Chapter 02

627 108 26
                                    

"Ayam biadab! Ga punya sopan santun!" Geram kogane reflek melempar sendal ke arah si ayam, namun nihil ayam itu berhasil menghindar

Benar sekali permasalah soal ayam bernama sugeng itu masih kunjung berlanjut, kogane, kageyama serta lev sama-sama di buat emosi oleh tingkah ayam pejantan itu

"Hahaha!" Lev tak kuasa menahan tawa, sambil menepihkan dirinya di emperan masjid, ia berkali-kali mengatur nafas jujur saja cukup menguras tenaga berlari mengejar kageyama dan si ayam "Ini ayam di jadiin ayam geprek enak kek nya, iya ga kags?"

"Gw ga suka pedes, mending di opor aja" Kageyama berkaca pinggang, dia ga duduk tapi nafas nya ga kala berat dari si lev

Grepp

"Kena dong"

Lihat ayam minus akhlak ini, dia berlari-lari dari peternakan di belakang sampai ke sini cuman buat ngising, astagfirullah banget kan? huum setelah banyak nya drama ayam tadi berhasil di tangkap oleh tangan kogane

"Nih pegangin gw mau ambil air buat bilas lantai nya" Ayam tadi di sodorkan ke tangan lev, namun jelas anak bongsor itu tidak mau. di bilang lev fobia ayam

"Gw aja, ayam nya lu pegang" Ucap kageyama

Entah mendapat ilham dari mana kageyama mengajukan diri untuk mengambil air, tapi sebenarnya dia emang ga mau pegang ayam aja

Tidak perlu waktu lama mas kage sudah kembali dengan satu gayung air yang siap di siram kan, kageyama jongkok tepat di depan kotoran ayam tadi "Langsung aja kan?"

"Jangan" Cegah lev sesaat sebelum air dalam gayung itu di siram "Itu najis mutawasitthah, bukan termasuk najis berat ataupun najis ringan" Alias pertengahan

"Ha?" Bingung ke duanya

Lev bangun dari duduk untuk segera berjalan ke arah kageyama "Bersihin nya di lap dulu pake kain, atau ga tisu bersih, sampe najis nya ilang rupa, baru di guyur pake air, sampe ilang juga bau nya" Tangan kanan nya meminta gajung tadi "Ente ambil serbet aja"

"Ini" Sebagai yang berdiri kogane inisiatif mengambil kain bersi yang sedari kemarin terjemur di atas pagar masjid

"Sok ente mau bersihin kags?" Suruh lev, bukanya menolak si tuan muda nampak senang di berikan izin mempraktikan tata cara membersikan najis secara langsung

"Gw baru inget najis itu di bagi jadi tiga padahal pas sd sering di ulang-ulang"

Koganegawa memilih duduk masih sambil memeluk ayam si biang kerok dari segala masalah

"Iya ada tiga, mukhofaffa, watawasittha sama mugholadzoh" Ucap lev lagi "Mukhofaffa itu najis ringan, contoh nya air pipis bayi laki-laki, cara bersihin nya tinggal di guyur air, terus najis mugholadzoh, najis berat contoh nya anjing, cara bersihin nya pake tuju kali basuhan di setai sama tanah"

"Yang terkahir najis mutawasittha, contohnya eek ayam ini cara bersihin nya yang kayak kita praktekin sekarang"

"Apa bedanya air kencing bayi perempuan sama kaki-kaki lev?" Pertanyaan itu di ajukan oleh koganegawa, dia tau air kencing bayi perempuan dan laki-laki najis nya di hukumi berbeda

"Kalo air pipis bayi perempuan itu udah di hukumi mutawasittha, najis sedang, sedangkan bayi laki-laki mukhoffafa" Lev berpikir sejenak "Alesan nya, kalo menurut ilmia pipis bayi perempuan punya kandungan apa gitu lebih banyak dari bayi laki-laki, ana juga lupa hehe"

"Kandungan bakteri di air seni bayi perempuan lebih banyak dari bayi laki-laki" Jawab tsukishima yang entah sejak kapan muncul begitu saja

"Nah itu. tsuki emang udah kek kamus berjalan ente ya"

Habibie Till Jannah [Haikyu Religi] 2Where stories live. Discover now