Sebuah pertanyaan.
Bagaimana caranya untuk bahagia?
.
.
.
Seorang perempuan yang hidup tanpa kebahagaiaan, kini mendapatkannya dengan mudah. Caranya? Tidak ada.
Kebahagiaannya itu lenyap seolah ditelan bumi sejak ia lahir dan membuka matanya. Keh...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
.
.
.
"Sorry, jadi kepotong. Gimana tadi?"
Setelah Ayana selesai dengan teleponnya, Ayana kembali dengan sekotak makanan yang ternyata itu oleh-oleh dari orang tua Raina yang baru saja pulang dari luar kota.
Mereka pun langsung melanjutkan kembali percakapan mereka yang sempat tertunda karena telepon dari ponsel Ayana yang sedikit tidak penting sebenarnya.
"Menurut lo masalah besar itu kaya gimana?" Tanya Gris mengganti pertanyaannya sebelum Ayana menerima telepon dari entah siapa itu, Gris tidak tahu.
"Hal yang sulit dirubah, hal buruk yang udah melekat sama diri." Jawab Ayana dengan menatap Gris serius dan terlihat dari tatapannya, Ayana kali ini menatapnya dengan sangat sangat tajam.
"Kaya selingkuh? Kekerasan?" Tebaknya.
"Yahh, itu contohnya. Lo abis ngomongin ini sama Raina?"
"Lo tau? Dia ngomong?"
"Ngga. Gue cuma nebak, lo nyebut kata selingkuh. Tapi feeling gue, kalian ga akan ada yang selingkuh... Tapi gue ga tau."
Sebenarnya Raina belum memberitahu Ayana soal Gris yang membicarakan hal ini dengan Raina. Tapi dapat ia tebak dari dua kata dari pertanyaan Gris. Selingkuh dan kekerasan. Hal yang sangat Raina hindari dan Raina benci. Dan tentunya itu adalah hal yang sangat dibenci semua orang di dunia ini. Tapi orang yang sering membahas itu dengannya, itu hanya Raina.
Dan konflik di antara Gris dan Kainav di masa depan. Siapa yang tahu, Ayana bukan cenayang atau peramal yang bisa menebak dan melihat takdir seseorang.
"Menurut lo, cara untuk ngehindarin masalah kaya gitu, lo punya cara?"
"Lo nanya seolah-olah itu bakal terjadi. Lo kenapa? Ada masalah yang lebih besar?" Jangan lupakan sifat manipulatif yang Ayana punya, hal seperti ini bisa saja jadi ancaman jika Ayana tahu.
Kadang.
"... Lo percaya kalo dunia itu paralel?"
Mendengar dua kata itu, dunia paralel. Apa ini tidak melompat terlalu jauh untuk topik yang mereka bahas. Pikir Ayana.
"Gue ga percaya, karna gue ga penah mengalami itu. Lo ngalamin?" Dan satu hal lagi, sifat dan cara berpikir Ayana yang rasional kini juga mulai terlihat. Lagi pula, dunia paralel itu, jarang atau bahkan mungkin sangat irasional untuk mereka yang tidak mengalaminya percayai.
"... Lo tau?" Lagi-lagi Gris bertanya tentang Ayana yang mengetahui rahasianya. Padahal Ayana juga tidak tahu apa dan bagaimana itu bisa terjadi.
Tapi bagi Gris yang mengalami itu dan menyimpannya sebagai rahasia, pasti sangatlah terkejut jika orang lain mengetahui apa yang terjadi padanya. Dan kini ada dua hal yang Ayana ketahui tentang rahasianya.