Four

76.3K 4.1K 77
                                    

Sebelumnya

Aku menarik tirai kamarku untuk mengetahui siapa orang yang ada di balkon kamarku. Dan..

"Aaaaaaaaaaaaaaa"

------

Aku mengerjapkan mataku berkali-kali. Aku menatap sekelilingku, dimana ini kenapa kamar ini asing untukku. Akupun bangun dan duduk dipinggir kasur.

Kamar siapa ini. Kenapa kamarnya luas sekali ucapku dalam hati.

Clekkk!

Aku langsung menoleh kearah pintu, aku melihat seorang perempuan yang umurnya 3 tahun lebih tua dariku.

Saat dia melihatku, dia langsung terkejut dan menundukan kepala. Ada apa, kenapa dia seperti itu, apa aku begitu menyeramkan sampai dia menunduk saat melihatku.

"Ada apa, kenapa kau menunduk apa aku menyeramkan bagimu" dengan cepat wanita itu mengeleng cepat.

"Tidak, Luna aku hanya memastikan keadaanmu" dia masih menunduk. Hei bukannya tidak sopan jika berbicara tanpa menatap lawan bicaranya.

Dan apa dia menanggilku Luna siapa Luna namaku Anggelicha, kenapa dia memanggilku dengan sebutan Luna.

"Siapa namamu, dan kalau boleh aku tau ini dimana" aku bertanya kenapa dia menundukan kepalanya, kenapa dia tak mau menatapku.

"Namaku Amber, Luna. Dan kau sedang ada di rumah Alpha" aku semakin tidak mengerti siapa itu Alpha dan apa hubungannya denganku sampai dia membawaku kerumahnya.

"Siapa itu Al..." ucapanku terpotong karena, aku mendengar suara pintu terbuka. Aku dan Amberpun kearah pintu. Aku sepertinya mengenali siapa pria tersebut.

Saat pria itu membalikan badan, ternyata.

"Mike" pekikku saat Mike membalikan badannya. Hei aku inget kejadian semalam.

Flashback on

Brakkk!

Aku langsung menolehkan kearah asal suara dan suara itu berasal dari arah balkon kamarku.

Aku melihat bayangan hitam yang sedang berdiri dibalkon kamarku.

Aku menghapus jejak air mataku dan berjalan perlahan-lahan kearah balkon kamarku.

Aku menarik tirai kamarku untuk mengetaihui siapa orang yang ada di balkon kamarku. Dan..

"Aaaaaaaaaaaaaaa"

Aku melihat Mike berdiri didepanku dengan pakaian serba hitamnya.

Aku membalikan badanku dan siap untuk berlari. Saat aku melangkah dan.

Brukk!

Aku terjatuh karna tersandung kepalaku membentur lantai dengan keras, setelah itu semua gelap. Aku tak ingat apa-apa lagi.

Flashback off

"Kau sudah ingat apa yang terjadi padamu" Mike bertanya dan aku hanya mengangguk.

"Mike, bisa antarkan akun pulang. Aku merasa lebih baik" aku melihat Mike mengeram kearaku dan iris matanya berubah menjadi hitam pekat.

"Tidak, sampai kapanpun kau akan tetap disini dan akan selalu disini. Kau milikku dan selamanya akan seperti itu" aku melotot saat mendengar ucapan Mike. Aku mengedarkan pandanganku.

Hei, sejak kapan Amber pergi dan kenapa dia meninggalkan aku berdua didalam kamar dengan Mike.

"Atas dasar apa kau mengklaimku sebagai milikku Mike. Aku bukan milikmu, dan satu hal yang harus kau tau. Aku sudah mempunyai kekasih itu artinya aku milik orang lain bukan milikmu" aku berbicara dan diakhir kalimat aku menekankan kata-kataku kepadanya. Dan aku melihat dia mengeram dan menatapku tajam.

"Kau lihat saja nanti Anggel. Apa yang akan aku lakukan kepada laki-laki yang kau bilang kekasihmu itu" aku tertegun dan setelah itu Mike minggalkanku sendiri didalam kamar dengan keadaan seperti patung.

----

Author Pov

Setelah melakukan perdebatan kecil dengan Anggel, Mike berjalan keluar dari kamar Anggel. Mike berjalan kearah ruang tamu, saat sampai diruang tamu sudah ada wanita paruh baya dan wanita muda yang parasnya mirip dengan Mike. Namun versi perempuan.

"Ibu, sejak kapan kau datang. Kenapa tidak memberitahukanku terlebih dahulu" Mike duduk didepan kedua wanita tersebut. Wanuta paruh baya yabg dipanggil ibu oleh Mike hanya tersenyum.

"Ibu dengar kau telah menemukan Matemu, ibu dan Mika kesini hanya ingin melihat seperti apa Matemu, Mike" Roseta berbicara lembut kepada anak laki-lakinya sementara Mike hanya mengangguk tanda membenarkan ucapan Roseta.

"Tidak bisa ibu. Dia sedang istirahat dan tak bisa diganggu" Roseta hanya memandang sebal kearah anak pertamanya ini.

"Ayolah Mike kau ini. Aku dan ibu hanya ingin melihat Matemu doang, kenapa melarangnya" geraman terdengar dari tengorokan Mike. Iris matanya berubah menjadi Hitam pekat.

Roseta yang melihat itu. Menhalangi pandangan Mike dari Mika.

"Mike, kau haru tahan emosimu. Ibu tau emosimu sekarang sedang tidak stabil. Kalau kau terus seperti ini Matemu akan takut denganmu Mike" mendengar ucapan ibunya perlahan-lahan emosi Mike mereda. Mike berfikir dia tidak mukin melukai Anggel yang notabennya adalah Matenya. Jika itu terjadi maka Mike orang terbodoh. Karna dengan mudah melukai Mate yang selama ini dia tunggu.




Bersambung.....

Cia udah chapter 4 nih gimana cerita abal-abal aku. Semoga suka:)

My Alpha MateWhere stories live. Discover now