Bab 15

15.6K 779 88
                                    

~Happy Reading~
🙃
*
*
*
🙂

Cia menahan napas ketika lelaki didepannya mendekatkan
wajahnya, hampir saja wajah
mereka bersentuhan, hingga revan membisikkan sesuatu yang membuat dia menegang sekaligus bernafas lega

"Karena lo udah nabrak gue kemarin sebagai hukumannya....."revan menjeda ucapannya memandang lekat gadis cupu didepannya.

"Lo harus jadi babu gue selama satu bulan" ucapnya dengan senyum miring yang tercetak di bibirnya kemudian melangkah keluar rooftop meninggalkan cia yang terdiam mencerna ucapan revan tadi.

"Ini serius gue gak di bunuh kan" batinnya bernafas lega

"Tapi kenapa harus jadi babu sih, kalau gini lama² gue ketahuan" batinnya kesal

"Oke tentang bersikap jadi cupu yang kalem, mudah takut, dan polos, gue yakin pasti penyamaran gue bertahan lama"ucapnya menenangkan diri hingga suara dobrakan pintu mengagetkan nya.

Brak

"Queen!!"teriak seseorang pemuda mencoba mengatur nafasnya.

"Anjing"latahnya dengan pelan untuk saja tidak di dengar oleh si penobrak

Cia mengarahkan matanya,melihat abang kembarnya yg lagi mengatur nafasnya mungkin habis berlari"batinnya

Sedangkan si penobrak langsung menghampiri cia dan langsung memeluknya.

"Abang king kenapa kayak habis di kejar setan gitu"tanya cia pongah

Mendengar pertanyaan adiknya
Asta melepaskan pelukannya dan membalikkan badan cia menghadap kearah nya.

"Abang khawatir queen kenapa napa,quen gak di apa apain kan sama revan, maafin abang karena lupa menghampiri quen" ucapnya merasa bersalah sambil memutar badan cia melihat apakah ada yang luka ditubuh nya.

"Ini asta kan yang dingin tak tersentuh dan minim ekspresi itu kan, kenapa sekarang asta jadi cerewet gini"batin cia bingung

"Udah bang cia gak kenapa napa kok"jawabnya meyakinkan agar abangnya berhenti memutar tubuhnya yang membuat dirinya pusing.

Asta bernafas lega mendengar nya"ya udah ayok ke kelas abang antar''ucap asta menarik tangan cia dengan pelan namun suara cia menghentikan nya.

"Bentar dulu bang cia mau ngomong sesuatu"ucap cia menahan abangnya

"ngomong apa?" tanya asta menaikkan alisnya bingung

"Hmm cia mau minta abang bersikap seolah kita gak saling kenal soalny-"ucapan cia terhenti karena tiba² abangnya memotongnya dan memandang dirinya datar

"Kenapa?"tanya nya dengan nada dingin memandang adiknya datar tak Terima dengan ucapan adiknya

"apakah adiknya tidak mengakui dirinya sebagai abang "batinnya berfikir negatif

"Ci-a gak mau jadi pusat perhatian dan fansnya abang buli cia karna dekat dengan abang" jelasnya sedikit gugup terintimidasi oleh tatapan tajam abangnya.

Asta yang melihat adiknya takut pun mengubah tatapannya menjadi lembut kembali dan memikirkan perkataan adiknya"bener juga gue gak mau adek celaka"batinnya

transmigrasi playgirl(on Going) Where stories live. Discover now