12

976 176 38
                                    

"nuna, aku ingin bicara sebentar" ucap jungkook dengan berjalan di belakang rose. pemuda itu berusaha mengejar sang gadis yang hendak pulang dengan kedua orang tuanya.

sedangkan di belakang jungkook, ada minyoung dan seojoon yang berjalan bersama ibu dari jungkook mengikuti kedua muda mudi itu.

"nuna, aku----"

ucapan lelaki tampan itu terhenti kala tiba tiba rose berhenti, berbalik ke arahnya dan menatapnya tajam.

"aku bilang tidak bisa ya tidak bisa! berhenti mengikutiku dan jangan ganggu aku!" sentak rose tanpa sadar setelah berhenti di depan mobil sang ayah dan berbalik menatap jungkook. jungkook sendiri yang di sentak seperti itu nampak terrkejut dan terdiam.

para pengawal yang berjaga disana juga memusatkan perhatiannya pada sosok rose dan jungkook. mereka terlihat terkejut mendengar rose yang meninggikan suaranya terhadap tuan mereka.

minyoung dan seojoon saling bertatapan ketika mendengar anak gadisnya membentak seorang lelaki di depan mereka. sepasang suami istri rupanya juga terkejut dengan apa yang di lakukan rose.

"nyonya jeon, maafkan rosie ya. mungkin anak kami itu sedang---"

"tidak nyonya park. tidak apa--" ibu jungkook menyela ucapan minyoung yang hendak meminta maaf akan apa yang di lakukan anaknya. wanita paruh baya itu malah tersenyum gemas melihat rose dan jungkook. "lihatlah itu, bukankah jungkook sangat menggemaskan" imbuhnya terkikik geli, "dia seperrti seorang anak kecil yang habis di marahi ibunya" ujarnya melihat anak lelakinya yang diam seribu bahasa dengan mata yang berkedip lucu.

sementara itu, rose langsung begitu saja masuk kedalam mobil tanpa menghiraukan jungkook.

"sshh, kenapa rasanya sakit sekali" gumam jungkook dengan memegangi dadanya.

"nak jungkook, maafkan rosie ya? mungkin rosie masih sedikit terkejut dengan perjodohan ini" ucap seojoon yang berjalan mendekatii calon menantunya itu.

jungkook membungkukkan tubuhnya memberi hormat pada seojoon lalu menganggukkan kepalanya. "tidak apa paman, mungkin rose nuna sedang tidak ingin bicara denganku" jawabnya.

ibu jeon yang berdiri di belakang jungkook kembali terkikik geli melihat anak lelakinya yang begitu menggemaskan. ini baru pertamakalinya melihat jungkook mati kutu di depan perempuan. awalnya ia sudah khawatir ketika rose membentak jungkook. ia takut jungkook akan berbuat kasar, karena sedari dulu--- lelaki itu tidak pernah suka jika ada seseorang meninggikan suara padanya.

"nak, jika kau mau--- besok pagi datanglah kerumah. kita sarapan bersama sebelum berangkat kerja. rosie bekerja di perusahaanmu kan?" sahut minyoung yang mendekat.

"i-iya bibi" jawabnya sedikit gugup sembari melirik ke arah mobil yang di tumpangi rose.

"ayah ibu, cepatlah. aku ingin segera pulang dan istirahat" teriak rose dari dalam mobil.

jungkook yang mendengar suara rose sontak menoleh. ia berharap gadis itu melihat ke arahnya.

"nyonya jeon, nak jungkook. paman dan bibi pamit dulu ya, jangan lupa besok pagi datang ke rumah. bibi akan memasakkan----"

"astaga ibu, cepatlah. aku sudah sangat lelah" sela rose lagi yang kini di iringi dengan rengekan.

ibu jungkook mengulum bibirnya menahan senyum kala melihat anak lelakinya begitu terkesima melihat rose yang merengek seperti anak kecil. sepertinya, anak lelakinya itu benar benar menarruh hati pada calon istrinya ini. buktinya, saat mereka akan di jodohkan, jungkook sama sekali tidak menolak dan malah terlihat pasrah. tidak seperti sebelum sebelumnya dimana dia akan menolak mentah mentah dan memilih kabur dari acara pertemuan.








-JK-  [M]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ