🦊 20 💙

673 50 3
                                    

“Jemputnya ke rumah orangtua gue ya, Chae. Gue berangkat sekarang nih, bye!”

Karina menutup panggilannya lalu turun ke lantai bawah. Ceritanya hari ini dia mau ikut Chaewon dan Soobin menjenguk ibunya Beomgyu. Sambil mesem-mesem sok imut, dia mendekati Yeonjun lalu menadahkan tangan kanannya.

“Mas Yeonjwuuunnn...”

Si pemilik nama menoleh dan balas tersenyum tampan. Dengan senang hati dia menyambut tangan Karina lalu membuat gadis itu cium tangan kepadanya.

“Hati-hati ya, pulangnya jangan kemaleman.”

Krik! Krik! Krik! Krik!

Atas aksi tersebut Karina planga-plongo dulu menatap telapak tangannya. Asli, bukan ini yang dia harapkan.

“Hih! Bapak gak peka banget sumpah!”

Yeonjun jadi bingung melihat tulang rusuknya ini menggerutu. Bahkan kocaknya panggilan mas yang awalnya mendayu-dayu sekarang berubah lagi menjadi bapak disertai tanda seru.

“Lho? Kamu namprak gitu emang mau salim kepada saya kan? Adabnya kan emang begitu. Sebelum bepergian itu istri salim dulu kepada suaminya. Biar barokah.”

“Barokah barokah! Warteg kali barokah! Saya namprak gini itu mau minta uang jajan, Pak!”

“Uang bulanan kan udah saya transfer kemarin.”

“Beda dong, Pak! Sekarang kan saya mintanya uang jajan, maunya cash! Sini sini mana dah?!”

Berhubung Yeonjun adalah suami yang memuliakan istri meskipun kelakuan istrinya ini seperti dedemit, jadinya dia iya-iya saja.

Dompet mahalnya diambil di atas meja. Sebenarnya dari awal pun dia sudah paham dengan maksud Karina. Tapi kurang afdol saja rasanya jika langsung dikasih tanpa dijahili terlebih dahulu.

“Segini cukup?”

Karina tepuk tangan kecil dan dengan antusias menerimanya. “Cukup, Mas. Makasih banyak ya, Mas.”

“Dih, giliran udah dikasih duit aja manggilnya Mas lagi. Iya sama-sama!”

“Hehehe... Sekarang mau salim dulu.”

Karina kembali mengulurkan tangan kanannya. Tanpa menaruh curiga Yeonjun pun menyambutnya, dan di situlah dia harus merasakan karma dibayar kontan.

Karina balas dendam dan membuat Yeonjun yang malah cium tangan kepadanya. Setelah itu dia kabur ke garasi sambil terbahak kencang.

Namun sayangnya motor metik yang hendak dikendarainya itu malah tak kunjung menyala. Kena azab sepertinya.

“HAHAHA... NAH, KAN? NAH, KAN? KUALAT, KAMU ITU KUALAAAT!”

Sambil menunjuk-nunjuk, Yeonjun berdiri di ambang pintu dan nampak puas mentertawakannya.

Meskipun geram, Karina lanjut menstarter motornya tapi tetap saja suara bengek yang keluar. Hingga akhirnya Yeonjun yang jahil itu malah mencabut kunci motornya.

“BALIKIN KUNCI MOTOR SAYA, PAAAK!”

“Ambil sendirilah! Siapa yang butuh?”

“Bapak itu menghambat saya!”

“Bapak, bapak! Saya bukan bapak kamu, Karina. Saya itu suami kamu. Panggil saya Mas!”

“Bodo amet!”

Yeonjun mengangkat tinggi-tinggi benda tersebut agar tak terjangkau oleh Karina yang meloncat-loncat berusaha menggapainya.

Tapi karena terlalu rusuh, ujung-ujungnya Karina malah tak sengaja mengecup sudut bibir Yeonjun.

Mas Dosen || YeonRina [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang