kambing hitam

71 7 0
                                    

“maaf, maafkan aku. Maaf. Maaf... Maaf aku tidak bisa menepati janjiku, sekali lagi maafkan aku, Sea. A—aakku... Ak—ku gagal menghentikan adikku, aku mohon, maafkan aku.”

“apa maksudmu, Jun? Aku akan menemukan Jeno, Jeno akan segara kembali. Jeno akan baik-baik saja, jun.” ucapku yang masih berusaha untuk tenang.

“tidak Sea, J—jeno—dia sudah tidak ada... Seseorang membunuhnya”

Brukk

Seluruh tubuhku melemah, seluruh tubuhku bergetar, tubuhku terjatuh begitu saja saat mendengar pengakuan Jun. Tidak, tidak mungkin. Jeno tidak mungkin pergi secepat itu, Jeno tidak mungkin meninggalkanku.

“Tidak! Tidak mungkin, Jenoku masih hidup! Jenoku masih hidup!”

Hiks

aku tidak bisa, aku tidak bisa mendengar seluruh omong kosong Jun, aku tidak bisa berhenti menangis aku tidak berhenti memikirkan hal buruk yang sedang terjadi pada jeno, Aku tidak bisa. setelah mendengar ucapan Jun, dadaku sakit, semangatku untuk hidup hilang, aku tidak siap ditinggalkan untuk sekian kalinya. Kenapa hal ini terjadi padaku?

Jun menghampiriku yang tengah terduduk lemah dilantai, Jun juga berusaha membuatku sedikit tenang, tapi semua itu percuma. Ucapan Jun sudah berputar-putar di kepalaku. aku menatap Jun yang juga sedang menatapku, aku memegang kedua bahunya seperti yang dia lakukan padaku. Aku menatapnya marah, sebelum kembali berbicara.

“kau berbohong Jun, kau bohong! berhenti membohongiku, aku benci itu”

“Sea maafkan aku, aku terlambat” ucap jun. “aku tidak bisa menolongnya, aku tidak berguna, Sea. Tolong maafkan aku” lanjut Jun.

Aku tidak peduli dengan ucapan Jun, sebelum aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, aku tidak akan percaya, aku akan selalu mencarinya, aku akan mencari Jeno walaupun hanya tulang berulang yang akan aku temukan, aku akan menemukannya.

“jun, aku bertanya padamu, dimana jeno, ha? Dimana jenoku? dia masih bersama Chenle bukan? ... Aku akan mencarinya, aku akan membawa Jenoku pulang. AKU AKAN MEMBAWANYA BERSAMAKU JUN, BERITAHU AKU DIMANA JENO SEKARANG? DIAMANA JENOKU?”

“Sea,jangan seperti ini, aku mohon ... dimana Mark? Bagaimana keadaannya?”

“jangan mengalihkan pembicaraan, Jun. Beritahu aku apa yang terjadi pada Jenoku?”

“Sea, berhentilah, sudah cukup, ... Jeno sudah tidak ada, dia sudah pergi menyusul bundanya”

“tidak Jun, Jeno tidak akan meninggalkan siapapun, keinginannya didunia belum tercapai. Jeno hanya ingin sebuah keluarga, Jun, aku ingin membantu Jeno mewujudkan keinginannya itu. Jadi berhentilah berbicara omong kosong, dan beritahu aku dimana Jeno!”

“JENO SUDAH MENINGGAL SEA, AKU MELIHAT DENGAN MATA KEPALAKU SENDIRI SESEORANG MEMBUNUHNYA! APA KAU TIDAK PERCAYA PADAKU!?”

“TIDAK! AKU BILANG BERHENTI BERBICARA KALAU JENO SUDAH MENINGGAL!,” pekikku tidak terima. “Aku yakin Jeno masih hidup, aku yakin itu, Jun, aku yakin Jeno masih berada diluar sana, aku yakin, Jeno menungguku sekarang ... tolong beritahu aku dimana Jeno ... tolong beritahu aku apa yang terjadi pada Jeno, jun” ucapku mulai melemah.

Flashback

Author POV

apa yang sedang kamu lakukan, Chenle?!” ucap Jeno saat chenle menunjukkan sebuah video rekaman kepada Jeno, sangat jelas di video itu Mark tengah bersiap untuk ikut balapan, ditambah dengan Sea dan juga Jun berusaha menghentikan Mark saat itu.

kau masih belum mengerti, Hyung? ... ah, padahal aku sudah membuat translatenya agar kau mengerti tanpa perlu aku jelaskan.”

“jangan pernah memanggilku dengan sebutan Hyung, aku bukan kakakmu, dan kau bukan adikku!”

Cacat (Lee Jeno)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें