Chapter 53

305 55 10
                                    

Sambil sesekali menoleh ke kanan dan kiri, kageyama melangkah untuk menyebrang dengan leptop di tangannya.

Hari ini kageyama akan datang ke kafe untuk membantu kindaichi dan koganegawa yang katanya tengah kewalahan, blum ada karyawan baru sedangkan Goshiki kebetulan ada kelas pagi dan lev hari ini mengurus masalah kuliah nya, laki-laki itu bilang dia akan masuk kuliah online mulai semester depan.

"Assalamualaikum" Sesampainya di kafe, netra kageyama melihat ning shoyo juga ada di sana, tengah membereskan beberapa gelas dan meja yang sudah selesai di pakai.

"Waalaikumsalam" Jawab Hinata

"Yang lain mana?"

"Kindaichi beres-beres di belakang, kogane lagi izin sholat Dzuhur"

Ah, kageyama ingat dia juga blum sholat, sekarang sudah pukul setengah satu, pelanggan sedikit berkurang, satu jam lagi akan kembali normal.

"Nanti gantian aja sholat nya, kindaichi juga blum sholat kayaknya."

Mendengar itu tobio hanya mengangguk faham, ia meletakan leptop dan tasnya di meja paling pojok sedangkan Hinata, gadis itu kembali fokus pada pekerjaan nya.

Sambil membongkar isi tasnya, manik hitam kageyama sesekali memperhatikan gerak gerik gadis itu, Hinata nampak cukup tanggung sebagai seorang perempuan, kadang ia berpikir apa tidak lelah mengurus banyak hal.

Asal kalian tau, gadis itu bertanggung jawab atas semua bisnis pesantren, walaupun ustadz yuuji membantu tapi tetap saja semua harus dengan tanda tangan Hinata, blum lagi masalah kuliah, dia juga mengurus kebutuhan kakeknya.

Kadang Kageyama berpikir apa Hinata pernah mengeluh atau sekedar menangisi hidupnya? tampaknya tidak, dia selalu ceria juga tertawa dengan teman-temannya.

Beberapa kali Hinata shoyo tampak lebih bersinar dari pada lev, untuk Kageyama gadis itu benar-benar menyilaukan.

Memikirkan Hinata membuat senyum kecil muncul di sudut bibirnya.

"Ning shoyo di liat dari jauh cantik juga ternyata"

Deg!

Jantung kageyama terlonjak sesaat setelah mendengar suara dengan nada menggoda tepat di samping telinga sebelah kanannya, saat menoleh ia menemukan kindaichi tengah tersenyum jail

"Seenggaknya lebih cantik dari kunimi" Timpal kageyama

Kindaichi tertawa pelan mendapati respon kageyama, tangan sebelah kanannya menepuk pundak pria itu "Pantes lu sama goshiki ga bisa move on"

"Siapa yang ga bisa move on." Matanya menajam, nada bicara seolah tidak terima, tobio melepaskan segera tangan kindaichi dari pundaknya "Gw udah move on, gw juga udah deket sama cewe lain di kampus."

"Ah masa?"

Menyelesaikan kalimat nya kageyama segera melangkah meninggalkan kindaichi, sambil sesekali menggerutu, heran kenapa teman-teman nya suka sekali mengolok-olok dia, padahal kan tobio udah sering bilang kalo dia ga suka lagi sama Hinata.

Menit demi menit berlalu, sampai tak terasa jam sudah menujukan pukul tiga sore, mereka harus segera pulang untuk melaksanakan sholat ashar berjamaah.

Kafe akan di tutup sementara, setelah magrib baru di buka lagi.

Sekarang keempat orang yang ada di sana tengah membereskan sisa-sisa makanan di setiap meja, pintu sudah di tutup, papan bertuliskan close sudah di pasang artinya sudah tidak ada yang boleh berkunjung lagi.

Kageyama kebagian membereskan bagian luar, pria itu mengambil beberapa gelas di meja luar, membawanya kembali masuk, begitu berulang-ulang.

Semilir angin menemani langkah lebar tobio, yang sekarang sudah bersama nampan dan dua gelas kaca di atasnya.

Habibie Till Jannah [Haikyu Religi] 2Where stories live. Discover now