21 : Worship

1.6K 119 2
                                    

Perayaan musiman akan segera berlangsung. Pemujaan terhadap AmunRa dan Isis tahun ini adalah yang terbesar selama era helenistik dikarenakan raja mereka, Caesarion akan melangsungkan pertunangan dihadapan rakyatnya. Berbeda dengan raja raja sebelumnya yang hanya melangsungkan pernikahan nya secara tertutup dan diam diam. Caesarion sengaja menggelar pertunangan akbar untuk memancing Octavianus keluar dari kandangnya sekaligus memang ditujukan untuk rakyat. Perayaan akbar tersebut digelar semalam suntuk di istana. Rakyat berbondong bondong mendatangi istana untuk merayakan pesta pertunangan tersebut setelah mereka melakukan pemujaan di kuil AmunRa dan Isis pada siang harinya.

Pawai besar besaran akan diadakan untuk mengarak Caesarion dan calon permaisurinya ke istana yang kemudian akan diadakan pesta. Banyak orang dari negara lain yang juga ikut merayakan pesta pertunangan tersebut. Mereka datang menggunakan kapal seminggu bahkan dua minggu sebelum pesta berlangsung karena mereka berharap masih ada tempat yang tersisa untuk menginap di Alexandria karena biasanya setiap perayaan tahunan, Alexandria akan dipadati rakyat rakyat dari negara lain untuk menyaksikan pemujaannya. Raja dan bangsawan dari Macedonia pun ikut menghadiri pesta pertunangab tersebut karena mendapatkan undangan resmi dari kerajaan. Alexandria sudah dipadati para pelancong dari luar negeri sejak pagi tadi, dan masih akan terus berlangsung sampai tengah hari ketika pemujaan akan di mulai. Pelabuhan nampak ramai dan riuh dipadati oleh orang orang yang berdesakan untuk masuk ke kota ketika Mese mengintip dari balik tirai kamarnya.

Gadis itu nampak khawatir dan panik. Ia mencemaskan beberapa hal yang terasa sulit dicerna baginya. Yang pertama adalah, ia bukanlah gadis bangsawan atau putri dari kerajaan. Yang kedua ia benar benar tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Yang ketiga ia tidak mengerti bagaimana menghadapi tamu tamu kerajaan, bahkan untuk berbicara dengan mereka pun ia merasa sudah mati kutu. Lantas apa yang akan dilakukannya nanti. Jika situasi seperti ini Mese lebih memilih untuk merayakan pesta pertunangan secara diam diam daripada berhadapan dengan konglomerat konglomerat Macedonia. Ia tidak menyangka bahwa baru 3 bulan yang lalu ia masih bergelut dengan pengawal istana dan preman pasar kini dirinya sebentar lagi akan naik takhta. Dan parahnya Caesarion bahkan tidak menemuinya selama dua minggu ini karena sibuk mengurusi tamu tamu kerajaan dan sidang sidang istana. Sedikitpun Mese tidak pernah bisa menyempatkan berbicara pada Caesarion karena setiap kali gadis itu mengintipnya, pemuda itu pasti sudah terkapar kelelahan di atas kasur.

Julian berlutut di depan ranjang batunya yang menghadap ke arah timur. Pemuda itu menyentuh dahi nya kemudian dada kiri dan kanannya dan terakhir ia menyatukan tangannya. Mata nya terpejam rapat di iringi dengan desahan kecil, ia berbisik teramat pelan "Ampuni aku Tuhan. Ampuni aku yang sebentar lagi akan melakukan ritual ritual gila dengan dewa dewa mereka. Maafkan aku yang tidak bisa lolos dari situasi ini Tuhan. Aku mohon, setelah aku kembali dari Akexandria aku akan rajin ke gereja setiap minggunya dan melakukan penebusan dosa. Jadi, tolong jangan hukum aku T--

Doa Julian terputus karena pintu menjeblak terbuka dan pria familier yang amat dikenal Julian berada disana dengah nafas terengah engah, "Apa yang kau lakukan boy? "

Oraklhas bertanya sembari menutup pintu kamar Julian pelan. Julian bangkit berdiri menatap pria tambun tersebut dengan pandangan tidak percaya, "Aku sedang berdo'a. Mengapa kau kesini Oraklhas? Ada hal penting apa?"

"Aku lupa bahwa kau mempunyai Tuhan, Julian" Oraklhas tersenyum kemudian menepuk bahu Julian, "Daerah perbatasan Alexandria di timur di serang oleh pasukan romawi"

"Apa kita harus membatalkan perayaan?" Dahi Julian berkerut sedang berpikir,

Orakhlas menatap nya tidak yakin, "Octavianus yang menerobos sendiri untuk masuk. Ia bersikeras untuk masuk ke Alexandria dengan alasan ingin mengunjungi pesta pertunangan keponakannya"

PHARAOH [Book One] ✓Where stories live. Discover now