chapter 36

304 70 21
                                    

Suara deras air yang mengalir ke setiap tangkai bunga menjadi pemandangan nan indah di pendengaran dan penglihatan seorang Hinata shoyo

Saat ini gadis mungil itu tengah ada di kebun, bunga-bunga sudah banyak yang tumbuh, mungkin dalam waktu kurang dari satu minggu mereka akan panen dan di jual ke pasar bunga.

Ah, itu kalau dulu, sekarang mereka sudah punya langganan, ada beberapa florist yang sering meminta di kirimkan bunga-bunga hasil panen mereka, senang rasanya semua berkembang dengan baik.

"Banyak juga bunga nya bulan ini ning" Suara itu keluar dari mulut goshiki, entah sejak kapan dia ada di sana, sembari memetik satu daun yang terlihat layu

Tentu Hinata membalas dengan senyum, dia mengangguk "Huum Alhamdulillah, cuaca nya bagus"

"Oiya, saya ke sini mau bilang udah ada beberapa pesenan yang masuk buat di kirim minggu depan" Goshiki membuka layar ponselnya, mencari pesan yang masuk ke nomor itu, sejak masuk kuliah mereka di izinin bawa hp dengan catatan penggunaan cuman sampe jam 16:00 setelah masuk asar, wajib di kumpulin dan baru di kasih besoknya lagi pas mereka mau berangkat kuliah. "Mawar, anggrek, sama oh mawar lagi"

"Untung mawar lagi banyak yah bulan ini"

"Orang-orang pada suka bunga mawar" Gumam hinata

Goshiki mengangguk "Mawar keliatan cantik ning, tapi walaupun begitu, mereka punya duri buat ngelindungin diri mereka sendiri"

"Artinya mawar ga lemah kan?"

Pertanyaan itu sedikit membuat Goshiki terteguh, ia memasukan kembali ponselnya ke dalam saku.

"Mawar di cintai banyak orang, tapi dia berusaha melindungi dirinya sendiri pake duri-duri ini" Kaki perempuan itu di tekuk, ia jongkok untuk mengambil satu tangkai mawar yang jatuh "Cuman karna takut, orang itu sekedar memetik buat kesenangan sesaat, trus di buang lagi" Sebesar apapun cinta itu, setelah layu mereka akan di buang begitu saja.

"Ning shoyo tau cinta yang paling ga menyenangkan?" Tanya goshiki

Shoyo melirik sejenak "Mencintai sendirian kan?"

"Iya, di mana kamu punya raganya tapi hati orang yang kamu suka justru masih ada di orang lain"

"Maaf?" Sekarang Hinata sudah kembali beranjak, ia menoleh pada pria itu

"Tapi ada yang jauh lebih menyakitkan dari itu ning, di mana semesta memaksa kita untuk melepaskan padahal memilik saja belum"

Hening.....

Rasanya Hinata tau arah pembicaraan ini kemana, antara goshiki dan kageyama tentunya, sebenarnya setelah goshiki tau Hinata tampak lebih tertarik pada sepupunya, dia mulai mengerti dan berusaha menghargai perasaan kageyama.

Goshiki berusaha memberi ruang antar keduanya, tapi orang yang berusaha ia beri waktu, sampai saat ini justru tidak melakukan usaha apapun atas perempuan yang dulu selalu keduanya perebutan.

Kalau tiba-tiba Goshiki memutuskan untuk kembali menyatakan perasaan nya pada shoyo, dan gadis itu mengizinkan ia berusaha, kedepannya kageyama tidak punya hak menganggu lagi.

"Kehidupan mawar ini juga menyedihkan, ada orang yang benar-benar jatuh cinta ke bunga ini tapi cuman bisa ngeliatin dari luar toko, karna merasa si mawar terlalu mewah buat dia beli" Yah tapi ini bukan tentang bunga mawar

Brakk

"Auh!"

Baik goshiki maupun Hinata sama-sama tersentak akan suara itu, mereka menoleh ke sana kemari mencari dari mana suara berasal

Habibie Till Jannah [Haikyu Religi] 2Where stories live. Discover now