10

434 50 9
                                    

Rasanya seokjin ingin menangis, saat melihat tubuh telanjang yoongi yang terbaring tak berdaya diatas ranjang sang adik ipar. Tubuh mungil itu begitu ringkih, begitu rapuh yang kapan saja bisa runtuh. Kulit yang seharusnya putih mulus, kini harus kotor penuh coretan noda kemerahan, serta tato yang menghiasi pinggang. Tak lupa juga, lebam serta bekas luka lama yang masih meninggalkan bekas disana.

Ia menoleh pada taehyung, lalu menghela nafas panjang.

"Jangan banyak bicara, aku memanggilmu bukan untuk menceramahiku" ucap taehyung membuat seokjin kembali menutup mulutnya. Pria tan itu tidak menoleh, karena fokusnya hanya pada sang boneka yang tak sadarkan diri.

"Urusi dia"

Seokjin menunduk, menarik nafas dalam lalu berjalan mendekati si manis yang tak sadarkan diri. Ia memalingkan wajah sejenak dengan ringisan lirih saat melihat lubang anal yoongi sedikit terbuka dan masih mengeluarkan darah. Entah apa yang telah di lakukan pria tan itu, hingga membuat remaja manis dihadapannya seperti ini.

"Aku sarankan untuk di bawa ke rumah sakit, lubang analnya robek dan aku harus memastikan keadaan di dalamnya. Darah nya juga terus keluar dari sana. Suhu badannya juga tinggi, aku khawatir dia akan memburuk jika tidak segera di tangani" jelas seokjin, mengelus pelan punggung tangan yang lebih muda

"Sebenarnya apa yang telah kau lakukan taehyung?"

Yang di tanya tak menjawab, hanya diam menatap lurus pada si manis yang masih terpejam. Kedua tangannya masuk kedalam saku celana, terlihat tenang tapi tidak dengan perasaannya. Sesuatu benar-benar mengusik hatinya...

"Taehyung, aku berta_

"Aku akan membawanya ke rumah sakit" sela nya, mengambil sepasang piyama satin berwarna biru lalu mengenakannya pada yoongi

Dengan perlahan ia menggendong bonekanya ala bridal, melirik sekilas pada seprai hitam yang basah...dan ia tahu itu adalah darahnya yoongi.

Pria tan itu mengeratkan gendongannya, lalu melangkah pergi untuk menuju rumah sakit di susul seokjin.




Taehyung berdiri diam, kedua tangannya tersilang di dada menunggu seokjin yang sedang memeriksa yoongi di dalam. Pria tan itu sungguh tenang, dengan raut tanpa ekspresinya.

Suara langkah kaki terdengar mendekat, tanpa menoleh pun taehyung tahu siapa pemilik ketukan kaki itu. Ia mendudukan dirinya di kursi dengan kaki menumpang pada kaki lainnya.

"Bagaimana?"

"Nanti akan aku jelaskan di markas"

Taehyung mengangguk pelan, tatapannya masih datar ke depan memperhatikan pintu ruangan di mana bonekanya terbaring.

Dan tentu saja itu tak luput dari pandangan namjoon, pria berdimpel itu ikut menatap pintu bercat putih yang tertutup lalu melirik sang adik sekilas.

"Apa yang kau lakukan?"

"Hanya memberinya hukuman kecil" jawab taehyung

"Kecil? kkk, hukuman kecil mana yang bisa membuat orang masuk rumah sakit tae?"

"Jangan berpura-pura bodoh disaat kau sudah tau jawabannya sialan!"

Namjoon menganggukan kepalanya, lalu menatap taehyung.

"Apa....kau melakukannya karena dendam?" tanyanya, ia begitu sungguh penasaran dengan adiknya yang tiba-tiba membawa yoongi ke dalam kehidupan gelapnya.

Tak ada jawaban dari pria tan itu, namjoon menghela nafas pelan kembali menatap pintu putih itu.

"Jika benar, janganlah terlalu berlebihan...anak itu tidak tau apa-apa tae"

MAFIA LOVE ( TAEGI )Where stories live. Discover now