AG » 35

5.9K 385 48
                                    


Selamat malam Reyala😍

Maaf kemarin tida jadi up, soalnya mau nambahin sesuatu jadinya? Gajadi heheh.

100 komen bisa yuk, votenya juga yaw!!😍

Tau cerita ini jalur apaan nih? Coba komen!!

Happy Reading Reyalaaa😍💚🌷

Sebuah tangan kekar tiba-tiba melingkar diperut Giya, membuat wanita itu terkejut dan refleks menoleh kebelakang. Sebuah kecupan hangat mendarat di keningnya, jika seperti ini sudah dipastikan suaminya lah yang memeluknya tiba-tiba.

"Kenapa?" tanya Giya dengan lembut, sambil tersenyum manis kearah Arsaka.

Perkataan singkat namun lembut itu mengalun indah di indera pendengaran Arsaka, membuat cowok itu mengembangkan senyumnya.

"Udah malem ayo tidur!" ajak cowok itu.

Giya menoleh kearah piring kotor yang belum dicuci, wanita itu kemudian beralih menatap sang suami sambil menunjuk piring kotor tersebut, "Lanjutin nyuci lagi dikit,"

Arsaka mengangguk, "Tuh anak udah dikasih makan gratis malah nggak mau nyuci piring!"

Memang benar adanya, teman-teman Arsaka setelah makan malam langsung pergi menonton film tanpa memperdulikan piringnya yang belum dicuci, sehingga membuat Giya harus mencucinya.

"Kamu jangan banyak kerjaan nanti capek, kakak nggak mau anak kita kenapa-kenapa nantinya!" ucap Arsaka dengan serius sambil menatap Giya yang sedang mencuci piring.

"Cuma nyuci piring nggak akan bikin Giya capek kok," sahut Giya.

"Tapi'kan--"

"Anak kamu aman kak!" potong Giya sambil menyelesaikan cuciannya kemudian menatap Arsaka.

Arsaka melotot mendengar perkataan wanita kecilnya itu, "Anak kita!"

Giya tertawa lucu, wanita itu mengangguk mengiyakan maksud Arsaka.

Cowok itu terkekeh kecil, lalu mengusap wajah Giya sambil berkata, "Kan bikinnya barengan!"

Seketika senyum Giya luntur mendengar perkataan suaminya itu, kata-kata yang mampu mengingatkan Giya dimana mereka yang melakukan hal yang seharusnya tidak mereka lakukan akibat ulah Arsaka.

Arsaka tertawa lucu melihat wajah malu-malu Giya, cowok itu mengangkat tubuh mungil istrinya kedalam gendongannya. Kemudian, mengajak wanita itu menuju kamar yang mereka tempati selama berada di Bali.

"Mau ngerasain lagi nggak?" tanya Arsaka tersenyum miring.

Hal itu membuat Giya takut, senyum Arsaka seolah-olah mengatakan bahwa cowok itu akan memakannya sekarang juga. Sungguh cowok yang gila.

"Ngerasain apa?" tanya Giya pura-pura tidak mengerti.

"Part ke tiga?" Arsaka menaikkan sebelah alisnya.

Ah sial, bahkan cowok itu masih mengingat sudah berapa kali mereka melakukan hal itu. Tentu saja, Arsaka tidak akan bisa melupakan sesuatu yang menjadi kesenangannya ketika bersama istrinya itu.

Cowok itu peka terhadap keadaan Giya sekarang, sebenarnya wanita itu mengerti tetapi tidak mau memberitahu karena sudah pasti Giya tidak mau melakukannya lagi.

"Mau apa nggak?" tanya Arsaka menatap lekat wanitanya.

Giya menjadi bingung sendiri ditanya seperti itu oleh sang suami, ingin menolak tetapi dirinya terlalu takut untuk mengatakan itu tetapi disisi lain ia tidak mau melakukan hal itu, terlebih lagi dirumah ini masih ada teman-teman Arsaka.

My Daddy My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang