26 : Heart of the Queen

1.3K 97 7
                                    

"Kami menemukan tamban berlian di Heraclion" Julian tertarik mendengarnya, pemuda itu melepaskan pandangannya dari lembaran papyrus yang ada di depannya untuk menatap seseorang yang tengah melaporkan sesuatu padanya,

"Benarkah?" Tanya Julian tertarik,

"Ya yang Mulia. Saat itu para penggali menemukan sebuah cahaya berkilauan di balik pasir. Salah satu pekerja menggalinya lebih dalam dan memecahkan batu tersebut yang ternyata berlian. Kami sudah memeriksanya dan menanyakan jenis bebatuan tersebut pada filsuf, ternyata memang benar adanya bahwa batu bercahaya itu adalah berlian, yang Mulia"

Julian berpikir sebentar, mata nya menerawang jauh sedangkan lembaran papyrus yang dibaca nya tadi masih berada ditangannya. Pemuda itu menatap jendela besar di ruang kerjanya yang mengarah langsung pada pemandangan Alexandria. Ini merupakan berita yang baik untuk membuat Alexandria kembali bangkit seperti dulu lagi. Alexandria tak harus selama nya mengalami keterpurukan. Mungkin ini saatnya bangkit untuk membangun kerajaannya lagi, memperkuat Alexandria dari serangan bangsa-bangsa lain, terutama untuk menghancurkan Octavianus.

Pemuda itu tersenyum miring pada Nomark di depannya, nampak menimang nimang sesuatu yang ingin ia bicarakan. Nomark yang menatapnya harap harap cemas. Setelah menunggu beberapa detik akhirnya Julian bersua lagi "Lanjutkan penggalian lebih lanjut. Itu bisa membantu membangun Alexandria lagi. Gunakan segala potensinya untuk Alexandria"

Nomark itu mengangguk bersemangat, "Apa yang Mulia berkenan untuk melihat tambang penggalian?"

Julian nampak berpikir sebentar, kemudian akhirnya mengangguk "Letaknya tidak terlalu jauh dari sini bukan?"

"Ya yang Mulia itu di pinggir pesisir Heraclion. Hanya membutuhkan seharian penuh perjalanan. Kita sudah bisa sampai disana saat pagi hari"

Julian meneguk ludahnya keras. Tidak jauh darimana. Itu rasanya seperti mengendarai mobil dari Washington D.C menuju Detroit. Apa mereka sudah gila mengatakan bahwa sehari adalah perjalanan yang tidak jauh. Kurasa untuk waktu 30 tahun sebelum Masehi itu bisa dibilang dekat mengingat transportasi kami hanya kuda dan unta. Julian mengangguk lagi walaupun tidak bersemangat, pemuda itu segera keluar ruang kerjanya untuk pergi memeriksa tempat penggalian ketika ia menangkap Mese sedang berdiri di depan pintu ruang kerjanya setengah bersandar.

Mese menangkap sosok Julian yang menghampirinya dengan raut wajah bingung. Gadis itu buru-buru mengubah mimik wajahnya menjadi kelelahan dan lemas. Ia harus berupaya menjalan kan akting dengan baik. Mese mendesah lelah saat Julian berada di depan gadis itu, "Ada apa Mese? kau terlihat... pucat?"

Julian menyentuh kening gadis itu yang dingin dengan tatapan khawatir. Mese was was dalam keadaan tersebut, berharap tingkahnya tidak terlalu buruk untuk menyembunyikan sesuatu, "Aku hanya tidak enak badan yang Mulia"

Mese berusaha berdiri walaupun ia merasa bahwa kepalanya berputar putar. Julian menatapnya khawatir, pemuda itu meraih dagu Mese agar mendekat ke wajahnya "Caesarion..." desis pemuda itu membenarkan panggilan namanya, "Calon istriku harus memanggil namaku. Aku akan membawamu ke kamar. Kau butuh istirahat Mese"

Tanpa menunggu persetujuan Mese pemuda itu sudah menyelipkan tangannya di punggung dan bawah lutut gadis itu lantas menggendongnya di depan. Mese reflek mengalungkan tangannya di leher Julian sehingga memungkinkan gadis itu mendengar irama detak jantung Julian yang entah bagaimana terdengar lucu. Gadis itu meneguk ludahnya sendiri merasakan betapa dekatnya ia dan tatapan mengulum senyum malu malu yang dilemparkan para pegawai istana dan pelayan yang melihat mereka.

"Yang Mulia.. turunkan aku" bisik Mese parau, "Mereka menatap kita seperti tontonan gratis"

Julian terkekeh mendengarnya, "Apa kau lupa? Aku bahkan pernah menggendongmu jauh lebih dekat daripada saat ini ketika kau diculik malam itu" wajah Julian mendadak murung mengingat kejadian yang menimpa Mese saat pesta pertunangannya

PHARAOH [Book One] ✓Where stories live. Discover now