Lightweight #12 (Marco's POV)

3.2K 142 1
                                    

*Marco Daxon's Point Of View*

Aku tersentak ketika mendengar teriakan dan rintihan yang cukup keras dari kamar Phoebe.

Ya, setelah Phoebe kehilangan kesadarannya tadi, aku memutuskan untuk membawanya pulang dan meninggalkan Piper yang lepas dari tanggung jawabnya. Aku akan memberi pelajaran kepada Piper nanti.
Bisa bisanya dia meninggalkan Phoebe sendirian dalam keadaan mabuk! Bagaimana kalau aku tidak datang menghampirinya tadi? Pasti tubuh mungilnya sudah kedinginan diluar sana.

Ku lirik jam dinding yang sekarang menunjukkan pukul 2 pagi. Aku membawa Phoebe pulang sekitar jam 12 malam tadi. Apakah yang membuat Phoebe berteriak sekeras itu? Dengan segara aku bangkit dari sofa dan berlari menuju kamarnya.

Aku membuka pintu kamarnya dengan tergesa gesa dan langsung menghampiri ranjangnya.
Aku bisa lihat dia masih menutup matanya dengan raut wajah yang sangat ketakutan akan sesuatu. Apakah dia sedang bermimpi? Mengapa sebegitu takutnya?

Bisa ku rasakan air mata mulai mengalir dari kelopak matanya yang masih tertutup. Bisa kulihat jelas air matanya terus menerus mengalir walaupun kamar ini gelap karena aku mematikan lampunya untuk memberinya ketenangan dikala ia tidur.

"TIDAK! TOLONG JANGAN!! MOM! DAD! TOLONG JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRIAN..." teriaknya pilu.

Ku condongkan tubuhku untuk mengguncang tubuhnya. Tapi dia terus saja menggeliat untuk mengusir tanganku yang mencoba untuk membangunkannya. Sial, apa yang dia mimpikan? Tanyaku dalam hati.

"MOM! DAD! TOLONG JANGAN BIARKAN AKU KEDINGINAN LAGI. TOLONG JANGAN PERGI....." katanya lagi sembari terisak.

"Phoebe? Sadarlah. Tolong buka matamu. Aku disini. Aku disini. Bukalah matamu perlahan." Kataku memeluknya untuk membuatnya tenang.

"Tidak... tolong, jangan..." lanturnya dengan suara yang pelan dan parau. Bisa ku dengar suara nafasnya sudah mulai teratur sekarang.

"Tenanglah Phoebe. Aku disini. I've got your back." bisikku tepat didaun telinganya.

Perlahan dia berhenti untuk menolak pelukanku, saat itu juga aku mulai memeluk dirinya lebih dalam.

Dia mengerjapkan matanya beberapa kali, mungkin masih ingin menyesuaikan pandangannya yang sedikit kabur akibat air matanya yang mengalir.

"Jeff? Kau sudah pulang?" Katanya dengan suara yang sangat serak.

"Ini aku." kataku pelan.

Bisa kurasakan tubuhnya menegang didalam pelukanku. Namun dengan perlahan ia mulai menenangkan dirinya kembali.

"Marco? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya nya pelan tanpa berusaha untuk melepaskan pelukanku. Tanpa sadar, aku cukup senang ketika Phoebe tidak lagi menentangku.

"Ya, aku disini untuk menjagamu. Jeff meminta bantuanku kemarin." Balasku pelan.

Dia hanya menganggukkan kepalanya pelan. Masih belum ada pertentangan yang ia berikan. Apakah pelukanku membuatnya nyaman?

"Kau yang mematikan lampu kamarku?" Tanya nya lagi.

"Ya, aku mematikannya karena aku hanya ingin memberimu kenyamanan ketika kau sedang tidur." Jelasku lagi.

"Tolong jangan biarkan aku sendiri lagi dalam gelap." Katanya pelan, tapi masih bisa kudengar suaranya seraya meremas pelan kausku.

"Maafkan aku. Aku tidak tahu kalau kau takut gelap. Akan ku nyalakan lampunya kembali." Kataku melepaskan pelukanku dengan terpaksa...

Lightweight [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang