16

429 53 10
                                    

Taehyung berdecak kesal saat melihat obat yang ia beli, ia lupa obat mana yang harus di berikan lebih dulu pada bonekanya. Sebenarnya di sana terdapat tulisan yang ditulis oleh pihak apotik, tapi ia tidak mengerti karena itu tulisan dokter.

"Sialan!" kesalnya, merogoh saku guna mengambil ponsel lalu mendial nomor seokjin

Ia menunggu dengan telunjuk mengetuk-ngetuk meja dapur, matanya tajam menatap pada layar ponsel menunggu pria berbahu lebar itu muncul. Dan akhirnya, sambungan terhubung dengan seokjin yang masih mengenakan jas putih kedokterannya.

"Ada apa?"

"Katakan, mana yang harus aku berikan lebih dulu" ujar taehyung, membalikan kameranya agar seokjin bisa melihat obat vitamin yang telah ia tebus.

Pria berbahu lebar itu memperhatikan dengan seksama, lalu mengangguk pelan di dalam layar ponsel.

"Yang oren bisa kau berikan sebelum makan, dan untuk dua lainnya yang berwarna hijau harus dimakan sesudah makan. Serta yang berwarna kuning itu khusus diminum setiap ingin tidur"

Setelah mendapat penjelasan itu, taehyung langsung mematikan sambungan telponnya tanpa berterima kasih yang membuat seokjin mendengus di sebrang sana.

Taehyung mengambil dua butir obat berwarna oren, lalu ia simpan di piring kecil, ia juga membawa segelas air untuk ia berikan pada si manis.

"Dia pasti sedang menggerutu sekarang" gumamnya, kaki panjangnya langsung mengambil langkah untuk kembali kehalaman belakang.

Namun, ia dibuat terdiam saat sampai di sana. Safirnya bergetar dengan jantung berdetak lebih cepat untuk pertama kalinya saat di depan sana, di batu besar dekat kolam ikan...Bonekanya kini tergeletak dengan luka yang begitu banyak keluar dari perut. Mata kucing itu terpejam yang entah kenapa membuatnya takut.

"Yoongi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yoongi..."

Ia berjalan cepat, piring obat dan gelas berisi air itu sudah jatuh sedari tadi di tanah. Taehyung bahkan tak memperdulikan pecahan kaca yang mungkin saja tertancap pada sendal rumahnya. Yang kini ia pedulikan adalah sang boneka...dan keturunannya.

Dengan perlahan ia memangku kepala yoongi dan menyimpannya dipaha, ia mengambil darah itu lalu ia rasakan...

"Ini masih hangat" lirihnya, safirnya melirik kanan kiri memperhatikan setiap sudut dengan waspada. Kemana semua penjaga yang bertugas di belakang? kenapa hal ini bisa terjadi bahkan berani melukai bonekanya.

"A-ahjussi..."

Taehyung menoleh cepat saat suara lirih merangkap bisikan itu mengalun menyakitkan di telinganya. Tangan besarnya menghapus air mata yang baru saja meluncur menyakiti hatinya.

"Jangan menangis, aku tak suka"

"S-sakith...hiks...ahjussi"

"Tahan sebentar, hm?"

MAFIA LOVE ( TAEGI )Where stories live. Discover now