Bab 26 | Mundur Dari Awal

41 8 0
                                    

Selamat membaca kisah
perjalanan mereka

Now playing : Nyoman Paul - Mundur Perlahan

***

Bab 26 | Mundur Dari Awal

Kalo kita tahu dari awal maka keputusan sudah kita tetapkan tanpa harus menunggu waktunya tiba

***

Siangnya Oki memutuskan untuk menghubungi Pamungkas, yang anehnya memang kegiatan latihan bola sedang diliburkan jadi sekarang Pamungkas sedang berada di luar. Beberapa kali Oki mencoba menghubungi Pamungkas tetapi tidak diangkat oleh orang itu.

Merasa frustasi karena tidak mendapatkan jawaban akhirnya oke mulai mencari kontak siapa yang bisa dihubungi olehnya karena kebetulan di klub sepak bola ia hanya berteman dengan Pamungkas seorang dan juga satu orang lagi, Anggi.

Mau tidak mau Oki harus menghubungi, awalnya Oki tidak mau siapapun tahu tentang masalah ini. Tapi karena Pamungkas susah dihubungi jadi ya mau tidak mau harus bersama dengan Anggi, jadi dia langsung menghubungi Anggi yang kebetulan langsung direspon cepat olehnya.

Bukan hanya itu Anggi juga tahu permasalahan Oki karena waktu pada saat malam dimana Oki pulang telat karena mendengar pembicaraan coach dan Christian, dan kebetulan Anggi berada dimana Oki sedang merenung sedih dan secara mengeliling begitu saja Oki menceritakan itu kepada Anggi.

Setelah chattingan cukup lama Oki menunggu Anggi di tempat latihan bola karena kebetulan hanya itu tempat yang bisa ditemui oleh Anggi dan juga Oki.

"Oki. Maaf nunggu lama?" sesal Anggi.

"Gapapa kok," ketik Oki.

Walaupun aku memiliki kekurangan tetapinya masih bisa berkomunikasi lewat chattingan dengan aplikasi berbalas pesan.

"Ada apa?" tanya Anggi

"Kamu bisa antar aku nggak ke rumah coach karena kebetulan hari ini kegiatan latihan lagi libur selama dua hari dan kebetulan ada juga yang mau aku sampein," jelas Oki.

"Masalah kemarin?"

"Iya. Bisa anterin aku nggak," pinta Oki.

"Oke,"

Setelah itu mereka memutuskan untuk pergi dari tempat sana menuju rumah yang dimaksud oleh Oki, kebetulan Anggi tahu dimana rumah sang coach. Jadi Anggi langsung mengantar Oki kesana.

Dan saat perjalanan menuju kesana Anggi mengetik sesuatu kepada Oki.

"Biar aku yang ngomong gimana soal ini biar kamu gak capek-capek untuk nulis dan menjelaskan," tawar Anggi.

"Gapapa nih." Kaget Oki bahkan sampai menatap Anggi setelah membaca pesan itu.

"Gapapa, kasihan ke kamu nya,"

"Ya udah makasih,"

Setelah itu perjalanan mereka sampai di daerah tempat di mana sang coach  tinggal dan Anggi langsung masuk dan menyuruh Oki untuk tetap di sini biarkan dirinya untuk menemui sang Pelatih itu.

Setelah menunggu beberapa saat Anggi kembali lalu dia mengetikkan sesuatu di ponselnya.

"Coach gak ada di rumah katanya ia ada di kantor KEMENPORA,"

"Ya usah kita kesana aja,"

"Kamu yakin?"

"Yakin,"

"Oke deh."

FBS [4] Hello, Brother! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang