25

847 171 14
                                    

"Jadi maksudmu, jungkook itu tergabung dalam kelompok mafia, begitu rosie?" Tanya joan tak percaya.

Rose mengangguk pelan, "bisa di bilang seperti itu juga eonni. Tapi--- tapi aku belum membuktikannya sendiri. Yang aku tau, selama ini jungkook adalah seorang CEO perusahaan milik ayahnya. Aku tidak sampai berpikir kalau dia seorang mafia. Memang, dari tampilannya jungkook sudah terlihat sangat menyeramkan. Aku tidak berpikir sampai sejauh itu" jawabnya

"Huh!" Joan memegangi dadanya sendiri, "aku benar benar terkejut rosie. Ya, walaupun yang bilang seperti itu wanita ular itu. Kau harus tetap mencari tau sendiri. Takutnya dia berucap seperti itu padamu hanya untuk membuatmu takut dan menceraikan jungkook. Kan dia juga memiliki hati pada suamimu"

Wanita berambut pirang itu terdiam, matanya melirik ke arah lucas dan rey yang berdiri di depan pintu resto tempat dirinya dan joan bertemu.

"Tapi masuk akal juga sih kalau suamimu itu seorang mafia. Wajah dan tubuhnya mendukung sekali. Ditambah dia kemana mana selalu membawa bodyguard" ucap jaon yang kini menatap rey dan lucas terang terangan. "Dan soal jungkook tidak mencintaimu. Kurasa itu juga salah satu usaha yang digunakan nenek lampir itu untuk membuatmu terpuruk. Kalau memang suamimu tidak memiliki perasaan padamu. Dia tidak mungkin menikahimu" imbuhnya.

"Dia menikahiku karena perjodohan dan juga karena ayahnya eonni"

seketika joan terdiam, benar juga yang di ucapkan rose--- itu juga masuk akal. karena awalnya mereka menikahh karena perjodohan.

"y-ya, itu benar rosie, tapi-- apa kau juga tidak curiga dengan jungkook. kalau dia tertekan di pernikahan ini, dia bisa saja menolaknya dan pergi setelah kalian menikah, atau--- kalau memang dia sangat terpaksa, dia bisa kabur di harri pernikahan kalian. apalagi katanya dia seorang mafia kan dia punya banyak uang dan tempat persembunyian. "

rose mengangguk lalu menghela nafas panjang, "eonni pasti belum tau ya. alasan jungkook menerima pernikahan ini dan tidak menolak atau kabur--- karena warisan yang di janjikan tuan besar jeon" jelasnya dengan menatap joan sedih.

"bagaimana kau----"

"aku mendengarnya sendiri eonni, dan sekarang---" wanita cantik itu terlihat menjeda ucapannya dan kembali menghela nafas panjang, "dan sekarang--- dia mencoba menghamiliku untuk memenuhi syarat tambahan dari tuan besar jeon untuk mendapatkan semua aset warisan itu"









sementara itu, di tempat lain, jungkook sedang bertemu dengan para sahabat sekaligus partner kerjanya.

"bagaimana jungkook, apa kau sudah bisa kembali beroprasi? aku sudah pusing membalas pesan dan memberi penjalasan para kolega kita" tanya taehyung.

"iya, kau sudah bisa bergabung lagi atau belum? dan kalau belum, mau sampai kapan? barang barang kita banyak yang tertahan dan tidak bisa di kirim, bisa bisa mereka lari ke perusahaan adolf" sahut seokjin.

Pemuda bermarga jeon itu tersenyum lalu mengangguk, "sudah, aku sudah bilang pada jo dan leon untuk mengawalku ke gudang nanti" jawabnya.

"Baguslah kalau begitu, kemarin kita sempat mengalami kerugian. Tapi, bisa tertutup dengan kerjasama kita dengan tuan baek" ucap taehyung.

"Lalu? Apa rencanamu selanjutnya?"

Jungkook menggendikan bahunya lalu berdiri, "untuk sementara, aku tidak memiliki rencana apapun. Semua yang ku inginkan sudah berjalan sesuai rencana. Memangnya mau apalagi?"

"Jessica? Lalu bagaimana dengan wanita itu? Apa kau sudah bertemu dengannya?" Tanya seokjin.

"Belum, dan aku tidak mau menemuinya. Aku sudah tidak membutuhkannya, yang di otakku sekarang hanyalah--- rosie-- dan jungkook junior. Hanya itu"

-JK-  [M]Where stories live. Discover now