สิบเก้า [19]

32.6K 1.7K 34
                                    

Budayakan untuk vote dan follow! Komennya juga banyakin!

Selamat membaca..

Happy Reading 🍀

"Kau tidak punya malu Leana. Sudah merebut suami ku dan membuat rumah tangga ku hancur"

Anne mengepalkan kedua tangannya. Menatap tajam pada Leana yang saat ini hanya diam di hadapannya.

Kedua wanita itu saat ini berada di halaman belakang rumah Andreas. Disana sangat sepi, dan itu memudahkan Anne untuk menindas Leana yang sepertinya hanya wanita biasa.

Anne tidak tahu kalau rumah yang ia datangi saat ini adalah rumah Andreas. Yang ia tahu hanya Leana yang memang sedang tinggal di rumah ini seorang diri, tanpa sadar kalau pemikirannya sangatlah bodoh.

"Kau merebut suami ku lalu kau sekarang juga ingin merebut anak ku? Hahaha.. bagaimana bisa seorang jalang seperti mu merangkak ke atas ranjang suami ku itu? Apa kau menggodanya?– ku akui kau sangat ahli dalam menggoda nona Ceron" Ucap Anne dengan nada mengejek.

Leana terkekeh kecil, lalu tersenyum miring. Akan ia balas semua perkataan hina itu.

"Oh jelas. Suami mu tidak akan mungkin menolak ku! Apalagi goyangan ku di atas ranjang sangatlah nikmat, pasti suami mu itu bakal ketagihan! Dan jangan lupakan paras ku yang seperti dewi Yunani ini! Beda jauh dengan wajah mu yang buruk rupa itu" Leana melipat kedua tangannya. Membalas tatapan mengejek Anne itu.

Melihat Anne yang sepertinya sudah mulai kesal tentu saja itu menjadi hiburan untuk nya. Apalagi wajahnya yang memerah seperti sedang nahan sesuatu.

"Wajah mu bisa biasa saja tidak? Sungguh menganggu pemandangan ku"

Anne melotot tajam. Kepalan tangannya semakin erat. Ia mencoba untuk menahan diri agar tidak kelepasan saat ini.

"Kalo mau nonjok, nonjok aja kali. Daripada lo resah sendiri gara gara ga bisa mukul kan? Sini nonjok. Nih tonjok pipi gue– nih. Ini buruan sebelum gue yang nonjok lo duluan" Leana menunjuk pipi kanannya. Mendekatkan kearah Anne yang semakin panas sendiri disana.

"Jalang sialan! Kurang hajar kau!"

Tiba tiba Anne menjambak rambut Leana dengan kuat. Menariknya agar semakin dekat dengan dirinya.

Tentu saja Leana yang mendapat kekerasan tak tinggal diam, ia membalas jambakan wanita itu tak kalah keras. Mencakar wajah Anne dengan kuku panjang nya.

Dalam keadaan hamil pun tak membuat Leana susah bergerak, apalagi saat ini perutnya sudah lumayan besar.

"Anjing! Babi lo! Anak ngen-!" Umpat nya saat Anne dengan sengaja menekan perut nya menggunakan tangan.

Leana menendang kaki Anne sehingga wanita itu jatuh ke tanah. Tak cukup sampai sana ia juga menginjak kaki serta tangan Anne. Menginjak tanpa perasaan.

"Mampus! Mati kek lu abis ini! Anak monyet kayak lo tuh ga pantes hidup! Udah murahan! Matre! Ngelakuin kekerasan ke anak! Apa masih pantes lo hidup!? Hah! Enggak anjing! Lebih baik lo mati sana!"

Puas melihat Anne yang terkapar lemas di tanah, Leana bertepuk tangan bahagia. Entah kenapa melihat Anne menderita seperti ini membuat mood Leana naik seketika.

Apa ini permintaan anaknya ya? Entahlah Leana tak terlalu memikirkannya. Yang penting setelah puas membuat Anne seperti ini Leana dengan segera pergi meninggalkan nya.

Melangkah dengan santai seolah tak terjadi apapun beberapa saat yang lalu.

"Lalala aku senang sekali! Bully Anne.." Gumam nya dengan nada.

Melihat Leana yang pergi begitu saja tentu Anne tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia akan melakukan sesuatu.

Bangkit dengan perlahan. Anne mengikuti langkah Leana yang sepertinya menuju lantai atas.

Dan ini saat nya ia melakukan sesuatu untuk melenyapkan Leana.

"Selamat hidup menderita Leana!"

Leana membalikkan tubuhnya. Dari tangga atas ia dapat melihat Anne yang sedang berdiri dibawah sana. Tersenyum lebar dengan melambaikan tangannya.

Hingga akhirnya ia merasakan dorongan kuat dari belakang. Seseorang yang sepertinya memang sudah berniat untuk melakukannya.

Bruk.

Leana terjatuh. Darah mengalir terus menerus. Perutnya sangat sakit, dan juga tubuh nya yang sangat kaku digerakkan.

Sebelum pengelihatannya menggelap Leana memaksakan diri menatap lantai atas tempat seseorang itu berdiri disana.

Dan terlihat lah dengan jelas. Seorang pria yang sangat Leana kenali.

Kezael...

*******

Derap langkah kaki menggema di lorong rumah sakit. Suara teriakan yang begitu kuat membuat perawat yang sedang bersantai ria langsung menghampirinya.

Melakukan tindakan dengan segera sebelum nyawanya yang menjadi taruhan.

Andreas saat ini sangat khawatir dan panik. Saat ia pergi meninggalkan Leana seorang diri di rumah tadi hal tak terduga terjadi pada wanita itu.

Sebelum nya Andreas sudah memastikan pengawasan Leana sangat ketat saat itu. Namun ia kecolongan. Leana terluka karena nya.

Saat baru saja memasuki kawasan rumah nya, suasana sepi yang menyapa. Dan baru saja melangkah pemandangan mengerikan terlihat.

Leana yang sudah bersimbah darah berada di dekat tangga.

Andreas takut. Takut terjadi sesuatu kepada Leana saat ini. Bagaimana keadaan anak dalam kandungan wanita itu? Apakah Leana akan koma setelah ini? Atau lebih mengerikan nya lagi Leana akan...

Tidak! Andreas menggelengkan kepalanya. Mengusir pikiran nya sangat pendek itu. Ia hanya bisa berharap semoga saja Leana dengan anak nya selamat... Mungkin?

Dan setelah ia tahu keadaan Leana. Andreas akan membalas perbuatan orang yang sudah mencelakakan Leana. Ya! Itu pasti! Ia akan membalasnya berkali-kali lipat!

Tunggu saja pembalasan ku!

*******

Bersambung.

Apakah setelah ini Andreas yang menjadi gila!?.. atau Ravien yang bertambah gila setelah tahu keadaan Leana!?

Up sesuai mood.
Chapter 19/ bab 19

Vote, komen, follow jangan lupa💜
Dilarang plagiat!
Kalau ga suka sama cerita nya silahkan pergi dari lapak ini!

Terimakasih bagi yang sudah membaca!! Luvvv

The antagonist's wife [END]Where stories live. Discover now