Chapter 16

2.5K 122 0
                                    

Sebentar lagi shooting akan dimulai kembali, kini scene pertama akan dimainkan oleh aliando dan juga kirun. sedangkan para pemain lain sedang sibuk melakukan reading bersama lawan mainnya masing-masing. Puji Tuhan keadaan kevin sekarang sudah mulai membaik jadi tidak menyulitkan kevin untuk kembali shooting. kini kevin dan mila kembali melakukan reading diruang tengah, tentu saja ada mischa yang siap sedia mendampingi mila ketika mila sedang melakukan reading dengan kevin. memang mischa mengerti hubungan kevin dan mila hanya sekedar sahabat, tapi ada rasa yang tidak enak didalam hati kecil mischa. 

~ Kevin POV ~

sungguh kali ini aku sangat tidak nyaman ketika reading bersama mila, bagaimana bisa mischa dengan setia menemani mila dan selalu memperhatikan gerak-gerik mila. aku pun jadi tidak bisa fokus untuk melakukan reading ini, dan aku putuskan untuk membatalkan reading bersama mila karena aku malas jika mischa terus mengawasiku dengan mila. apakah dia tidak bisa sebentar saja untuk membiarkan mila reading denganku ? apakah setakut itukah mischa bila mila berdekatan denganku ? apa dia tidak tahu aku ini sudah memiliki kekasih yang aku cintai dan apakah dia tidak tahu hubunganku dengan mila hanya sebatas sahabat. mengapa ia terus-terusan mengawasi mila ketika mila sedang bersamaku ! sungguh ini membuatku tidak nyaman, kuputuskan untuk pergi meninggalkan mila dengan mischa yang masih duduk di ruang tengah. 

"mil, udahan aja ya reading nya gue tiba-tiba ga mood. gue ke taman dulu, tar kalo kita mau take lu bisa panggil gue." ucapku lalu pergi tanpa menatap muka mila dan mischa lagi. sungguh aku tidak tahu apa yang sebenarnya aku rasakan sekarang, ada rasa kesal ketika aku melihat mischa terus berada didekat mila, ada rasa marah ketika aku harus melihat mischa yang terus memandangi mila. aku sendiri pun tidak mengerti perasaan apa ini, kepalaku benar-benar penat. aku pun menyuru rafa salah satu pesuruku untuk membelikanku rokok karena menurutku rokoklah yang dapat menenangkan pikiranku yang sedang kalut ini. aku tidak peduli jika mila melihatku sedang merokok, aku ingin tahu apakah mila masih perduli denganku atau ia sudah sama sekali tidak mempedulikanku. 

tidak lama kemudian rafa datang dengan membawa 2 bungkus rokok dunhill, aku pun mulai membuka 1 bungkus dunhill dan mengambil 1 batang rokok kemudian kubakar dan kuhisap secara perlahan. aku merasakan kenikmatan yang tiada tara dan aku merasakan rasa penatku hilang begitu saja. setelah habis 1 batang, akupun mengambil 1 batang lagi untuk kurokok, sungguh ini rasanya sangat nikmat. sudah lama aku tidak merokok lagi, kuingat terakhir aku merokok yaitu 1 bulan yang lalu tepat dimana mila memarahiku karena aku ketahuan merokok. tak terasa ternyata aku sudah menghabiskan 7 batang rokok, puntung rokok pun berserakan disekitar kursi taman tempat aku duduk sekarang. ketika aku hendak mengambil batang rokokku yang ke 8 tiba-tiba ada tangan yang dengan lancangnya mengambil rokokku dan mematah-matahkannya dan membuangnya ke tanah. aku pun melihat dan betapa terkejutnya aku ternyata seseorang yang dengan lancangnya mengambil dan membuang rokokku itu adalah mila.

"lu ngapain ngerokok lagi vin ? gue kan udah bilang, gue ga suka ngeliat lu ngerokok. oke maksud gue bentar lagi kan lu sama gue mau take, gue gamau ketika gue berhadapan sama lu mulut lu itu bau rokok. jadi lu jangan salah paham dengan perlakuan gue ke lu saat ini, lu kalo mau ngerokok silahkan tapi jangan deket-deket waktu kita mau take, karena gue gasuka nyium bau rokok. ngerti ? sorry gue refleks ngebuang rokok lu, beres shooting nanti gue bakal ganti 1 bungkus rokok baru. oh iya gue kesini mau ngasih tau 10 menit lagi kita take, cepet sekarang lu sikat gigi karena gue gamau nyium bau rokok dari mulut lu" ucap mila panjang lebar dan seketika itu ia pergi meninggalkanku sendiri. 

ada perasaan yang tidak enak muncul dari dalam hatiku, aku bingung mengapa mila tidak lagi melarangku merokok malah ia akan mengganti rokok-rokok yang telah ia hancurkan barusan. kini aku melihat mila berjalan dan mulai menghampiri mischa yang berada di ruang tengah, sungguh aku tidak senang ketika mila harus menghampiri mischa. jujur aku kangen pada sikap mila yang selalu melarangku untuk merokok, meminum minuman beralcohol. tapi sekarang sikap mila sangat cuek padaku dia bahkan tidak melarangku untuk merokok, malah ia lebih memilih untuk meninggalkanku sendiri. aku pun tidak tahu perasaan apakah ini, apakah sekarang aku mulai mencintai mila? aku sangat kehilangan sosok hangat mila yang dulu, kini aku seperti sendirian menghadapi kehidupan. sahila sama sekali tidak memberikanku kabar dan menghilang bagai ditelan bumi dan mila satu-satunya orang yang aku punya di lokasi shooting pun kini pergi meninggalkanku dan lebih memilih mischa. 

AKU DAN KAMUWhere stories live. Discover now