hancurnya keluarga Lee

77 3 4
                                    

Aku tidak bisa menahan rasa sakit yang aku rasakan sekarang, aku benar-benar buruk, meski dengan beribu luka yang aku tanamkan di hati Jeno, dia masih menyayangiku, bahkan dia masih menungguku. Rintihan yang keluar dari mulutku mulai terdengar, dokter Lee yang dari tadi menatapku mendekat untuk memelukku, aku masih belum mengerti, kenapa dia begitu sayang padaku, dan aku juga tidak mengerti, kenapa dokter ini begitu peduli tentang keluargaku. namun satu hal terlintas di benakku, tanpa menunggu lama aku mulai bertanya.

“siapa kau sebenarnya? ... kenapa kau begitu peduli pada keluargaku?”

“kamu bisa menganggap aku sebagai paman mu” sebenarnya bukan itu yang ingin aku tanyakan, tapi aku malah mendapatkan jawabannya yang tak terduga.

“dokter, sebenarnya apa yang terjadi pada keluargaku,?” tanyaku. Entah kenapa pertanyaan itu keluar begitu saja dari mulutku. Aku melihat dengan jelas dokter itu menghela nafas sebelum meyakinkanku.

“apa kau siap mengetahui semuanya Mark,?” tanyanya.

“siap tidak siapnya, aku harus tau, dok.”

“tapi Mark, tujuan awal saya hanya untuk mengingat sebagian ingatan kamu agar tidak di perbodoh oleh ibu tiri kamu. Karena apa? Karena, Saya tidak ingin kamu merasa bersalah dikemudian hari. Sebaiknya kamu lupakan saja semuanya dan mulai hidup dengan layak” ucap dokter panjang.”

“BAGAIMANA CARA AKU UNTUK HIDUP SAAT SETENGAH INGATANKU MASIH TERKUBUR! ... BAGAIMANA CARA AKU UNTUK MELUPAKANNYA DISAAT HATIKU HANCUR MENGINGAT APA YANG SUDAH AKU LAKUKAN SELAMA INI!. tolong beritahu aku dokter, agar aku bisa membalas keburukan yang telah aku lakukan selama ini, aku tidak ingin hidup di balik penyesalan seumur hidupku, jadi tolong bantu aku dokter” ucapku mulai melemah. Selama berbicara pandanganku tidak pernah lepas dari dokter itu, sampai akhirnya dokter itu mulai berbicara.

“baiklah, tapi setelah ini berjanjilah, untuk berbahagia.”

Aku tidak bisa menjawab permintaan dokter itu, aku hanya diam sampai akhirnya dokter itu benar-benar menceritakan semuanya padaku.

“9 tahun yang lalu, kalian mengalami kecelakaan yang begitu menggenaskan. Hari itu adalah hari dimana kalian harus camping seperti biasanya saat libur sekolah. Namun saat itu ayah kalian tidak bisa ikut pergi karena ada urusan kerja katanya. Bunda kamu tidak pernah mempermasalahkan apapun, karena itu bundamu mengajak kalian untuk camping tanpa ayahmu. Paman juga tidak tau kenapa kecelakaan itu bisa terjadi, tapi karena kecelakaan itu. 'limpa' bundamu terluka yang Letaknya di bawah tulang rusuk kiri dekat perut. Karna saat itu bundamu mengalami pukulan di bagian perut, limpanya pecah atau berlubang sehingga mengakibatkan pendarahan internal yang signifikan. Tingkat keparahan cedera menentukan jenis pengobatan dan pemulihan. Sebebarnya dalam beberapa kasus, kerusakan pada limpa memerlukan pengangkatan. Meskipun bunda bisa hidup dengan pengangkatan limpa, tetap saja tidak akan bertahan lama. Pada saat itu paman sudah memaksa bundamu untuk bertahan, paman menyuruh bundamu tetap hidup agar bisa bersama kalian lebih lama lagi. saat itu bundamu setuju untuk dioperasi, namun saat mendengar keadaan kalian bertiga, bundamu begitu syok, bundamu kehilangan semangat hidupnya.”

“kau tau, apa yang terjadi pada kalian?, saat itu, Jeno mengalami 'speech impairment' atau tuna wicara, Jeno terlalu syok saat melihat kejadian itu, tidak hanya itu, benturan dan bunyi nyaring ledakan itu membuat Jeno kehilangan pendengarannya, ... Kau tau Mark? Saat itu bundamu dan juga Jeno masih bisa diselamatkan, namun mereka lebih mementingkan keadaanmu saat itu. Bunda begitu shok karena Karena yang pertama dia lihat adalah kamu. dan disaat kalian bertiga sudah dibawa kerumah sakit, Juna tidak pernah ditemukan, dan sampai saat ini, Juna telah meninggal ditempat,”

“lalu apa yang terjadi padaku? sehingga bunda enggan untuk bertahan, apa karena aku kehilangan ingatanku?” tanyaku  namun jawaban yang aku dapat hanya sebuah gelengan pelan. Dan itu tentu saja membuatku semakin penasaran.

“karna saat itu kau buta Mark” bukan dokter itu yang berbicara, melainkan Jun. Jujur saat mendengar ucapan Jun tubuhku begitu kaku, seketika tubuhku melemah, aku benar-benar tidak mengerti dengan apa yang sudah terjadi padaku selama ini? Kenapa aku tidak mengetahuinya? Maksudku walaupun aku kehilangn ingatanku, setidaknya aku tau kalau selama ini aku pernah buta, tepi kenapa ayah ikut menyembunyikan semuanya padaku?.

“dokter, tolong jelaskan semuanya padaku... aku mohon padamu” aku benar-benar bingung, sebenarnya siapa dokter yang ada di depanku sekarang ini? Kenapa seakan dia ikut hancur saat menceritakannya padaku. Kenapa dia sangat peduli peda keluargaku?.

“dokter apa kau menangis?” tanyaku, saat mendengar dokter itu terisak pelan sambil menundukkan kepalanya. namun bukannya menjawab ucapanku dokter itu kembali memanggil namaku sambil melanjutkan cerita yang sempat dia tunda.

“Mark,... kalian alasan bunda untuk menyerah untuk hidupnya. entah siapa yang memberitahu bundamu, tapi yang jelas bundamu tau, kau mengalami 'Perdarahan Vitreous'
Zat bening seperti jeli di mata yang dikenal sebagai vitreous  Komplikasi dari cedera ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan, atau buta, ... Saat itu bundamu begitu syok, ditambah keberadaan Juna yang belum ditemukan. Saat itu bundamu memintaku untuk mendonorkan matanya padamu, Mark, Dengan begitu kau bisa melindungi Jeno, seperti yang selalu kau lakukan waktu kecil. namun saat itu bundamu tidak tau kau kehilangan ingatanmu... tapi disaat itu ibu tirimu mengambil kesempatan itu dengan mencuci otakmu, agar kamu bisa menerima mereka. sebenarnya pada saat ayahmu tidak bisa ikut camping dengan kalian bukan karena sibuk bekerja, tapi saat itu ayahmu dan ibunya Chenle berselingkuh.” jelas dokter itu lagi.

“jadi yang selama ini aku panggil mama? ibunya Chenle!?,” tanyaku kaget”

“benar Mark, saat itu ibu Chenle mengambil kesempatan karena kau kehilangan ingatanmu, ibu Chenle begitu benci pada Jeno, karena dia takut Jeno menghancurkan semuanya. Karena hanya Jeno yang ingat kejadian itu, karena itulah dia berusaha membuatmu agar benci dengan jeno.”

“tidak, kenapa semua terdengar masuk akal?, kenapa semua terasa nyata?” tanyaku yang berusaha agar tidak percaya dengan semua yang dokter itu ceritakan.

“apa kau mengira saya sedang berdongeng sekarang?,” tanya dokter itu.

“sebenarnya cukup jelas alasan Chenle begitu membenci kalian, apalagi kau Mark, karena sebenarnya kehidupan kalian tidak jauh berbeda, saat ibunya menikah dengan ayahmu, ayahnya Ikut meninggalkannya sendirian, saat itu dia sangat beruntung ibu dan ayahku mengangkatnya sebagai anaknya. Selama ini Chenle begitu menderita, Karena selama ini dia mengira ibunya bekerja keluar negri untuknya, tapi setelah mengetahui semuanya, dia begitu marah, apalagi saat melihat ibu kandungnya terlihat begitu sayang padamu. dari awal aku tidak menyangka, Chenle bisa bertindak sejauh ini, karena selama ini Chenle tidak seperti ini. semua ini terjadi jika ayah dan ibunya tidak berselingkuh.” jelas Jun panjang lebar.

saat mendengar semuanya penjelasan mereka, ternyata pusat masalahnya ada padaku? Ternyata semuanya murni karena kesalahanku. Seketika aku teringat saat pertama kali membawa Jeno ke kamarnya karena pingsan Habis di pukul habis-habisan sama ayah, dan itu juga karena ku. Aku benar-benar kakak yang buruk. Sekarang aku sadar jika selama ini aku begitu banyak menyakitinya. Bahkan mata yang bunda dititipkan padaku, tidak pernah aku gunakan sesuai dengan permintaan bunda, bahkan selama ini aku juga tertawa saat Jeno menderita, aku bahkan begitu senang saat teman-teman sekolah menjelek-jelekkan bundaku sendiri. aku bukan hanya kakak yang buruk, tapi aku juga anak durhaka yang tidak tau diri, aku anak yang buruk untuk bundaku sendiri, aku begitu banyak melupakan janjiku pada bunda, pertama aku melupakan janjiku agar tidak akan pernah melupakan bundaku, kedua, aku melanggar janjiku untuk melindungi adikku, bahkan aku menyiksanya, aku menyakitinya. Apa yang bisa aku lakukan untuk membalas semua yang telah aku lakukan pada keluargaku?. aku sudah tidak bisa menahan air mataku, tangisanku pecah saat beribu kesalahan yang telah aku perbuat terlihat begitu jelas di pikiranku. aku hanya bisa meraung saat semua telah terlambat, bahkan jasat kedua adikku tidak pernah aku lihat,

“maafkan Mark bunda, maafkan Hyungmu ini, Lee Jeno, Lee Juna... Selama ini aku selalu jadi anak dan kakak yang buruk untuk kalian semua. Tolong maafkan aku, tolong kembali padaku, tolong jangan tinggalkan aku sendiri disini dengan semua rasa bersalah yang sudah aku terima. Karena ini sangat menyakitkan bunda, aku tau aku pantas mendapatkan semua ini, tapi biarkan aku menebus semua kesalahan yang telah aku lakukan Seumur hidupku”

...


TBC.

😓

Mian, bay. Tinggal bab selanjutnya, makasih.
Maaf kalo bnyk typo 😓


















Cacat (Lee Jeno)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin