12

430 53 9
                                    

Sejak kejadian pemerkosaan malam itu, yoongi jadi semakin pendiam. Bahkan hampir tak mengeluarkan suaranya, jika saja taehyung tak menyuruhnya berbicara. Remaja manis itu bahkan hanya diam tak melawan ketika pria tan itu melukainya, hanya diam menggigit bibir. Ia hanya sudah pasrah, bahkan sudah melupakan segala rencana melarikan dirinya.

Dan keterdiaman itu berlanjut, hingga dua bulan lamanya. Sorot mata yang dulunya masih menyimpan harapan, kini sudah hilang semakin kosong, benar-benar tak berbinar seolah sudah tak memiliki kehidupan. Manik hazel cantik yang seharusnya bersinar itu kini sirna digantikan sendu yang membelenggu.

Tubuh mungilnya tak pernah sembuh dari yang namanya luka lebam dan luka robekan kecil, bagaimana bisa sembuh jika ia selalu di siksa tanpa sebab setiap saat, bahkan pria tan itu juga tak segan menyetubuhi dirinya lagi.

Seperti saat ini, yoongi memejamkan mata dengan bibir pucat yang ia gigit. Tubuhnya sudah lemas di lantai karena baru saja di setubuhi kasar oleh pria tan itu, kepalanya sudah pusing yang membuatnya tak sanggup bangun.

Ctash!

Gigitan giginya semakin kuat, saat gesper kulit itu menampar kulit pantatnya. Warna merah dengan sedikit ruam ungu itu begitu meninggalkan rasa nyeri dan panas. Ia hanya bisa pasrah, memangnya apa yang bisa ia lakukan?

Taehyung mengayunkan kembali gesper mahal miliknya pada kulit halus itu dengan keras, menimbulkan suara nyaring dan meninggalkan bekas merah kentara di sana.

Ctash!

"Memohonlah"

Yoongi mengangguk, hanya itu yang bisa ia lakukan. Bangkit dari posisinya, dan bersimpuh di depan pria tan itu. Kedua telapak tangannya terkatup, bibir pucat pasi nya sedikit bergetar.

"J-jeosonghamnida...geumanhae juseyo" lirihnya, bahkan hampir tak terdengar jika saja pria tan itu tak memiliki pendengaran tajam.

Tangan besar itu mengapit dagu si manis, lalu mengangkatnya hingga mereka berdua bersitatap. Bibir membentuk kurva, senang melihat bonekanya menurut seperti ini.

"Geure" ucap taehyung, melempar kasar gesper miliknya ke atas ranjang.

Ia berjongkok, menyimpan kedua tangannya di bawah ketiak yoongi, lalu dengan mudah mengangkat si manis dalam gendongan koalanya.

Yoongi hanya bisa diam, kedua kakinya melingkar dipinggang pria itu dengan kedua tangan mengalung erat di leher taehyung. Kepalanya terkulai lemas pada pundak kokohnya...

"Lelah hm?"

Mengangguk, lagi-lagi hanya itu yang bisa yoongi lakukan. Sedangkan taehyung sedikit kesal karena si manis jarang mengeluarkan suaranya, tapi di samping itu ia senang karena bonekanya ini tak akan bisa pergi darinya dan selalu menurut padanya.

"Geure, ayo kita berendam air panas bersama" ujar taehyung, sedikit meremas pantat yoongi yang dihadiahi ringisan sakit dari empunya.

Taehyung mengisi air hangat ke dalam bathtub, sedangkan dirinya menunggu di pinggir dengan sang boneka di gendongannya. Sesekali ia akan mengecup kecil pundak telanjang yoongi, lalu mengeratkan lilitan tangannya.

"Sshh.." desis si manis saat tubuhnya masuk kedalam bathtub

Taehyung yang mendengar itu, lantas mengelus punggung polos yoongi perlahan mencoba meringankan rasa sakit yang bonekanya rasakan.

Yoongi hanya bisa terkulai, sedikit menikmati afeksi pria tan itu dengan kepala yang bersandar nyaman di pundak yang lebih tua. Memejamkan mata, menikmati air hangat yang sedikit menghilangkan rasa lelahnya.

Mereka menghabiskan waktu selama 1 jam, taehyung segera membawa yoongi ke walk in closet. Meletakan bonekanya di atas sofa empuk, sedangkan dirinya melangkah memilih pakaian.

"Pakailah"

Tangan putih itu terulur, menerima sepasang baju dari taehyung. Menelitinya sebentar, lalu dengan perlahan memakainya. Tersenyum dalam hati saat melihat pantulan dirinya di cermin, baju ini begitu cocok dengan tubuh mungilnya.

Taehyung yang melihat itu hanya diam, dengan ekspresi datar andalannya. Ia berjalan mendekat, lalu menyuruh yoongi untuk mengikutinya, dan tentu saja remaja manis itu menurut.

Hampir saja rahang yoongi jatuh, karena tak percaya. Untuk pertama kalinya taehyung mengajak nya keluar kamar. Selama dua bulan ini, ia selalu dikurung disana. Tapi kali ini pria tan itu mengajaknya duduk di meja makan mewah mansion, untuk makan bersama.

Makanan sudah tersaji di meja besar nan panjang itu, tapi tak ada satu pun yang menggugah seleranya, padahal seluruh menu ini merupakan makanan paling enak yang dimasak langsung chef profesional.

Taehyung, yang menyadari raut sedih si manis pun lantas menyimpan kedua alat makannya. Menatap lurus pada yoongi yang menunduk.

"Apa kau ingin makanan lain?"

Entah kenapa, ada rasa senang membuncah ketika taehyung bertanya seperti itu padanya. Ia mendongkak, dan tanpa sadar...senyum gummy nya terukir yang membuat taehyung terdiam beberapa saat, dengan debaran tak karuan yang membuatnya tidak nyaman.

"B-bolehkah?"

Lamunan nya buyar, pria tan itu mengalihkan pandangannya ke arah lain lalu mengangguk pelan.

"Katakan saja"

"Jjajangmyeon, a-aku ingin Jjajangmyeon ahjussi" permintaan terucap, taehyung mengangguk lalu menyuruh chef membuatkannya.

Tak perlu waktu berjam-jam, karena kurang dari 5 menit pesanan makanan yoongi sudah tersaji di meja makan, lengkap dengan banchan lobaknya.

Dengan perlahan, ia mengambil sumpit lalu mengaduk mie dengan saus hitam itu agar tercampur rata. Dan tanpa berlama-lama lagi, langsung memakan jjajangmyeon itu dengan lahap.

Mata kucingnya memejam, menikmati setiap rasa pada lidahnya...senyum nya tak luntur karena merasa senang. Dan itu semua tak luput dari pandangan taehyung, pria itu terus menatapnya...mengabaikan makanan dihadapannya yang baru saja ia makan setengah. Entah kenapa, pemandangan di depannya lebih enak dari pada makanan yang tersaji di meja makannya.

Sadar sedang di perhatikan, yoongi mendongkak menatap taehyung dengan raut bingungnya.

"A-ahjussi kenapa tidak makan?"

"Aku kenyang" singkatnya

Yoongi mengangguk, kembali fokus pada mie jjajangmyeon nya.

Suara derit kursi terdengar, si manis kembali mendongkak menatap taehyung sedang memakai jas yang baru saja di berikan oleh seorang pria

"Lanjutkan makanmu, aku akan pergi"

Mendengar pernyataan itu, yoongi merasa sedih. Ia tidak mau pria tan itu jauh-jauh darinya, ia sejujurnya bingung, dengan apa yang sedang terjadi padanya...

Biasanya ia tak banyak bicara, tapi kali ini ia begitu saja membuka mulut dan mengeluarkan suara. Ia juga bingung dengan mood yang mudah berganti-ganti.

"A-ahjussi..."

Langkah taehyung terhenti, saat panggilan bernada lirih itu terdengar. Ia berbalik, menatap bonekanya yang juga sedang menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

'Dia kenapa?'

"B-bisakah tetap tinggal disini? a-aku ingin kau menemaniku makan" pintanya, menunduk memainkan jemarinya karena takut dan gugup.

Ia juga sudah menyiapkan mental, jika taehyung menolak permintaannya dan tetap pergi. Mustahil sekali pria itu menuruti permintaanya...

Namun, perasaan itu segera hilang karena suara kursi yang ditarik. Ia mendongkak, menatap tak percaya pada taehyung yang duduk disampingnya.

"Lanjutkan makanmu"

Yoongi mengangguk cepat, mood nya kembali bagus. Sedangkan taehyung hanya diam, memperhatikan si manis yang lahap menyuap mie. Tanpa disuruh, tangan besarnya mengambik tisue lalu mengelap noda saus di sudut bibir bonekanya.

"Gomawo" ucap si manis di sela-sela mengunyahnya, sedangkan taehyung hanya diam tak menanggapi.

'Sebenarnya apa yang terjadi padamu taehyung!'











Halloha
Vomment ya gengs
Next Chapter?
TBC.

MAFIA LOVE ( TAEGI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang