10

1.2K 167 10
                                    

rose terbangun dari tidurnya dan merasakan sebuah lengan kekar membelit perutnya. sontak ia langsung menundukan kepalanya dan mendapati lengan bertato milik jungkook disana. ia kemudian berbalik menghadap pemuda jeon itu.

"ini sudah kedua kalinya aku tidur dengan jungkook" gumam rose dengan menatap wajah tampan jungkook.

"dan sudah lebih dari 3 kali dia mencium bibirku" imbuhnya "tapi kenapa aku sama sekali tidak bisa marah dengannya" gerutu gadis cantik itu sembari mengerucutkan bibirnya, "padahal ini sudah termasuk tindak pidana pelecehan"

"pelecehan itu jika aku melakukannya dan kau menolaknya nuna" jawab jungkook tiba tiba yang kini membuka matanya dan tersenyum pada rose.

rose sendiri yang sedikit terkejut langsung mendorong dada jungkook dan memundurkan tubuhnya.

"tapi nyatanya kau tidak menolak sentuhanku" ejeknya lagi dengan mengerlingkan matanya, "itu artinya----" pemuda itu menjeda kalimatnya dan mendekatkan wajahnya pada rose lagi.  tapi rose dengan cepat menghindar "itu artinya--- ada ketertarikan sexual diantara kita" imbuhnya menyeringai.

"mesum!" maki rose dengan beranjak dari tempat tidurnya. dengan tergesa, gadis cantik itu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

"nuna, aku bisa membantumu menggosok punggungmu" teriak jungkook saat rose masuk kedalam kamar mandi sedikit ketakutan. pasti gadis itu memikirkan hal yang tidak tidak tentangnya.

"aku tidak butuh bantuanmu!"

brak!

pintu kamar mandi tertutup dengan kasar. jungkook yang melihat rose ketakutan cukup puas dan tertawa terbahak beberapa saat. tapi setelah rose benar benar hilang dari pandangannya, senyum pemuda itu memudar. ia kembali teringat dengan ucapan leon dan lucas semalam.

"kenapa ayah tiba tiba ingin aku menjauhi rose. kenapa dia---"

tok

tok

tok

"tuan muda, tuan besar jeon datang dan menunggu anda di bawah!"












"bagaimana? apa kau belum juga menemukan dimana anak kita?" tanya seorang istri pada suaminya yang sedang menandatangani beberapa berkas di depannya.

"sabar dulu, aku sudah mengerahkan semua anak buahku. bahkan kemarin aku juga sempat meminta bantuan kolega kolegaku, tapi sampai sekarang aku belum mendapatkan kabar apapun" jawab si suami.

sang istri yang mendengar jawaban seperti itu dari suaminya mendesah pelah, "hah, kau selalu saja menjawab seperti itu. sebenarnya kau benar benar mencari rosie atau tidak? dia iitu anak kita seojoon. anak perempuan kita, anak kita satu satunya!"

"aku tau! aku tau minyoung. tapi aku harus bagaimana lagi?" tanya seojoon frustasi, "aku sudah mengerahkan semuanya, aku bahkan meminta tolong semua kolegaku. tapi aku memang belum bisa menemukannya, aku belum mendapat kabar apapun"

"kenapa kau tidak mencoba menyebar foto rosie di internet! kita siarkan di televisi dan semua sosial media. itu akan lebih memudahkan kita!"

"kalau aku melakukannya. rosie bisa dalam bahaya! kau tau kan kalau ayahku memiliki musuh bebuyutan. tidak menutup kemungkinan mereka akan menyerangku, karena aku keturunan ayah satu satunya yang meneruskan usahanya. belum lagi saingan bisnisku" jelas seojoon dengan menatap istrinya. "kau tau sendiri minyoung, kau tau sendiri kita sedang membutuhkan banyak dana. kau tau sendiri, aku memiliki beberapa perusahaan yang sedang di bangun, kalau aku tidak sambil bekerja. bagaimana aku bisa mendapatkan uang untuk menjalankan semua perusahaanku"

-JK-  [M]Where stories live. Discover now