AG » 14

26.5K 1K 107
                                    

Apa kabar Reyala? Gimana harinya?

Jangan lupa vote sama komen yaw! 200 vote or 60 komen!

Kata-kata buat hari ini!

Happy Reading Reyalaaa!!💫💗💘

"Dad---"

"Kak!"

"Kak Saka punya utang sama Giya!" tekan Giya dengan tatapan tajamnya.

Arsaka yang tiba-tiba datang ke sekolahnya membuat Giya kepo, apalagi mendengar Arsaka yang ingin menemui kepala sekolah SMA Sankerta membuat Giya tambah penasaran.

Sebagai seorang gadis yang sangat-sangat kepo, Giya menghampiri Arsaka yang sudah keluar dari ruang kepala sekolah.

Arsaka tersenyum manis, mendengar Giya memanggilnya dengan sebutan 'Kak Saka' dirinya jadi menyesal menjadikan Giya seorang anak angkat waktu itu, kenapa dirinya tidak menjadikan Giya adiknya saja? Tetapi, bukankah lebih baik jika menjadikan Giya seorang pacar? Sayangnya pikiran Arsaka tidak sampai disana.

"Punya utang berapa?" tanya Arsaka terkekeh.

Cowok itu mengeluarkan beberapa kartu berwarna hitam dari dompetnya, ia menyodorkan kartu tersebut kepada Giya sambil menyombongkan dirinya.

"Pamer!" Giya berdecak kesal.

Wajah gadis itu berubah, ia tersenyum manis kemudian mengambil semua kartu tersebut dengan semangat. Lumayan buat jajan seumur hidup, pikir Giya.

"Kalo gitu Giya ambil semua ya!" Giya berujar dengan semangat.

"Aaaa lumayan buat beli permen karet sama susu coklat!" pekik Giya kegirangan.

"Belum juga nikah udah matre aja!" gumam Arsaka menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Giya.

"Heh siapa yang matre?" tanya Giya melotot kearah Arsaka.

"Yang nanya!" Arsaka tertawa geli melihat wajah lucu gadis kecilnya itu.

Kedatangan Arsaka sedari tadi mengundang banyak perhatian dari seluruh warga SMA Sankerta, yang paling terdepan adalah para siswi SMA Sankerta yang sangat heboh kedatangan seorang cowok tampan.

"Kenapa mereka liatin Kak Saka kayak gitu sih?" Giya menatap kesal kearah siswi yang menatap Arsaka dengan tatapan terpesona.

"Karena Kakak ganteng." celetuk Arsaka dengan pedenya sambil menarik tangan Giya.

Giya mengikuti Arsaka, gadis itu membiarkan tangannya digenggam oleh Arsaka. "Sejak kapan seorang CEO pede gitu?"

Mendengar sindiran Giya membuat Arsaka ingin tertawa, tetapi sebelum itu terjadi Giya sudah lebih dulu memarahinya.

"Jangan ketawa, jangan senyum, awas aja nanti Giya ngambek!" ancam gadis itu terlihat marah.

Arsaka berusaha menahan senyumnya, ia berdehem singkat kemudian memasang wajah datarnya. Dalam hati Arsaka merasa senang melihat Giya yang cemburu karena dirinya ditatap kagum oleh para siswi.

Suara bisik-bisik mulai berdatangan begitu mereka berjalan di koridor sekolah, ada yang membicarakan mereka baik dan bahkan buruk. Memang seperti itulah warga sekolah, setiap hari tidak bisa menahan untuk tidak me-roasting orang yang menurut mereka jelek maupun bagus.

Tentu Arsaka tidak tinggal diam, matanya kian menajam mendengar suara-suara yang tak enak untuk didengar itu, mulut-mulut mereka sangat lemes ingin sekali Arsaka mencengkramnya.

"Wah sekalinya gandengan sama cowok ganteng, langsung punya haters!" celetuk Giya yang dapat didengar oleh Arsaka saja.

"Arghhh Giya jangan ngomong mulu, kakak nggak tahan!" Arsaka mengeratkan genggamannya.

My Daddy My HusbandWhere stories live. Discover now