chapter 57

276 58 22
                                    

Bel persiapan sholat tahajud sudah berdering lima menit yang lalu tentu para santri sudah berebut kamar mandi, untuk membersihkan diri atau sekedar wudhu.

"Kitab lu banyak yang kosong, suami lu ngajarin ga 2 minggu liburan kemaren." Suara itu berasal dari mulut mungil kunimi Akira yang tengah mengeringkan rambut nya

Kunimi dan seisi kamar sudah mandi, mereka hanya tinggal menunggu bel kedua berbunyi sebagai tanda sholat tahajud berjamaah di masjid akan segera di mulai

"Engga dong, kan mereka pengantin baru pasti sibuk mesra mesraan kan? mbak Yama?" Kali ini himekawa yang berpendapat, tak jauh berbeda ia juga baru selesai mandi "Ngaji kitab nya paling nanti."

"Iya juga sih, lu kagak pada mau honeymoon gitu?"

Yamaguchi yang terus menerus di lempari pertanyaan hanya bisa menghela nafas "Kita kan di rumah silahturahmi kemaren sama tetangga, trus ke subang juga sama jadi ga ada waktu buat belajar kitab"

"Seru di Subang mbak?"

Memory kurang menyenangkan kembali terekam di benak Yamaguchi, tidak ada orang lain yang bisa di ajak curhat kecuali mereka berdua, jadi ga papa kan kalo yama cerita sekarang? "Jujur ga sesuai ekspektasi"

Melihat ekspresi sendu dari wajah Yamaguchi, dua gadis lain yang tengah fokus pada kegiatan nya sendiri itu lantas menghampiri "Kenapa? tsukishima ga memperlakukan lu dengan baik?"

"Atau dia ga sama sekali bertingkah seperti suami?"

Himekawa mengangguk "Dia jahat sama mbak? atau ternyata dia ga sebaik itu?"

Yamaguchi tersenyum sambil menggeleng maklum "Kenapa kalian nuduh suami aku gitu yah?"

"Dih males banget" Timpal kunimi tak senang "Suami aku, heleh tai badak"

"Bukan soal tsukishima, dia baik kok"

"Trus?"

Sejenak Yama melirik ke pintu, memastikan tidak ada orang berlalu lalang, niat dia menceritakan berharap dapet pencerahan bukan maksud membuka aib keluarga "Ternyata ibu mertua aku ga memperlakukan aku kayak anaknya."

Plakk

Himekawa menepuk paha yamaguchi "Tuh kan apa aku bilang, keliatan nya aja setiap acara tsukishima ga pernah di datengin sama ibunya, padahal katanya ibunya masih hidup."

"Perhatian banget lu" Ucap kunimi

"Aku perhatikan ke semua."

"Ipar-ipar aku juga kayaknya ga suka sama aku"

Wajah himekawa langsung sendu, dia merasa kasian banget sama mbak nya, pasti sebelum ini dia berharap bisa membangun keluarga besar yang harmonis bersama keluarga suaminya. "Mana ipar nya banyak lagi, sabar yah mbak Yama mungkin ini cobaan buat mbak, Allah ga akan ngasi cobaan melebihi kemampuan hambanya kok."

Yamaguchi mengangguk

"Iya tuh, mungkin cobaan lu di sini, semua rumah tangga pasti ada cobaan nya masing-masing, gw sama hime juga kalo udah berumahtangga pasti punya cobaan nya sendiri."

Lihat kan, kalau sudah begini mereka bisa bijaksana seolah sudah hidup selama setengah abad.

"Pokoknya mbak Yama harus semangat terus, selama tsuki masih belain mbak berarti dunia mbak Yama masih baik-baik saja."

Selama suami masih belain istrinya yah? Yama jadi mikir sampe kapan tsukishima bakal belain dia terus? apa nanti bakal ada saat nya, laki-laki itu udah cape dan ga belain dia lagi?

"Iya, makasih yah kalian berdua."

Setelah mendengar kata terimakasih, kunimi menghela nafas panjang "Ini alasan kenapa gw selalu berdoa minta yang yatim piatu"

Habibie Till Jannah [Haikyu Religi] 2Where stories live. Discover now