Chapter 49: Chain Reaction

145 26 19
                                    

[] [] []

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

[] [] []

KEMBALINYA Light ke Arcane memicu reaksi yang beragam dari warga Arcane

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

KEMBALINYA Light ke Arcane memicu reaksi yang beragam dari warga Arcane. Banyak yang memandangi Light seolah mereka tengah melihat hantu, dengan mata terbelalak tak percaya atau tangan yang menutupi bibir mereka yang menganga lebar.

Ada yang menatapnya takjub–reaksi itu ditampilkan oleh petugas-petugas Arcane yang kerap berpatroli di sekitaran akademi. Sisanya lagi mengawasi Light dari kejauhan dalam diam, yang rata-rata ditunjukkan para Mentor. Lucheza adalah salah satu Mentor yang tak sengaja berpapasan dengan kami, tatapan penuh pengamatannya yang tajam masih membayangiku.

Tidak ada yang berekspektasi Light bisa kembali setelah serangan itu. Semua orang tahu seberapa fatal luka Light dan kecil kemungkinan baginya untuk bertahan dari luka serangan monster Dunia Bawah. Namun, nyatanya dia bisa. Di sinilah dia sekarang, utuh, bersamaku–dan lebih mengejutkannya lagi, mengajakku untuk pergi ke tempat tinggalnya hari ini juga.

Aku belum merespons ajakan Light lebih jauh. Aku sangat merindukan Light dan ingin menghabiskan waktu dengannya, tapi melakukannya di luar akademi, apalagi dalam jangka waktu yang tak bisa kuperkirakan, bisa memengaruhi rencana yang sedang kujalani dan latihan-latihanku. Masih ada agenda yang perlu kulakukan besok, yaitu melanjutkan pencarianku bersama Alarik.

Tadinya aku ingin langsung menemui Alarik untuk membahas kalung yang kutemukan–termasuk menyusun rencana selanjutnya–ketika Light tahu-tahu kembali ke akademi dan mengajakku ke Lunar City. Light juga tampaknya tidak menunggu tanggapanku karena dia sudah menganggap aku mengiakan keputusannya.

Kalung Lavender yang kusimpan dalam saku celana menekan pahaku selagi aku berjalan di sebelah Light, mengingatkanku akan misiku. Kalau aku besok tidak ikut, otomatis Alarik akan sendirian di kelas Pembimbingan Fisik seandainya kelas tetap diadakan. Itu akan berbahaya untuknya kalau Alarik sampai melakukan apa yang kulakukan di rumah Julius.

Aku bisa lolos hari ini sebab aku mampu menyembunyikan diri dengan menyaru menjadi bayangan. Kalau dia menghadapi situasi darurat seperti yang kuhadapi tadi, apa yang akan dilakukannya? Dia tak punya seseorang di sisinya untuk melakukan pengalihan atau kemampuan menyaru.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 30 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Aether: SolitudeWhere stories live. Discover now