Chapter 24

2.7K 118 10
                                    

~ Mila POV ~

"lepasin gue mil, gue ga sudi dipeluk sama lu. di saat gue udah mulai yakin sama perasaan gue, lu dengan enaknya mainin perasaan gue, bukan itu lu juga udah menjadi perusak hubungan gue sama sahila" 

ucapan kevin sangat membuat hatiku hancur berkeping-keping, aku tidak menyangka ia masih menuduhku menjadi perusak hubungannya dengan sahila. mulai detik ini aku pun berjanji pada diriku sendiri untuk mencoba melupakan kevin dan menghapus semua kenanganku dengan kevin. aku pun akan mencoba membuka hati untuk mischa, karena selama ini mischa adalah lelaki yang baik, ia rela mengorbankan perasaannya demi kebahagiaan aku dan kevin. saat ini hatiku sangat kacau, aku tidak ingin menemui siapa pun dan aku lebih baik pergi. kaki kecilku ini berlari menuju suatu tempat favoriteku, ya kini sekarang aku ada di sebuah rumah pohon. dulu waktu aku masih kecil, papa dan mamaku suka mengajak aku kesini dan menghabiskan waktu liburan bersama sambil bertamasya. sekarang rumah pohon ini menjadi sangat tidak terawat, banyak sekali daun-daun kering yang memenuhi rumah pohon ini di tambah sarang laba-laba yang memenuhi atap rumah pohon. tapi aku tidak merasa takut, karena aku sudah terbiasa berada disini ketika aku sedang dipenuhi masalah. 

iphoneku terus berdering tanda panggilan masuk, tapi aku sama sekali tidak menghiraukannya karena aku benar-benar ingin menyendiri disini. melupakan semua kejadian yang sudah terjadi hari ini, dan mencoba mengikhlaskan perkataan kevin kepadaku tadi. ku lihat nama kevin tertera di layar iphoneku, ia tidak henti-hentinya menelepon diriku hingga 10x. tapi aku malas untuk mengangkatnya dan untuk apa ia mencariku dan menelponku kalau dia saja sudah menganggap aku perusak hubungannya dengan sahila. tidak lama nama mama tertera di layar iphoneku, kali ini aku terpaksa mengangkatnya karena aku tidak ingin mama khawatir dengan keadaanku.

calling on

Mila : hallo ma, kenapa ?

Mama : halo mila kamu dimana ? suara kamu kok serak gitu ? kamu kenapa nak ?

Mila : mila lagi di rumah pohon ma, mila lagi pengen sendiri dulu.

Mama : kamu lagi ada masalah ? cepat pulang kevin tadi mencari kamu 

Mila : engga ko ma, mila lagi pengen sendiri aja. udah dulu ya ma, nanti mila juga pulang kok

Calling off

aku dengan cepat menutup telepon mamah karena aku tidak ingin mamah terlalu banyak bertanya. akupun kini mematikan iphoneku karena aku takut kevin terus menelepon dan mencariku. hujan pun mulai turun , seolah mengerti suasana hatiku saat ini. rumah pohon ini sudah mulai basah, karena atapnya yang bocor sehingga membuat air hujan masuk melalui sela-sela lubang atap dan membuatku basah. akupun terpaksa menunggu sampai hujan reda agar aku bisa pulang ke rumah.

~ Kevin POV ~

aku sudah mencari mila kemana-mana tapi tidak ada hasil apapun, aku berkali-kali menghubungi mila tapi ia tidak menangkat teleponku sama sekali. mungkin mila sakit hati dengan perkataanku tadi, aku sadar aku salah dan aku memang keterlaluan karena aku berbicara seperti itu kepada mila. tapi semua itu diluar kendaliku, aku tidak bisa mengontrol emosiku sama sekali. tidak lama mama jane meneleponku, sepertinya mama jane ingin memberitahu keberadaan mila. 

Calling on

Kevin : halo tan, gimana mila udah ada di rumah?

Mama : halo vin, mila lagi ada di rumah pohon deket komplek sebelah. coba kamu susul dia, tante khawatir vin. kayanya dia lagi ada masalah

Kevin : baik tante, kevin bakal nyusul mila. makasih tante

Calling off

aku segera menancapkan mobilku menuju komplek sebelah, dimana mila berada sekarang. hujan pun turun dengan derasnya, aku takut ada hal buruk yang terjadi pada mila. sesampainya di komplek sebelah, aku mencari taman yang terdapat rumah pohon diatasnya. aku terpaksa turun dari mobil dan berhujan-hujanan ria, karena aku tidak mungkin mencari mila ke taman menggunakan mobil. akhirnya aku menemukan rumah pohon tersebut, dan aku melihat mila sedang duduk sambil menggigil kedinginan. akupun segera menaiki rumah pohon tersebut, dan ternyata mila tidak menghadiri kedatanganku. ia hanya fokus menatap ke luar sambil melamun, sepertinya aku sudah membuat mila terluka sampai ia tidak menyadari kehadiranku. 

AKU DAN KAMUWhere stories live. Discover now