Lightweight #16 (Marco's POV)

3K 132 0
                                    

*Marco Daxon's Point Of View*

Aku bisa melihat perubahan raut wajah Phoebe setelah ku katakan hadiah apa yang akan didapat oleh si pemenang taruhan.

Aku meliriknya sekilas ketika aku mulai tenggelam dalam pertandingan ini.
Kemudian dia mulai menganggukkan kepalanya dengan yakin.
"Baiklah, yang kalah akan menuruti segala kemauan yang menang!" Gumamnya dengan percaya diri.

Aku tersenyum dalam hati melihat tingkahnya yang begitu asli tanpa dibuat buat.

Aku dan Phoebe sama sama tenggelam dalam pertandingan yang menurutku cukup alot. Karena sudah 70 menit berlalu masih belum ada goal yang didapat dari kedua team.

Ku lirik Phoebe sedang menegang ditempatnya ketika teamku sudah memulai penyerangan yang mengoyak pertahanan team pilihannya.

Dan tepat dimenit ke 72, teamku berhasil mencetak goal dengan sangat anggunnya ke gawang team Phoebe. Dengan refleks aku berteriak "YAS BUNG!!"

"Sialan! Kiper itu tidak becus menjaga gawangnya!!" Phoebe mendengus kesal ketika aku sedang merayakan kemenanganku.

"Jangan senang dulu! Masih banyak waktu yang tersisa." Lanjutnya yang lebih untuk menghibur dirinya sendiri.

Aku terkekeh karena ia sangat menggemaskan ketika sedang kesal.

Waktu sudah hampir habis, tetapi masih belum ada tanda tanda akan terciptanya goal kembali.

Ku dengar Phoebe menghela nafas frustasi ketika teamnya gagal mencetak goal.
"Team ini benar benar sangat menyebalkan!!" Kesalnya sembari melambaikan tangannya ke udara.

"Kau harus menerima kekalahan dengan lapang dada, baby. Kau kalah. Dan aku menang." Kataku dengan senang ketika waktunya sudah menunjukkan tepat 90 menit!

Aku menoleh kearahnya ketika ia masih mengerucutkan bibir merahnya. Oh, tolong jangan menggodaku dengan cara seperti itu Phoebe! Batinku menggeram.

"Baiklah, baiklah. Kau menang Mr.Daxon. Sebutkan apa mau mu sekarang." Nada suaranya lesu ketika berbicara kepadaku.

Aku tidak perduli, yang penting aku menang!

Aku terdiam sebentar untuk memikirkan kemauanku.

"Aku mau....." kataku dengan sengaja menggantungkan kalimatku.

"Apa?" Balasnya cepat dengan penasaran.

Aku menghela nafasku sebentar sebelum melanjutkannya, berdoa supaya dia ok dengan ini.

"Aku mau.. kau mengizinkanku untuk tidur diranjangmu malam ini." Kataku tanpa keraguan.

Dia menegang sesaat setelah aku mengumumkan kemauanku.

"Kau... apa?" Tanya nya tidak percaya.
Aku terkekeh pelan melihat reaksinya yang sedikit berlebihan.

"Tenanglah Phoebe, aku hanya ingin berbaring disampingmu. Jangan berpikir yang aneh aneh."

Dia masih belum bergeming ditempatnya.

"Aku berjanji tidak akan menyentuhmu sehelai saja dari rambutmu. Kau bisa langsung menendang bokongku keluar jika kau memergokiku mencoba untuk menyentuhmu." Lanjutku menenangkannya yang masih terdiam sampai sekarang ini.

Lightweight [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang