5

1.3K 224 23
                                    

barom tak bisa menahan rasa khawatirnya setelah mendapat laporan dari salah satu anak buahnya jika rose mengalami kekerasan dari jungkook.

"lalu bagaimana sekarang rosie?" tanya barom pada pengawal kepercayaannya yang tiba tiba datang dan melaporkan semua yag terjadi hari ini.

"dari info yang saya dapatkan, nona rosie di antar pulang oleh leo tuan. dia adalah pengawal khusus yang di berikan oleh tuan jungkook untuk menjaga nona rosie"

"jungkook memberikan pengawalan khusus untuk rosie?" tanya barom tak percaya.

pengawal itu mengangguk, "dan sebenarnya rencana anda hampir berhasil tuan"

"aku tak yakin semua rencanaku akan berhasil jika terjadi seperti ini. rosie pasti sangat ketakutan sekarang, aku benar benar merasa sangat bersalah padanya" ungkap barom dengan mengusap wajahnya kasar.

"sebenarnya bukan hanya anda saja yang merasa sangatt bersalah tuan, kata joseph--- tuan jungkook juga merasakan hal yang sama seperti anda"






"maaf sayang aku tidak bisa menjagamu dengan baik"

rose mengernyitkan dahinya bingung, kala membaca pesan yang di tinggalkan oleh penggemar rahasianya di bucket bunga yang di terimanya hari ini.

"kalau dia berucap seperti ini--- itu artinya, dia selalu ada di dekatku" gumam rose. pasalnya, bunga ini dia dapatkan setelah di antar pulang oleh leo.

sebenarnya, ia mendapatkan 2 bucket bunga hari ini, yang pertama di kirimkan siang tadi. dan yang kedua barusan, sesaat setelah ia masuk ke dalam rumah. tiba tiba pintu rumahnya di ketuk sangat keras dari luar. dan setelah membuka pintu, rose mendapati sebuah bucket bunga mawar dan surat disana.

"huh! kenapa aku malah memikirkan dia" ucap rose lagi dengan melempar bucket bunga itu ke atas ranjang, "harusnya sekarang aku memikirkan bagaimana besok? jungkook sudah ttau siapa aku, dan semua yang dikatakan barom oppa tentang lelaki itu benar adanya" ucapnya kemudian.

gadis cantik itu terlihat panik dan cemas, "baru seperti tadi saja aku sudah di cekik. bagaimana jika besok aku di bunuh karena membohonginya dan keluarga besar jeon" takutnya. "tidak, aku tidak mau-- aku masih ingin hidup, aku masih ingin menjalani hari hariku, aku masih ingin---- aaa aku bahkan belum memiliki kekasih, aku masih ingin menikmati indahnya hari hariku bersama anak dan suamiku" imbuhnya.

"tidak, aku tidak bisa diam seperti ini. aku harus menemui joan eonni dan meminta pendapat darinya. kalau perlu----- kalau perlu aku kabur saja dari sini"







"sst, dia kenapa lagi?" bisik seokjin pada jimin yang duduk di sofa memperhatikan jungkook di depannya sedang memukuli samsak tinju.

jimin menyunggingkan senyumnya, "adik kecilmu itu hampir membunuh orang tadi" jawabnya.

seokjin mengernyitkan dahinya bingung. kenapa jungkook terlihat kacau seperti ini setelah hampir membunuh orang, bukankah dia sudah biasa membunuh orang.

"ini bukan orang biasa, ini adalah orang yang spesial" ucap jimin kemudian seakan mengerti apa yang dipikirkan seokjin.

"spesial? spesial apanya?"

"ya spesial, buktinya dia terlihatt kalut dan merasa sangat berdosa setelah hampir membunuh orang. padahal kau tau sendiri kan hyung kalau dia sudah ratusan kali menembak orang sampai mati, tapi dia tak sekacau ini. malahan dia akan berpesta setelah berhasil membunuh musuhnya"

"memang orangnya siapa?" tanya seokjin penasaran.

lelaki manis itu menoleh lalu tersenyum penuh arti, "rose" jawabnya.

-JK-  [M]Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz