🦊 05 💙

1.6K 60 1
                                    

Sudah bisa ditebak kalau Karina pasti bakal mangkir dari jadwal yang sudah ditetapkan.

Oleh sebab itu, dengan sangat terpaksa kini Yeonjun mulai menghubunginya secara personal. Karena sudah beberapa kali ditagih di grup juga orangnya tak kunjung menjawab, padahal jelas-jelas sedang online.

“Ck! Dia benar-benar sengaja mengabaikanku ternyata!”

Si pak dosen mondar-mandir di samping kolam renang rumahnya. Wajahnya tertekuk kesal melihat isi room chat-nya dengan Karina yang tak pernah dibalas. Hanya di-read saja. Miris memang.

Lelaki itu menghempaskan tubuhnya pada sofa dan memutuskan untuk inhale and exhale dulu sejenak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Lelaki itu menghempaskan tubuhnya pada sofa dan memutuskan untuk inhale and exhale dulu sejenak. Sabar, ini ujian.

Pantang menyerah, ia kembali mengirimkan chat kepada Karina. Menanyakan hal yang sama untuk kesekian kalinya.

Ting!

Bunyi notifikasi itu mengundang decakan dari Karina yang sedang asyik menonton Spongebob di kamarnya. Saat tahu bahwa pengirimnya adalah Yeonjun, alhasil ia mengerang sejadi-jadinya.

Kesal juga lama-lama. Ia pikir setelah beberapa kali diabaikan, itu orang akan malas dan mulai bodo amat padanya. Tapi ternyata salah. Yeonjun malah semakin gencar menerornya.

“Giliran hidup gue udah enak-enak gak digentayangin lagi sama deadline tugas, sekarang malah digentayangin sama Pak Yeonjun. Ampun dah!” dengan penuh emosi Karina mematikan televisi lalu bangkit dari rebahan.

“Eh tapi kalau dipikir-pikir lagi mendingan digentayangin Pak Yeonjun sih daripada digentayagin setan.” ralatnya setelah ingat tadi menonton video penampakkan.

Yeonjun cerewet-cerewet begitu juga tampan dan enak dipandang. Nah, kalau setan?

Karina mengambil laptop serta alat tulisnya. Lalu melenggang ke ruang tengah setelah meminta kepada ART-nya agar dibuatkan minuman dan beberapa cemilan. Dia akan mengerjakan Bab 1 supaya dospemnya yang rese itu diam.

“Oke, ayo kita mulai!”

Karina meregangkan otot-otot jari dan lehernya dulu sebagai pemanasan lalu memakai kacamata. Beberapa file skripsi terdahulu milik para katingnya mulai dibaca sebagai rujukan. Jurnal serta artikel terkait pun fokus dicarinya agar argumentasinya semakin kuat.

Dua jam kemudian semuanya kelar, lengkap dengan cover beserta kata pengantarnya.

Tidak susah bukan kalau memang ada kemauan?

Karina membawa laptopnya yang terbuka menuju ruang kerja ayahnya untuk nebeng menggunakan printer. Selagi menunggu benda tersebut mencetak hasil kerjanya, ia memutuskan untuk membalas chat Yeonjun.

Ting!

Ting!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mas Dosen || YeonRina [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now