4

1.4K 235 24
                                    

"bagaimana? apa rosie baik baik saja disana?" tanya barom pada salah seorang utusannya yang baru saja sampai ke tempat persembunyiannya.

orang itu mengangguk, "tuan muda jeon menjaga noona rosie dengan baik tuan. tapi sepertinya tuan muda jeon sedikit curiga dengan pekerjaan asli noona rosie" jawabnya.

barom mengangguk, "itu yang ku takutkan, aku takut jungkook berhasil mengetahui siapa rosie sesungguhnya dan semua rencanaku hancur"

"lalu apa  rencana anda selanjutnya tuan? sekarang anda sedang mendapat banyak serangan, dan hal itu menghambat semua rencana anda"

"untuk saat ini aku belum tau, aku masih pusing mencari tau siapa yang saat ini mengancamku. dari beberapa ancaman yang ku dapatkan, itu semua bukan hanya dari bajingan itu, aku mendapatkan serangan dari 2 orang berbeda" jawabnya.

"apa anda berpikir jika orang itu adalah tuan muda jeon" celetuk anak buah barom yang langsung membuat lelaki itu menoleh.

barom menggelengkan kepalanya, "itu tidak mungkin, untuk apa dia menyerangku. aku tidak memiliki apapun, apa yang dia cari dariku. semua aset ayah jeon sudah atasnama dia. apa yang dia tuju dariku" jawabnya tak percaya.

"tapi, bagaimana dengan aset nyonya jeon tuan? mungkin saja tuan muda jeon juga mengarah itu"

"untuk apa dia mempermasalahkan aset ibu. aset ibuku tidak ada setengahnya dari aset ayah jeon, dan aku juga sudah bilang kalau aku tidak menginginkan asett apapun dari keluarga jeon. mereka sudah membersarkanku sampai sekarang dan bisa bekerja seperti ini saja aku sudah sangat berterimakasih, aku tidak akan meminta sedikitpun aset dari ayah ataupun ibu"


jungkook melepaskan ciumannya setelah dirasa puas. pemuda itu menyunggingkan senyumnya menatap rose yang nampak terkejuut dengan apa yang dilakukannya barusan.

diusapnya pelan bibir bawah gadis cantik itu yang basah karena hisapannya. ia kemudian kembali mendekatkan bibirnya lagi hendak mencium rose.

namun dengan cepat rose mendorong dada jungkook dan berdiri dari pangkuan pemuda itu.

"m-maaf--- sa-saya ijin ke toilet sebentar" pamitnya lalu berlari kecil keluar dari ruangan itu menuju toilet. jungkook kemudian memberi kode pengawalnya untuk mengikuti rose.

"hahahah jungkook, apa kau benar benar tak bisa menahannya. kasihan gadismu" ejek namjoon.

"iya benar, kau seperti taehyung yang selalu beringas jika meliihat wanita" sahut lelaki tampan bertubuh mungil yang duduk di sampingnya dengan menunjuk lelaki yang duduk di sebrang kanan jungkook.

lelaki bernama taehyung itu tertawa, "hahahha, apa kau tak punya kaca park jimin? bukankah kau-- yang selalu beringas jika melihat gadis cantik" jawabnya, "aku itu setia seperti jungkook--- iya tidak jung? bukankah kau setia pada satu gadis saja?" imbuhnya dengan menatap jungkook yang sedang memantik korek api guna menghidupkan rokoknya.

"tapi, kekasih jungkook cantik juga ya" celetuk jimin dengan melirik ke arah jungkook.

"sudah, kenapa kalian malah menjadi membahas kekasihku. bukankah tujuuan awal kita bertemu disini untuk membahas rencana selanjutnya dengan tuan robert, iya kan?" jawab jungkook dengan menatap lelaki berkumis itu yang ternyata bernama robert.

robert mengangguk, "maaf tadi sudah membuatmu sedikit tak nyaman tuan jeon karena mengira kekasih anda adalah kekasih barom" ucapnya.

"tidak apa tuan, saya mengerti. mungkin anda berpikiran seperti itu karena kekasih saya terlihat akrab dengan barom. tapi aslinya, dia memang kekasih saya, dan sebelumnya dia memang bekerja dengan barom. tapi entah kenapa dia di berhentikan beberapa waktu yang lalu, sebelum barom hilang dari peredaran" jawabnya.

-JK-  [M]Where stories live. Discover now