Lightweight #26

2.2K 89 4
                                    

"Dari mana saja kau Phoebe?" Tanya Sarah, si kepala pelayan ketika aku baru saja menampakkan diriku di dapur.

"Pergi ke toilet sebentar." Kataku sembari menjernihkan suara serakku yang sangat menjijikkan.

Sarah menatapku cukup lama sebelum akhirnya menyuruhku untuk mengantarkan pesanan Marco ke meja nya.

"Tidak bisa kah aku mengantarkan pesanan ke meja lain?" Pintaku seraya merengek.

"Tidak ada pesanan lagi selain ini Phoebe. Ada apa denganmu? Bukannya dia temanmu?" Tanya nya menyelidiki.

"Baiklah baiklah. Aku akan mengantarnya supaya kau tidak mewawancaraiku." Jawabku malas, membawa nampan pesanan Marco dengan ragu.

Aku sebisa mungkin menguatkan tulang tulang kaki ku supaya tidak terjatuh dan berakhir mempermalukan diriku sendiri.

Sedikit tersentak ketika melihat meja Marco sudah terisi oleh seorang wanita yang tidak asing bagiku.

Jalang itu. Mau apalagi dia?

Aku segera merapihkan pesanan Marco di meja dengan sangat perlahan dan hati hati
...

Tidak ada pembicaraan apapun disini, Marco dan jalangnya hanya memperhatikanku ketika aku sibuk dengan piring piring berisi pesanannya.

"Pesanlah sesuatu untuk kau makan." Kata Marco yang ku tebak untuk wanita dihadapannya. Yang jika tidak salah bernama Leslie.

jalang yang menamparku tempo hari. Mengapa Marco masih berhubungan dengan wanita ini? Dewi batinku penasaran.

"Ya, kau benar. Aku memang butuh asupan untuk dimakan. Supaya aku bisa memuaskanmu Marco." Katanya genit yang mambuatku sangat muak.

Oh aku tahu kemana arah pembicaraan Leslie ini.
Tapi, Marco bilang sejak ia berteman denganku, ia sudah tidak lagi melalukan sesuatu yang seperti itu. Apa yang membuatnya kembali pada kelakuan lama nya? Apa ini cuma guyonan Leslie yang sengaja ingin membuatku cemburu?

Tunggu dulu. Aku--apa? Cemburu? Yang benar saja!!! Dewi batinku tergelak.

"Apa yang mau kau pesan?" Tawarku acuh sembari menyiapkan buku note.

"Bersikaplah yang sopan terhadap pelanggan!" Tegur Leslie yang membuatku memutar kedua bola mataku jengah.

"Jadi? Apa yang ingin kau pesan nona?" Tawarku lagi dengan suara sopan yang dibuat buat.

"Salad, Steak, dan Ice Lemon Tea."

Dengan cepat ku gerakkan pena untuk menulis pesanannya.
Ketika aku sudah ingin beranjak pergi, Leslie memanggilku.

"Aku tidak jadi memesan Steak karena aku sedang dalam program diet." Keluhnya yang masih membolak balikkan buku menu.

Aku membuang nafasku kasar, mengangkat note ku dan menggerakkan pena untuk mencoret pesanannya.

"Lasagna." Katanya

Ketika aku ingin menggerakkan pena ku untuk menulis, ia menyanggahku lagi.

"Tidak tidak. Kepalaku pusing kalau makan terlalu banyak keju." Alasannya dengan senyum meremehkan.

Oh, bodohnya aku! Jalang ini sedang mempermainkanku rupanya! Dewi batinku keluar dari tempat persembunyiannya untuk menantangnya.

"Berhentilah untuk menguji kesabaranku, nona." Kataku keras yang membuatnya sedikit mengendur.

"Kau mengancamku?"

Lightweight [Completed]जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें