluarga temannya Papa udah datang??" tanya Prilly.

"Udah kok, udah. Udah pada nunggu semua diruang, tinggal nunggu kamu doang. Ayok," ajak Ully.

~~~~

"Ini dia orang yang kita tunggu sedari tadi," ucap Rizal.

"Oh jadi ini anak kamu, Zal? Cantik sekali yah," sahut Syarief -teman Rizal-

"Iyadong siPrilly ini cantik, kan keturunan Mama nya." sambung Ully yang membuat setiap pasang mata terkekeh.

Disepanjang jalan, ia hanya menunduk dan menunduk saja. Prilly tidak berani menatap tamu nya itu. Sampai akhirnya Prilly telah duduk dimeja makan bersama dengan yang lain. Dan ia mencoba menatap satu-persatu keluarga teman Papanya itu. Dan dia berniat memulai melihatnya dari hadapannya. Namun, tibatiba saja--

"ELO?!" Pekik mereka berdua secara bersamaan. Orang tua mereka berdua sangat bingung melihat anak-anak nya ini?

"Oh jadi kalian berdua udah saling kenal ya," ucap Resi, Istri Syarief.

"Kalo gitu bagus dong. Kita semua tidak perlu lagi salinh mengenalkan satu sama lain," ucap Rizal.

"Gak kok. Aku sama dia ga kenal," kata Ali yang memulai angkat bicara. Ya, orang itu adalah Ali. Aliando Syarief, tepatnya.

"Iyaa kok. Aku aja gaktau dia siapa," kata Prilly.

"Oh, kirain udah saling kenal," sahut Ully.

"Jadi gini, Pril. Ini Ali. Cowok yang akan Mama sama Papa jodohin sama kamu," kata Rizal.

Baik Prilly maupun Ali, mereka berdua saling pandang dan membelalak-kan matanya. Sungguh ia berdua sangat tidak percaya apa yang barusaja tadi Rizal katakan.

"Ali, Prilly. Jadi kita semua sepakat akan menjodohkan kalian berdua. Akad nikah kalian mungkin akan diadakan secepatnya. Bisa jadi 2-3 minggu lagi." jelas Syarief.

"APA?!"

"Apa gak terlalu cepat, Pa?" tanya Ali.

"Iya, Om. Masa secepat itu sih, lagian Prilly sama Ali kan juga masih kuliah." protes Prilly.

"Ini sudah menjadi keputusan kami. Lagian kamu setiap hari selalu gonta-ganti pacar terus, Ly. Mama sama Papa selalu pusing ngeliat kelakuan kamu itu. Ini juga demi kebaikan kamu, sayang. Ali anaknya juga baik kok, sopan lagi." sahut Ully.

Gatau aja emak gue sikap asli nya dia gimana, batin Prilly.

"Iya betul kata kamu, Ul. Saya juga pusing ngeliat Ali setiap hari gonta-ganti pacar terus," oceh Resi.

"Mampus lo, Li" ledek Kaia menjulurkan lidahnya.

"Kenapa gak seminggu lagi aja, Pa,Ma. Kan lebih cepat lebih baik." kata Kirun yang saat ini ingin sekali Prilly jitak kepalanya.

"Ih, Kirun. Lo mah bukannya bantuin malah ngeledekin adek lo sendiri. Gimana kali. Dasar abang durhaka lo." kata Prilly.

"Bodoamat," timpal Kirun.

"Wah bagus juga tuh kata kamu, Run. Lebih cepat pasti semakin lebih baik ya, kan? Okedeh, jadi acara nya dimajuin menjadi seminggu lagi. Gimana dengan kamu Ully, Rizal?" tanya Syarief kepada orang tua Prilly.

"Yaudah. Jadi sepakat ya, seminggu lagi diadakan acaranya. Masalah tempat, makanan, sama undangan nanti, bisa saya sama Resi yang atur." ucap Ully.

"Jangan dong, tante. Itu sangat kecepetan. Pokoknya Ali gak setuju," protes Ali.

"Iya Prilly juga tidak setuju" ucap Prilly penuh penekanan.

"Yaudah 5 hari lagi," ujar Rizal dengan mu-ta-dos nya.

Ali dan Prilly membulatkan mata nya? Kaget? Ya pastilah. Ini bener bener keterlaluan, pikir Prilly.

"Lho kok jadi tambah cepetin sih om?" oceh Ali.

"3 hari lagi" timpal Resi.

"Yaelah, tan. Itu terlalu cepat,"
protes Prilly.

"Yaudah besok" ucap Ully tersenyum miringnya.

Baru saja Prilly ingin membuka suara. Tapi Rizal memotong, "Oke, 3 hari lagi atau besok?" tanya Rizal.

' Sumpah itu bener bener pertanyaan konyol ' batin Prilly.

' What?! Aduh bisa mati berdiri nihh gue ' batin Ali.

"Okay," serempak Ali dan Prilly.

Mereka berdua hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar.

Sedangkan kedua orang tua merekapun tersenyum kemenangan. Begitu pun juga dengan Kirun dan Kaia yang sedang ber-high five ria.

"Yaudah, Pril, kamu ajak Ali sana ke halaman belakang. Biar kalian bisa lebih saling kenal lagi," suruh Rizal.

"Wah bener juga tuh, Pril. Kamu ajak Ali sana kehalaman belakang. Tapi inget ya, jangan sampe macem macem" kekeh Ully.

Untuk kesekian kalinya mata Prilly dan Ali membola seketika pada saat mendengar ucapan Ully tersebut.

Prilly menghela nafasnya, "Ayok, Ikut gue!"


♪♪♪♪♪♪♪♪

Playboy Playgirl MenikahWhere stories live. Discover now