Lightweight #3

5.9K 211 0
                                    

"Kau meninggalkanku, kau sangat tidak sopan Phoebe." celoteh Piper ketika dia melewati tempat dudukku.
"Terserah. Kau cerewet sekali Piper." balasku cuek.

Tak lama, jam pelajaran pun dimulai. Mrs.Nancy masuk dan mulai menerangkan semua mata pelajarannya. Aku amati betul semua yang ia ajarkan.
Sebenarnya, aku memang harus belajar dengan sungguh sungguh jika aku masih ingin belajar disini. Sedikit saja nilai ku turun, pasti bokongku ini akan diusir keluar dari Universitas yang bisa dibilang salah satu favorite di Philadelphia.

Tentu saja aku tidak mau kalau harus keluar dari sini, aku masih ingin menuntut ilmu setinggi tingginya agar aku dapat meringankan beban Jeff kelak. Dia sudah membantuku selama ini, aku hanya ingin membalas semua kebaikannya yang telah ia berikan.

Tak terasa Mrs.Nancy sudah mengucapkan salam perpisahan karena jamnya telah usai. Aku melirik jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 1 siang. Shit. Kalau aku tidak buru buru, aku akan terlambat datang ke Stella's Restaurant.

Dengan cepat aku rapihkan semua peralatan belajarku dan berlari ke halte bus terdekat.
Aku lihat hanya ada beberapa orang disini yang menunggu bus.

Hari ini Philadelphia terasa sangat panas. Baru menunggu diluar sebentar saja, sudah bisa ku rasakan bulir bulir keringat di pelipisku.

Tak perlu menunggu lama lagi, akhirnya ada bus mendarat di hadapanku. Dengan segera aku naik dan mencari tempat duduk. Dari kampusku ke Stella's Restaurant tidaklah jauh, hanya butuh sekitar 15 menit saja.

Dan ketika baru saja aku duduk dengan tenang di kursi, tiba tiba handphoneku berdering dan bergetar di kantung celanaku yang berada di sebelah kanan. Dengan sigap aku mengechecknya, pesan singkat dari Jeff.

From : Jeffery Falls

Siang Phoebe. Apakah kau sedang di perjalanan menuju Stella's Restaurant sekarang? Aku hanya ingin bertanya, jam berapa aku harus menjemputmu?

Dengan gerakan cepat aku membalas pesan singkatnya.

To : Jeffery Falls

Siang Jeff. Ya, aku sedang di bus sekarang ini. Seperti biasa, kau bisa jemput aku jam 9 atau setengah 10 malam.

Tak sempat menunggu balasan pesan singkat dari Jeff, aku langsung saja turun ketika bus sudah berhenti tepat di halte.
Dengan setengah berlari aku langsung menuju Stella's Restaurant.

Ketika aku mengedarkan pandanganku keseluruh tempat ini, sudah ku lihat Stella sedang melayani salah satu meja di pojokkan.

Stella, pemilik restaurant ini melirikku sebentar lalu memberikanku pandangan yang berbicara seperti "cepat ganti pakaianmu, kita sedang sibuk siang ini." mengerti arti dari tatapannya, aku hanya menganggukan kepalaku dengan mantap.

.......

Hari ini memang benar benar jadi hari terlelahku. Bayangkan saja, sekarang sudah hampir jam 9 malam dan Stella's Restaurant masih tetap ramai dikunjungi.
Aku sudah merasa lelah melayani beberapa meja hari ini, sekarang sudah waktunya aku hanya berdiri santai di balik meja kasir.

"Phoebe, bisakah kau bantu aku membersihkan meja terakhir yang disana?" Tanya Stella, yang sedang membersihkan salah satu meja juga.

Kadang aku tidak paham dengannya. Stella adalah pemilik restaurant ini, mengapa ia harus repot repot terjun langsung untuk mengerjakan yang sebetulnya bukan sama sekali pekerjaannya? Disatu sisi aku juga kagum akan kegigihannya. Dia wanita muda cantik dan dewasa, baik hati dan selalu merendah. Aku beruntung bisa bekerja paruh waktu disini. Stella sangat memperhatikanku dengan baik.

"Tentu," ucapku sambil membawa sebuah lap untuk membersihkan meja yang ditunjuk Stella tadi.

Sudah hampir selesai aku membersihkan meja ini, Stella datang menghampiriku. "Terimakasih atas kerja kerasmu Pheebs, kita benar benar kebanjiran pelanggan hari ini." Katanya dengan nafas yang sedikit panjang dari biasanya.

Aku menoleh dan menganggukkan kepalaku, tak lupa juga ku tarik sudut bibirku untuk memberikan senyuman,

"Terimakasih kembali. Kau juga sudah bekerja keras hari ini. Kalau sudah tidak ada lagi yang harus aku kerjakan, boleh kah aku izin untuk berganti pakaian?" Tanyaku.

"Tentu saja." katanya mempersilahkanku, tapi dengan cepat pula ia berhasil membuatku berhenti sejenak ketika ia memanggil namaku,
"Pheebs... Aku punya beberapa bungkus makan malam untukmu dan Jeff didekat meja kasir. Aku harap kau menikmatinya." katanya sambil tersenyum simpul ketika menyebut nama Jeff.

Oh manisnya dia, aku tahu betul dia tertarik dengan Jeff. Semua terlihat jelas ketika melihat senyumnya sewaktu mengeluarkan nama Jeff dari mulutnya yang mungil.

"Whoa. Kau baik sekali, terimakasih Stella. Aku dan Jeff pasti akan sangat menikmatinya." seruku dengan nada sedikit menggodanya. Dan dia hanya tersenyum malu dan mulai beranjak untuk keluar dari restaurant ini.

"Stella," panggilku, ia dengan segera menoleh dan menungguku untuk melanjutkan kata kata ku,
"Aku tahu bahwa Jeff sudah ada di depan untuk menjemputku. Aku mungkin akan memakan waktu lama untuk berganti pakaian. Bisakah kau menemani Jeff sebentar sementara aku mengganti pakaian ku? Please?" Pintaku serius. Aku tahu bahwa Jeff sudah didepan, dan aku juga tahu kalau mereka berdua butuh sedikit waktu untuk berbincang bersama. Jadi ku pikir, ini waktu yang tepat untuk mereka mulai berkencan.
Hati ku merasa sedikit senang ketika memikirkan Jeff dan Stella berkencan.

"Ah.. benarkah?" Katanya ragu tak percaya dengan apa yang aku pinta. "Tentu saja. Gunakan waktumu sebaik mungkin." lanjutnya dengan yakin sekarang.

...........

Setelah aku merasa sudah rapih dan sudah memberikan waktu cukup untuk Jeff dan Stella, aku memutuskan untuk langsung keluar dari restaurant ini dan tak lupa membawa makanan yang Stella telah bungkus rapih.

Melangkahkan kakiku dengan yakin kearah Jeff dan Stella yang kelihatannya mempunyai perbincangan yang sangat menyenangkan, bisa ku tebak itu. Karena sedari tadi aku memperhatikan baik Stella maupun Jeff masing masing tertawa renyah dengan mata yang berbinar satu sama lain.

"Hi, you two." sapa ku pelan. Sontak saja mereka berdua menoleh ke arahku dengan canggung.
"Oh ayolah. Jangan buat aku seperti pengganggu kebahagiaan kalian berdua." rengekku dengan suara yang aku buat seperti tersakiti.

"Ah, tidak seperti itu lil sis. Kau sudah siap pulang? Udaranya sudah terasa dingin sekarang." sela Jeff malu malu.
Oh astaga, ingin sekali aku tertawa keras didepan wajah Jeff yang sekarang terlihat merah kontras.
"Ya. Aku juga sudah mulai lelah, Aku ingin sekali cepat cepat berada dikamar." jawabku.

"Baiklah kalau begitu, kami akan pulang sekarang Stella. Kau berhati hatilah ketika mengemudi." Kata Jeff menatap mata Stella dengan intens.

Aku diam dan sesekali tersenyum karena melihat mereka berdua salah tingkah seperti ini.

"Baiklah, kau juga berhati hatilah. Jumat malam?" Jawab Stella akhirnya.

"Jumat malam." Jeff menganggukkan kepalanya dengan yakin.

"Selamat malam Stella." ucapku langsung yang segera masuk ke dalam mobil, karena angin malam ini benar benar menggoyakkan kehangatan kulitku.

Lightweight [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang