Ucapan cia dua tahun lalu masih dia ingat, jadi tak mungkin cia berbohong kepadanya.

"Aku percaya sama kamu ci, walaupun kamu bohong aku tetep gak bakal lepasin kamu gitu aja, cukup dua tahun ini aku menderita karena kehilangan kamu ci"batinnya penuh obsesi

Malam harinya

Eunghhh

cia terbangun dari tidurnya, mendapati sesuatu yang basah di keningnya.

"Gue kenapa?"tanya nya pada diri sendiri bingung melihat kain basah di keningnya.

"Jam berapa sih sekarang?"tanya nya lagi kemudian duduk dan mengambil ponsel untuk melihat jam.

"Jam 19:45 ternyata"gumamnya belum sadar bahwasanya dia tidur terlalu lama, bayangkan saja dari jam sepuluh pagi sampai jam setengah delapan malam, berapa jam dah tu.

"WHAT JAM SETENGAH DELAPAN MALAM!!"teriaknya

"Gila lama banget gue tidurnya, kenapa gak ada yang bangunin gue" gumamnya tak menyangka sekaligus bingung kenapa dia tidak dibangunin untuk makan siang, untung makan malam belum di mulai.

Cia tidak tahu saja dengan teriaknya menimbulkan orang yang berada di samping kamarnya khawatir mendengar teriak nya hingga..

BRAK

Suara pintu di dobrak dengan keras "kenapa?, ada apa, kenapa queen teriak?, apa yang sakit?" tanya asta beruntun menghampiri cia yang terbengong kaget akibat ulahnya yang tiba tiba-tiba menobrak pintu kamarnya.

Asta mengecek kening cia dan bernafas lega akhirnya demam cia turun juga batinnya bernafas lega.

Cia tersadar dari kagetnya ketika asta mengusap keningnya "ihh abang cia kaget tau untung cia gak punya penyakit jantung"tuturnya dengan sebal

"Maafin abang ya queen, abang kira kamu kenapa-napa mendengar teriakan kamu" jelasnya merasa bersalah

"Cia gak kenapa napa kok bang tenang aja, cia kan strong"ujarnya meyakinkan

"Strong apanya tadi kamu terkena demam tinggi dan tidur selama hampir sepuluh jam, membuat kita semua khawatir sama kamu"jelas asta

"Gue demam tinggi?, masa sih bang gue dari tadi pagi ba~"cia mengantung ucapannya ketika menyadari apa yang akan dia ucapkan.

"Gue kena karma kali yaa, sebab bohongin mereka semua tadi pagi di sekolah dan membohongi keluarga gue juga"batinnya miris

"Gak main main memang, bener apa yang di bilang bahwa ucapan adalah doa, terbukti gue ngalamin sendiri"lanjutnya.

"Ba~ apa"tanya asta bingung karena cia menjeda ucapannya.

"Maksudnya cia baik baik aja sekarang, cia udah sehat kok"jelas cia cepat melihat tatapan intens dari abangnya.

"Alhamdulillah kalau queen udah baik baik aja, mending kita turun untuk makan malam pasti mereka senang queen udah sehat kembali"

"Ayo bang cia juga lapar banget" ujarnya semangat menarik tangan asta untuk keluar kamar menuju lantai bawah tempat ruang makan.

Tap tap

suara sepatu bertautan mengalihkan perhatian mereka yang ada di meja makan.

"Selamat malam semua!!"sapa cia riang berjalan menuju meja makan di ikuti oleh asta di sampingnya.

"Malam queen/cici/sayang"jawab mereka serempak

Daddy justin menghampirimu cia kemudian berkata"kenapa turun hmm?, emang nya udah sembuh?"tanya justin lembut mengelus rambut putrinya, sedangkan asta duduk di tempat kursinya.

transmigrasi playgirl(on Going) Where stories live. Discover now