CHAPTER 25 • • • 00:24

Start from the beginning
                                        

"Uhhh... Takutnya... Tapi gue bisa ngelakuin hal lain sebelum itu terjadi." Ini bukan peringatan, ini hanya ejekan untuk mengalahkan ego lelaki itu yang selalu ingin menang.

Saat Gris melanjutkan langkahnya hendak meninggalkan Nathan, Gris kembali berbalik dan mengatakan... "Oh iya, ini terakhir kalinya gue bilang... Mending lo jauhin Amora dari sekarang."

☉⊙⊹⊙⊙

"Sebenernya apa yang lo omongin sama Gris?!" Entah bagaimana akhirnya kini Nathan bertemu dengan Amora di depan pintu gudang. Melihat keterkejutan Amora, Nathan dibuat berpikir.

Saat dirinya datang menghampiri Amora, Amora berdiri membelakanginya tak melihat kedatangan dirinya. Tapi saat Nathan mengeluarkan suaranya, Amora langsung berbalik dengan wajah terkejutnya.

Amora yang terkejut dengan kedatangan Nathan langsung menatapanya sedikit ketakutan. Tapi kembali dengan sikap Amora yang manipulatif, Amora kembali memasang raut dan tatapan lembut serta tatapan sedihnya. "Itu cuma urusan perempuan. Aku gapapa kok." Ucapnya dengan menampilkan sedikit senyuman di wajahnya.

Jika orang lain lihat, mungkin itu terlihat tulus. Tapi Nathan kini bisa melihatnya jelas, perempuan di hadapannya ini tengah menyembunyikan sesuatu. Namun kenapa baru kini?

"... Itu apa?" Tanya Nathan saat melihat Amora memegang sebuah map bersih di tangannya.

"Ini cuma map kosong yang tadi ada di sini, aku ga sengaja mainin ini." Bohong, itu adalah map dari Gris tentang tes DNA. Pintar sekali perempuan itu berbohong. Sampai-sampai Nathan kini menatapnya remeh. Dirinya tahu itu bukan map kosong. Dirinya bukan anak kecil yang bisa terus Amora bohongi bukan?

Tapi seharusnya jika iya Nathan tidak bodoh, Nathan seharusnya bisa tahu kebohongan Amora sejak awal. Bukannya malah mengajak Amora untuk menjadi kekasihnya.

"Mau bohong sampe kapan?"

"H-hah?" Amora terkejut dirinya takut jika Nathan akan mengetahui semuanya. Atau mungkin Nathan sudah mengetahui semuanya. Hanya itu yang ada di pikiran Amora saat ini. Dirinya takut jika Nathan akan meninggalkannya karena mengetahui hal yang sebenarnya.

"Udah berapa kali lo bohong?"

Bukannya menjawab pertanyaan Nathan, Amora malah mengalihkannya dengan menuduh orang yang bisa mengancamnya untuk saat ini. "Gris ngomong apa sama kamu?" Amora pikir, Gris akan memberitahu Nathan tentangnya karena apa tahu Gris sangat tidak menyukainya.

"Dia nyuruh gue buat nanya lo. Ada apa?" Tanya Nathan sendiri lagi.

Itu membuat Amora bernafas lega. Ternyata Gris tidak memberitahu Nathan tentang pembicaraan mereka tadi. Dengan itu, Amora langsung memegang raut sedihnya lagi di hadapan Nathan. "Ngga kok, aku gapapa."

"... Ini kenapa?"

Greppp!

Nathan awalnya hanya melihat sekilas bercak kerja di pundak belangnya yang masih sedikit terbuka. Itu karena ulah Gris sebelumnya belum ia bereskan sama sekali.

Nathan langsung menyingkap sedikit kerah baju Amora, terserah dirinya akan disebut mesum atau apapun, sekarang wajah Nathan tertekuk setelah melihat bercak luka itu.

"A-aku gapapa, ini cuma luka karna aku ceroboh."

Lagi-lagi Amora berbohong, bukan?

"Ini ulah Gris?"

Entah ini keberuntungan bagi Amora atau apa, bagaimana bisa Nathan langsung menuduh Gris yang melakukannya. Ini terlalu jauh dari perkiraannya, pikir Amora.

Nathan begitu bodoh untuk ia mainkan. Tapi itu hanya terpikir oleh Amora, isi pikiran Nathan jauh dari itu. Ini lebih baik untuk ia katakan. Nathan sedikit bersorak di dalam hatinya mendengat jawaban serta respons Amora yang langsun menjawabnya seperti biasa. "B-bukan gitu... "

Entah ini adalah sandiwaranya juga atau bukan, Amora senang Nathan kembali mengkhawatirkannya, dibanding Nathan terus menanyainya tentang pembicaraannya tadi dengan Gris, Amora lebih tenag sekarang.

Benar, Gris hanya bisa kamu perlakuin seperti itu Nathan! Kata Amora di dalam batinnya.

"Jadi dia bawa lo cuma untuk ini?" Tanya Nathan dengan memperlihatkan rautnya yang kesal dan marah. Tanpa Amora tahu apa masud dari raut Nathan itu.

Dengan pintar, atau mungkin bodoh, Amora tak menjawabnya dan hanya diam seperti biasanya ia lakukan. "..."

.

.

.

.

.

---------------------------------------------------------------------------
Tbc . . .

Become an Extra or Main Character [END]Where stories live. Discover now