Empatpuluhdelapan

250 14 8
                                    

Selamat Datang Di Duniaku.

Jangan Lupa Vote dan Komen.

Selamat Membaca!

.

.

.

"Ayok Run, ikut sama saya!" bentak Akbar.

Akbar melakukan hal tersebut karena Arun yang hanya diam bukannya ikut bergerak saat Akbar menarik tangannya.

Saat ini Arun hanya bisa menatap tidak percaya pada Akbar karena mendengar kata 'saya' dan nada bentakan yang Arun dengar.

"Lepaskan".

Bukan Arun melainkan Bio yang memaksa tangan Bio terlepas dari Arun. Bukan hanya Akbar yang menatap terkejut pada Bio tapi juga Arun.

"Pak!" protes Akbar.

"Kenapa? Ini ruangan saya. Kamu tidakk berhak membuat keributan disini" ucap Bio dengan tegas.

"Apalagi sih Bar mau lo?" tanya Arun dengan lemah.

Akbar langsung menggelengkan kepala sambil mengusap wajahnya, "awalnya aku pikir aku yang salah karena berpikir tentang kamu yang enggak-enggak. Tapi waktu aku liat ini semua, kamu itu mematahkan semuanya Run. Jadi aku berpikir kalo kamu itu ..."

"Jalang pak Bio? Iya? Itu maksud lo?!" potong Arun.

Bio langsung mengerutkan keningnya, "makanya stop Run. Jangan kayak gini" pinta Akbar dengan wajah memelas.

"Akbar?" panggil Bio.

Akbar langsung mengalihkan pandangannya dari Arun, "pak, saya teh udah tau semuanya. Apa yang terjadi antara Arun sama pak Bio" jelas Bio.

"Kamu tau?" tanya Bio memastikan sambil menatap Arun yang sedang menggelengkan kepala dengan mengedipkan mata.

"Iya. Jadi saya mohon buat pak Bio putusin hubungan dengan Arun" Akbar mengatakan hal tersebut dengan lantang sambil menatap Bio.

"Bar! Stop. Lo ini kenapa sih hah?! Gak usah ikut campur sama urusan gue!" ujar Arun.

"Bio?" panggil seseorang dari arah pintu tersebut.

Keisya. Perempuan cantik tersebut tersenyum sangat manis. Kulit putihnya hampir mendekati pucat tersebut mampu mengalahkan perhatian siapapun yang melihat.

Arun memandang tak percaya, bagaimana mungkin orang yang sedang mereka ributkan saat ini ada dihadapan mereka.

Keisya melangkah maju dan berdiri tepat disamping Bio, "Bi, aku ganggu ya?" tanya Keisya.

Bio terdiam sambil memandang Arun, "saya permisi" ucap Arun pada akhirnya.

"Run?" panggil Akbar saat melihat Arun keluar dari ruangan tersebut.

Akbar langsung berpamitan pada Bio lalu mengejar Arun. Namun baru saja beberapa langkah Akbar akan mendekati Arun tiba-tiba Bella datang menghadang, "kamu mau kemana?" tanya Bella.

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Apr 24 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

WHY ME?//WHY NOT?Kde žijí příběhy. Začni objevovat