chapter 34

307 73 7
                                    

"Iya nanti kabarin aja tanggal nya, insyaallah gw usahain ke sana pasti"

"Serius ga percayaan banget, orang tiap libur juga gw balik kan?"

"Iya astaghfirullah tsuki, lamaran aja blum kan? udah pokoknya nanti kabarin aja tanggal akadnya, insyaallah gw terbang langsung ke jakarta"

Panggilan itu di tutup oleh koganegawa setelah lawan bicara menyelesaikan penyampaian nya tentang niat pernikahan.

Saat ini kogane tengah ada di bali, sudah hampir satu tahun ia mengambil sekolah penerbangan.

Kogane, kamu yah lagi marak-maraknya isu sisi gelap dunia penerbangan doi malah milih jadi pilot, yah gimana udah terlanjur di tulis sama author nya.

Semoga dengan begini orang-orang ga memandang semua pilot dan pramugari itu sama, semua tergantung individu masing-masing, buktinya dengan segalah kesibukan tes akademik dan non akademik, koganegawa tetep berusaha untuk Istiqomah.

Pria itu menata lemari yang tidak seberapa besar, memasukan perlengkapan hidup yang baru saja ia beli tadi, seperti alat mandi, makanan ringan dan lain sebagainya.

Koganegawa memilih bali untuk menjadi tempat pendidikan nya bukan semata-mata hanya karna tempat ini indah, tapi alasan utamanya adalah untuk mengambil kembali rumah nenek nya yang dulu pernah ia jual murah demi berangkat ke Jakarta, beberapa bulan lalu rumah itu berhasil ia beli dengan uang peninggalan orang tuanya.

Sakunami, perempuan yang mengaku sebagai anak dari teman ayahnya, datang untuk menyampaikan amanah soal harta peninggalan orang tua koganegawa, berkatnya laki-laki sebatang kara ini bisa sekolah lebih tinggi

Padahal kogane tidak pernah berpikir dia bisa kuliah, apalagi sampai sekolah penerbangan yang mana sebelum ini dia punya trauma soal pesawat dan laut.

Tapi siapa sangka kedua trauma nya justru menjadi bagian terdekat dari hidup koganegawa kanji sekarang.

Ia kembali menetap di rumah lama nenek nya dengan harapan bisa mengenang mendiang dan merawat peninggalan itu, rasanya nyaman di sini walau sesekali rasa rindu akan suasana ramai di jakarta sering kali kogane rasakan.

Teman-teman nya, seluruh kegiatan di pesantren ternyata sudah 4 tahun lalu sejak ia pertama kali datang ke jakarta.

Dan barusan tsukishima memberi kabar akan menikah, yang mengejutkan ternyata mempelai wanita nya Yamaguchi, sungguh apa kogane melewatkan begitu banyak hal? sedekat itu kah mereka satu tahun terakhir?

Rasanya waktu berputar terlalu cepat.

Tok

Tok

Tok

Asik melamun memikirkan kenapa tsukishima bisa cepat sekali memutuskan menikah, tiba-tiba saja pintu rumah nya terdengar di ketuk oleh seseorang.

"Sebentar"

Pria itu beranjak dari sana, ia sempat memakai sarung yang ada di atas kasur karena sebelum nya kogane cuman pake kolor seatas lutut doang, ga enak kan ketemu tamu begitu tampilan nya kolor sama kaos doang.

"Assalamualaikum"

Langkah itu lebih di percepat saat sadar suara siapa yang ada di depan "Waalaikumsalam" Pintu di buka oleh koganegawa "Mbak Nami ga jadi balik?"

"Aku ketinggalan pesawat" Jawab perempuan itu dengan enteng

Mulut kogane menganga sempurnah, apa maksudnya ketinggalan pesawat? sayang banget tiket pesawat nya.

Seminggu yang lalu sakunami datang ke bali untuk liburan, katanya dia baru saja selesai sidang skripsi, kogane yang merasa sebelumnya sering di repotkan masalah harta peninggalan ayah nya itu, tentu saja tidak bisa menolak saat perempuan ini meminta dia menemani berkeliling di sela kesibukan nya.

Habibie Till Jannah [Haikyu Religi] 2Where stories live. Discover now