ยี่สิบเก้า [29]

18.9K 926 7
                                    

Budayakan untuk vote dan follow!!

Selamat membaca...

Happy Reading 🍀

Leana bersedekap dada. Melihat pemandangan dihadapannya saat ini membuat Leana tersenyum bak iblis jahat yang sedang mengincar nyawa seseorang.

Objek pertama yang telah ia tandai sejak awal akhirnya, Leana temui saat ini.

Wanita itu sedang berada tak jauh darinya. Terlihat wajah bahagia wanita itu di saat sudah melakukan hal keji kepada nya.

"Ternyata disini tempat nya sekarang? Wah! Sangat di sayangkan tempat sebagus ini harus di huni setan kayak dia" gumam nya penuh hina.

Matanya tak pernah lepas menatap wanita itu. Bergerak mengikuti setiap gerakan yang di buat oleh orang itu.

Tertawa kecil, Leana membetulkan posisi topi nya. Menariknya semakin kebawah agar wajahnya tak terlihat.

Melangkahkan kakinya menuju wanita itu. Langkah nya ia percepat disaat sudah hampir sampai.

Bruk.

Leana sengaja menyenggol bahu wanita itu dengan keras, sehingga minuman yang wanita itu pegang tumpah mengenai orang lain.

Suara bisik bisik langsung terdengar dari kejauhan. Leana tetap melanjutkan langkah nya tanpa menoleh sedikitpun ke arah belakang sana.

Ia sengaja menyenggol wanita itu. Saat bahu nya beradu dengan bahu wanita itu, tangannya memasuki sesuatu kedalam tas wanita itu.

Yang pastinya sesuatu yang sangat menyenangkan.

Dilain tempat.

Anne sedang kewalahan karena sedari tadi seorang ibu ibu tak henti hentinya mengoceh karena bajunya basah.

Ia sungguh tak sengaja menumpahkan kopinya itu sehingga baju ibu ibu itu ikut kena imbasnya.

"Maaf nyonya, saya sangat tidak sengaja. Tadi ada seseorang yang menyenggol saya–"

"Halah palingan juga kamu sengaja! Ga mungkin ada orang yang nyenggol! Apalagi jarak saya sama kamu jauh!" Serobot wanita paruh baya itu.

Anne mengepalkan tangannya. Kesal karena semakin di pojokan ia dengan sengaja pergi dari sana setelah menaruh uang di atas meja milik ibu ibu itu sebagai ganti rugi.

"Dasar! Masih muda ga punya sopan santun!"

Orang orang yang berada didalam kafe tak tahu bahwa apa yang diucapkan oleh Anne adalah kenyataan.

Mereka tak percaya kalau bukan Anne pelaku nya. Padahal memang benar.

Pelaku dari semua keributan itu adalah Leana.

********

"Lebih cepat lagi! Bisa bisa nanti kita ketinggalan jejak nya!"

"Bisa diam tidak!? Aku sedang fokus menyetir!"

Vio menyengir lucu.

The antagonist's wife [END]Where stories live. Discover now