Bina dan aily yang sempat melihat senyum cia bingung karena perubahan raut wajah cia menjadi murung.

"Kenapa?" tanya aily melihat raut wajah sedih cia.

"Iya kenapa ci?, kalau ada masalah kasih tau kita, jangan sungkan kan kita sahabatan"jelas bina

"Gue kasih tau mereka gak ya kalau gue itu jiwa asing yang mengisi raganya cia"batin cia bingung

"Hmm gue mau ngasih tau kalian suatu hal penting"ucap nya, cia berkeringat dingin sambil meremas bajunya karena takut mereka tidak menerima nya.

"Mau ngomong apa ci?, kenapa lo panik gitu"jelas bina khawatir melihat cia yang berkeringat dingin.

Begitu pun dengan aily melihat wajah panik cia dia jadi khawatir kepada nya.

"Gue gak papa bin"jawab cia berusaha mengontrol detak jantung nya.

Menghirup udara banyak², kemudian mengehela nafas sebentar setelah tenang baru lah cia membuka suara.

"Sebenarnya gue bukan cia"beritahu cia tak jelas namun masih di mengerti oleh bina dan aily, mereka tau arah pembicaraan nya cia.

"Maksudnya?" tanya bina dan aily tenang walaupun mereka mengerti apa maksud dari cia, mereka ingin mengetahui lebih dalam tentang dari jiwa asing yang memasuki raga cia termasuk tentang asal usulnya.

"Maksudnya gue sebenarnya bukan dari dunia ini, gue dari dunia lain, gue gak tau kenapa tiba² gue berada di raganya cia nama gue Syifa" jelas cia takut takut karena khawatir mereka tidak menerimanya.

"Aily dan bina saling pandang seolah berbicara dengan tatapan mereka, mengangguk mengerti "sebenarnya kita udah tau kok ci"ucap bina dan di angguki oleh aily.

"Maksudnya?" tanya cia bingung .

"Kita udah tau kalau lo bukan cia melainkan jiwa asing yang memasuki tubuhnya, gue udah menyadari kelakuan lo selama ini sama cia berbeda walaupun banyak yang sama, tetapi cia pernah bilang dia tidak akan ke Indonesia, kalau dia berada di indonesia itu berarti bukan dia "jelas bina sekaligus menceritakan ucapan cia dulu.

"Gue nerima lo kok fa, syifa atau atau cia pun cia gue akan anggeb lo sahabat gue selamanya"jelas bina menatap manik mata cia.

"Gue juga walaupun kita baru kenal gue udah nganggep lo sahabat"ucap aily

"Cia yang mendengar itu bernafas lega, dia terharu mendengar ucapan bina dan aily yang menganggap dirinya sahabat sebagai syifa"terus kenapa lo gak ngasih tau gue kalau udah tau?"tanya cia penasaran dia udah tenang sekarang.

"Gue nunggu lo aja yang cerita, gue mau lihat berapa lama lo sembunyiin masalah ini dari kita"ujarnya.

"Cia yang mendengar itu merasa bersalah karena tidak mengatakan nya dari awal" maafin gue ya bin, ay gak ngasih tau kalian dari awal, gue takut kalian gak nerima gue"jelas cia

"Gak papa ci, yang penting lo udah ngasih tau kita, kita juga ngerti kok mungkin lo nunggu waktu yang tepat buat ngasih tau kita"jelas aily di angguki oleh bina.

"Makasih, karena kalian mau nerima gue di sisi kalian"ucap cia tulus sekaligus terharu, dia beruntung mempunyai sahabat seperti mereka berdua. Dia jadi kangen sama sahabat di dunia nya dulu.

"Gue kangen lo cel" batinnya mengingat sahabat polos nya cela

"Udah lupain aja mending kita bahas yang lain, masalah tadi kita lupain aja"jelas bina, di angguki mereka berdua.

Mereka mengobrol sesekali tertawa bercanda gurau hingga para pengunjung lain mengalihkan perhatian mereka kepada tiga gadis cantik dan gemoy tertawa bahagia, mereka jadi ikut senyum melihat mereka.

transmigrasi playgirl(on Going) Where stories live. Discover now