AG » 17

25.1K 921 110
                                    

Kiw kiw!🌷💘

Ada yang tidak sabar menunggu???

Lala udah up yeayyyy!🥳🔥

Komen sebanyak-banyaknya buat next, minimal 100 komen kalo bisa tapi kalo tida bisa no problem! Usahain bisa heheh.

Vote jangan lupa yaww!💐🌷

Happy Reading Reyalaa!!💌🌷💘

Memiliki teman dengan harta yang melimpah sangat menguntungkan bagi Arsano dan juga Alsega, contohnya seperti sekarang ini.

Mereka berdua kini tengah berada di taman belakang mansion Arsaka, tentu bersama pemiliknya dan juga anak angkat (rasa istri) dari pemilik mansion tersebut, yang tak lain adalah Giya.

Mereka kini berasa sedang berada disebuah taman bunga, mengingat banyak sekali bunga berbagai macam jenis disana, terdapat juga sebuah air mancur yang dibawahnya terdapat kolam berisi banyak ikan hias.

Arsano berjalan ke salah satu tanaman yang berada disana, cowok itu menyentuh daun tersebut.

"Se!"

"Apa?"

"Daun risih!"

Mendengar itu membuat Arsaka, Alsega, dan juga Giya menoleh menatap bergantian antara Arsano dan daun yang dipegang oleh cowok yang kini tengah menyengir tanpa dosa itu.

"Daun sirih kocak!" Alsega tertawa diikuti oleh Giya dan Arsano.

Alsega menghentikan tawanya, cowok itu berjalan kearah bunga berwarna putih dan juga berbulu mulus.

"Ehh lihat-lihat ada judul lagu!" serunya membuat mereka bertiga menghampirinya.

"Dandelion?" celetuk Giya saat melihat bunga tersebut.

"Dandelion, into the wind you go~" nyanyi Arsano kemudian mereka kembali tertawa.

Kecuali Arsaka cowok itu malah asik melihat Giya yang tertawa lepas, hatinya berdesir mendengar tawa lembut yang mengalun indah keluar dari mulut gadis kecil itu.

Gadis itu berhasil membuatnya jatuh terlalu dalam pesonanya, tanpa bisa melepaskan diri sekalipun. Giya sudah seperti dunianya sekarang, hanya ada Giyalah Arsaka bisa merasa bahagia saat bersama orang lain selain keluarganya, walaupun sekarang Giya adalah anak angkatnya.

Arsaka ingin sekali memilik Giya seutuhnya, karena gadis itulah dunianya, semestanya, dan juga ratunya. Rasanya Arsaka akan hancur ketika tidak bersama gadis kecil itu.

Terdengar lebay memang, tapi itulah kenyataannya Arsaka memang seperti itu. Arsaka akan melakukan apapun untuk Giya, dunia kebahagiaannya saat ini hingga nanti.

*****

Usai berjalan-jalan di taman bunga belakang mansion Arsaka, kini kedua cowok receh dan sengklek itu sedang duduk santai diruangan tempat dimana Arsaka bermain biliar.

Alsega menyeruput secangkir susu coklat hangat yang tadi dibuatkan oleh Giya, dan juga terdapat sebuah macaron dengan berbagai macam warna yang tertata rapi diatas piring.

Dari bentuknya yang unik dan juga berbagai macam warna, mereka tau jika macaron tersebut buatan Giya. Rasanya memang terlalu manis, tetapi masuk dalam lidah mereka, enak kata yang mendeskripsikan macaron buatan Giya.

"Kira-kira Arsaka ngapain dibawah sama Giya?" celetuk Alsega.

"Skidiwaw-waw keknya!" sahut Arsano menggigit macaron nya.

"Goblok lo mana mungkin dia mau skidiwaw-waw siang-siang gini." ucap Alsega kesal dengan ucapan Arsano.

"Ya siapa tau mau nyoba siang-siang sebelum malem-malem!" Arsano tertawa terbahak-bahak setelah mengucapkan itu.

My Daddy My HusbandWhere stories live. Discover now